6. Simpati

2.3K 201 6
                                    


.
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading❤
Maaf! Typo Bertebaran
.
.
.
.

Salam Hangat
Dari Ara💜
.
.
.
.

.

Hari telah berlalu, rasa sakit yang dirasakan jungkook tah hilang. Rasa sakit yang dimaksud disini hanya rasa sakit pada tubuhnya, hatinya masih berlanjut hingga sekarang. Dokter hoseok mengatakan bahwa keadaan jungkook telah membaik. Dan bisa pulang ke rumah, dengan catatan ia harus menjaga pola makannya tiap hari.

Saat ini mereka sedang di perjalanan pulang. Hanya mereka bertiga. Jimin yang menyetir, jungkook dan taehyung duduk di Jok belakang. Menjadikan jimin layaknya seorang supir:v.

Tak ada pembicaraan saat di perjalanan, dan tak ada yang perlu di bicarakan, mungkin. Jimin yang fokus menyetir sekali kali mencuri pandang di kaca spion menampilkan Taehyung dan Jungkook yang saling terdiam.

Jungkook yang sibuk meneliti jalanan melalui kaca jendela mobil dan taehyung yang menatap kosong didepan. Jimin tersenyum miring sejenak melihat persaudaraan mereka. Tapi, itu cukup memudahkan jimin untuk melakukan rencana yang selama ini ia susun.

"Hmm.. Tae, Kook. Gimana kalo kita makan di restoran? Kalian belom makan kan?" ucap jimin memecah keheningan.

Taehyung yang mendengar ajakan sahabatnya itu lantas tersenyum "Boleh juga. sudah lama juga aku tidak makan di restoran. Aku rindu suasananya." ucapnya.

Jimin tersenyum kembali menanggapi taehyung "baiklah, kita ke restoran sekarang. Gimana denganmu jungkook?"

Jungkook yang masih memandang ke arah jendela lantas menoleh sejenak pada taehyung dan jimin "Terserah kalian saja".

"Baiklah. Aku akan mengajak kalian ke restoran yang terenak" ucap jimin, tak lupa senyumannya yang penuh arti. Seandainya, taehyung melihat senyuman itu. Akankah ia menyadarinya?? Bahwa jimin bukan orang yang ia pikirkan.

Karena selama ini dari taehyung kecil hingga sekarang, ia selalu bersama jimin dan mennganggap jimin sebagai saudaranya sendiri. Ia terlalu menyayangi jimin hingga tak menyadari nya. Dan juga jimin yang terlalu pandai memainkan peran nya.

"Kita sudah sampai" ucap jimin.

Jimin turun membukakan Pintu pada taehyung dan membantunya masuk ke dalam restorang. Sungguh akting yang bagus, jim. Dan jungkook sudah terlebih dahulu masuk dalam restoran itu meninggalkan kakaknya.

"Biar aku bantu" ucapnya membantu taehyung mengarahkan jalan.

"Terima kasih, jim" Taehyung tersenyum.

Drtt.. Drtt..

Bunyi handphone jimin menghentikan langkah mereka. Baru selangkah saja, belum masuk pada pintu masuk.

"Ohh.. Tae. Bisakah kau masuk sendirian saja? Aku harus mengangkat telpon, sepertinya ini penting. Bolehkan?"

Taehyung mengangguk. "baiklah, aku bisa kok"

Lantas taehyung melanjutkan langkah nya. Meninggalkan jimin disana, yang hanya memandang taehyung. Sengaja?? Iyaa, itu rencananya.

"Hmm.. Sok kuat sekali dia." ujar jimin, memasukkan tangan dalam sakunya dan tak lupa senyuman membunuh nya. Membuat siapa saja terlena. Tapi, ada maksud dari senyuman itu.

Selangkah demi selangkah taehyung memasuki restoran itu. Dari pendengaran taehyung restoran itu cukup ramai, terbukti dirinya sudah berapa kali ditabrak oleh orang lain yang lewat. Sesekali taehyung yang membungkukkan badan minta maaf atau orang itu yang minta maaf.

About Me And You (Vkook Brothership) [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang