Happy reading
Typo bertebaran💜
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Brakkk...
Prang....
Prang....
Brukk...
Semua benda yang ada di ruangan itu seketika berantakan. Yoongi, yang pada awalnya sedang bersantai dan menikmati makan bersama namjoon tiba tiba mengamuk tanpa sebab.
"Lepaskann!! Lepaskan akuu!!! Aku ingin mencari adikku!!" teriak yoongi yang berusaha melepas cengkraman beberapa pengawal yang telah menahannya sedari tadi.
Namjoon berdiri tak jauh dari yoongi yang masih berusaha untuk melepaskan diri. Ia langsung memanggil beberpa pengawal yang pada awalnya berdiri di depn pintu masuk restoran saat melihat gelagat yoongi yang tiba tiba berteriak. Sejenak ia memejamkan matanya, ia tidak bisa melihat kakak tirinya seperti ini. Sudah hampir 7 tahun ia melihat kakak nya seperti ini.
Ada yang bilang yoongi itu gila, ia sudah kehilangan kewarasan nya. Tapi, namjoon tak merasa seperti itu. Yoongi hanya diliputi kesedihan atas kehilangan adik kandungnya. Yoongi sehat, namjoon tau itu. Ia juga tak tau harus berbuat apa demi kesembuhan kakak nya itu. Selain membuat adik tirinya kembali.
Melihat yoongi telah tenang, namjoon mendekatinya. Segera ia merengkuh tubuh yoongi. "Kak.. Kumohon jangan seperti ini" lirih namjoon.
Yoongi hanya menatap kosong, bahkan tak membalas pelukan namjoon. Merasa tak tertarik dengan hal itu. "Taehyung" ucapnya sangat pelan tapi namjoon tetap mendengarnya.
Namjoon makin mengeratkan pelukannya saat beban tubuh yoongi mulai memberat. Yoongi tertidur. Mungkin saat ini ia butuh istirahat.
Namjoon beralih menggendong yoongi membawa nya ke mobil. Dan memberitahu beberapa pengawal dan supir untuk mengantar yoongi pulang dengan selamat ke mansion. Setelah mobil itu melaju menghilang dibalik jalan. Namjoon tak berhenti menatapnya. Menghela nafas. "Maafkan aku" ucapnya.
Namjoon melangkahkan kakinya masuk ke Restoran. Membalikkan tanda 'close' menjadi 'open'. Lalu, menyiapkan segala keperluan untuk restoran nya hari ini.
***About Me And You***
Ada rasa yang tak bisa diungkapkan. Dan Ada pula rasa yang tidak seharusnya dipendam. Seperti, beberapa saat lalu saat jungkook menolong taehyung dari pelanggan yang memiliki ego yang tinggi. Namun, ucapan terima kasih yang tulus dari taehyung hanya dibalaskan dengan kata kata yang cukup menorehkan luka di hatinya kembali.
Jungkook tak tau apa yang ia rasakan. Ia masih bimbang dengan perasaan yang ia miliki. Rasa sayang itu ia yakini masih ada, tapi jungkook masih menutupinya. Dan dengan senang hati, taehyung menunggu
"Disebelah kanan itu nasi. Disebelah kiri itu lauknya, ayam. Dan jika kamu ingin menambahkan saus atau sambal makan arahkan tangan mu tepat ke arah bawah ayam. Mengerti?" ucap jimin sambil menata makanan di atas piring taehyung. Taehyung hanya membalas anggukan dan tersenyum.
Jimin yang melihat taehyung mulai lahap memakan makanan yang ia beri. Jimin pun ikut melanjutkan makanannya. Hanya mereka berdua. Dirumah taehyung.
Jimin dengan ekspresi pura pura dan kagetnya datang menghampiri taehyung yang masih menangis. Membawa taehyung pulang kerumah dan menenangkannya. Sungguh, akting yang luar biasa.
Ada yang ingin menyewa aktor hebat? Mungkin, seorang Park Jimin bisa melakukannya.
Jimin merasakan kemenangan di hari ini dimana ia bisa merasakan kerenggangan antara dua saudara kim itu. Hanya merasa bahwa rencana nya akan cepat selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Me And You (Vkook Brothership) [END]✔
Fanfiction"Kebencian bisa mengubah segalanya. Dari Sayang jadi Benci. Dari persaudaraan jadi permusuhan. Dari suka menjadi tidak suka. Kebencian bisa membuat seseorang lupa akan jati diri nya dan jati diri orang yang dia benci. Sebab, kebencian datang dari Ha...