10. Pergi!!!

2.1K 201 12
                                    

.
.
.
.
.
.
Happy reading
Typo Bertebaran
.
.
.
.
.
.

Brak

Dengan kasar Jungkook melemparkan Tas pada taehyung membuat nya sedikit terkejut dengan kedatangan jungkook tiba tiba.

"Bereskan Barang mu!"

Taehyung mengernyit heran "apa maksudmu, kook"

"Aku Bilang Bereskan Barang Mu!!" ucap Jungkook dengan nada meninggi.

Taehyung yang tak tau apa yang sebenarnya terjadi mencoba mengambil tongkatnya, dan duduk di pinggir kasur. Berniat bangkit menghampiri jungkook.

"Ah.. Aku lupa kau buta ternyata." ucap jungkook santai lalu menarik paksa tangan taehyung. Taehyung yang belum siap melangkah sempat terhuyung karena tarikan jungkook

Jungkook menghempaskan tubuh taehyung ke sisi lemari. Hingga, tubuh taehyung terasa remuk. Taehyung hanya meringis kesakitan karena perlakuan adiknya itu.

"Aku akan membantu mu membereskannya" ucap Jungkook mengambil Baju taehyung dalam lemari lalu menaruh secara kasar pada tas yang sempat ia lemparkan pada taehyung.

"Jungkook, apa kau berniat mengusirku?" lirih Taehyung menahan airmatanya.

Jungkook menghentikan aktifitasnya menoleh taehyung yang bersandar pada tembok, meringis pelan menahan sakit di punggungnya.

Apa yang telah kulakukan?

Sempat iba dengan keadaan taehyung, namun ia menepis semuanya ia melupakan tujuan awalnya ia melakukan hal ini.

Jungkook mendekati taehyung mengelus lembut pipi taehyung. Tapi, taehyung tau itu bukan sentuhan kasih sayang. Taehyung menegang saat sentuhan itu beralih ke puncak kepalanya. Lalu, dengan santainya Jungkook menjambak rambut itu membuat taehyung mendongak.

"Kalau iya, memangnya kenapa?" jungkook berhenti sejenak. "Sudah lama aku menginginkan kau pergi dari rumah ini. Meninggalkan kehidupan ku. Hingga, aku bahagia! Sekarang saatnya, sudah waktunya kau pergi dari sini." ujar jungkook menghempaskan kepala taehyung hingga terantuk di dinding kamar.

Sakit. Taehyung merasakan sakit, dadanya mulai sesak menahan itu semua. Kini, taehyung hanya bisa pasrah. Akan ia lakukan apa pun jika itu kebahagiaan adiknya.

Jungkook mengambil tas yang berisikan pakaian taehyung lalu memaksa taehyung bangkit.

"Ayo, bangun"

Ia menarik paksa tangan taehyung. Sesekali, taehyung hampir terjatuh karena tarikan paksa itu. Ia tak bisa melihat jalan dan tak menyeimbangkan langkahnya dengan jungkook yang cukup cepat.

Jungkook dengan kasarnya menarik Taehyung tak memperdulikan bahwa kakaknya itu sedang menahan sakit di hatinya.

"Jungkook, de-dengar. Apa yang telah ku lakukan hingga membuat mu seperti ini" tanya taehyung dengan nada bergetar.

Jungkook menghentikan langkahnya. Cengkraman tangan itu terlepas begitu saja.

"Kau bukan kakak Kandungku"

Deg

"Aku bukan adikmu. Kita bukan saudara. Kau hanya anak buangan yang berhasil menumpang di kehidupan ku. Aku cukup menyesal pernah menganggap mu menjadi kakakku. Dan aku membenci mu karena telah membuat orang tuaku meninggalkanku di hari ulang tahun ku!! Aku benci! Aku benci padamu!! Aku tak bisa memaafkan mu atas apa yang kau lakukan. Setelah, mengetahui fakta ini ada baiknya kau pergi dari rumah ini." sentak jungkook menahan air mata yang berhasil lolos.

Taehyung tertegun. Hatinya sakit setelah mendengar kenyataan itu. Bahkan, ia baru mengetahui bahwa jungkook bukanlah adiknya. Tapi, kenapa? Kenapa hal ini terjadi padanya?

"Aku mohon tinggalkan aku, kak" lirih jungkook, kali ini dengan nada memohon.

"Kumohon"

Taehyung tersadar dengan omongan Jungkook. Ia mengambil tongkatnya, lalu mencari tas yang dikemas oleh Jungkook sendiri. Tangannya meraba ke udara. Berusaha mencari keberadaan Jungkook yang hanya diam menunduk.

"A-aku akan pergi. Sesuai keinginanmu, akan aku lakukan. Aku hanya ingin kau bahagia. Jika keberadaan ku menyulitkan mu. Aku akan menghilang. Dan tak menampakkan diri lagi di hadapanmu. Namun, ada hal yang harus kau ketahui. Walau kita tak memiliki hubungan darah, aku tetap menganggap mu sebagai adikku, Kim Jungkook" ucap taehyung berusaha Tegar, menahan sesak di dada. Hingga, ia memegang erat tas yang ada di genggamannya. Lalu, berjalan meninggalkan rumah, Rumah yang banyak tersimpan kenangan.

Ia harus kemana sekarang?

Jungkook membeku, ia hanya menatap punggung kakaknya itu. Kakak yang selalu ia sakiti. Tak melihat punggung tegap kakaknya itu, Jungkook terduduk lemas. Mengeluarkan tangisan yang selama ini ia tahan. Ia memegang dadanya yang penuh sesak.

Hiks

Ketahuilah, ini hanya sebuah skenario yang ia buat. Karena ia tau diluar sana namjoon telah menunggu taehyung untuk kembali ke keluarga taehyung yang sebenarnya. Bersama Yoongi. Jungkook melakukan ini semua agar taehyung terhindar dari kekejaman dan niat busuk jimin.

Tapi, haruskah bersandiwara seperti itu?

Mau apa lagi, Menurut Jungkook hanya itu yang bisa ia lakukan. Ia ingin Taehyung tak mengingatnya. Ia ingin taehyung mengingat dirinya sebagai 'Adik Durhaka'

Lucu memang, tapi tak ada yang tau jalan pikiran anak ini. Tak ada yang tau apa yang sebarnya dia inginkan.

Dan kali ini. Ia hanya bisa menangis meraung raung sambil melontarkan kata maaf. Entah untuk siapa.

"Maafkan aku. Maaf"


















































TBC

Nah loh, selamat datang di Konflik sebenarnya🤭

Kira kira apa yang akan terjadi?

Aku double up, nggak nih?

Vote And Comment💜

See You Next Chapter👋

Jeon Ara
4 Januari 2020
AMAY

About Me And You (Vkook Brothership) [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang