Eleven

6.4K 785 19
                                    

Malam menjelang akhirnya pekerjaan dirumah sakit telah ku bereskan saat nya pulang kerumah kebetulan malam ini papa akan menginap dirumah tidak akan bermalam di rumah dinas dalam rangka kembalinya bang Yuta dari tugas, rasanya rindu sekali dengan manusia setengah salmon satu itu sudah ku pastikan kulit bang Yuta pasti akan makin menghitam dan kumel. Setelah membereskan meja akupun keluar dari ruangan, rumah sakit nampak sepi hanya ruang rawat inap dan IGD lah yang sedikit ramai. Ku putuskan keluar melalui pintu IGD sudah dijelaskan kan bahwa aku ini parnoan?

Aku berjalan menuju lorong yang sepi sembari bersenandung hitung hitung melepaskan kesunyian, tapi beberapa langkah lagi menuju ruang IGD aku seperti mendengar langkah kaki mengikutiku dengan segera ku percepat langkah kaki ku ya tuhan tolong semoga bukan kuntilanak yang mengejarku aku benar benar benci pada perempuan pemilik rambut panjang dan baju putih itu. Tiba tiba seseorang menahan bahu ku dari belakang ya ampun aku benar benar ingin pingsan rasanya, dengan perlahan ku balikan tubuhku lalu nampak lah sosok lelaki yang menggunakan baju OK dan jas sneli

"Hai" sapanya, tapi tunggu rasanya aku seperti mengenal suara ini, aku pun mendongakan kepalaku. Huh untung saja itu mas Fahmi bukan kuntilanak atau setan penunggu rumah sakit lainnya

"Eh mas Fahmi" Aku tersenyum canggung ke arah nya "Eh mas aku duluan ya, papa udah nunggu dirumah nih hehe" niatku untuk kabur dari hadapan Mas Fahmi sirna begitu saja ketika tanganku dicekal oleh nya

"Eh iya kenapa mas?" Tanyaku, sebenarnya sih aku ingin cepat cepat pergi dari sini dan meluncur ke rumah dan membully bang Yuta

"Pulang bareng aja gimana?" Tawarnya, ingin rasanya langsung saja menghempaskan tangan nya tapi aku masih tau sopan santun

"Eh gak usah mas, saya bawa mobil kok" Tolakku berusaha selembut mungkin

"Yaudah saya ikutin kamu aja sampai rumah, udah malem saya khawatir" Mas Fahmi masih keras kepala untuk mengantarkan ku ke rumah

"Eh gak usah mas, udah biasa kok" Aduh plis deh muka ku sudah tidak bisa menahan raut kekesalan

"Udah gak apa apa kok, yuk keburu malem" Tiba tiba saja mas Fahmi menarik ku keluar dari rumah sakit

Setibanya di parkiran aku pun segera masuk ke dalam mobilku, malas juga jika harus mengobrol dengan mas Fahmi sedangkan papa dan bang Yuta kan sudah menunggu di rumah. Tak perlu lama aku pun langsung tancap gas menuju rumah mengabaikan mas Fahmi yang tertinggal olehku di parkiran

.

.

Setelah menyimpan mobil di garasi aku pun segera menemui mas Fahmi di mobilnya, entah bagaimana dia masih bisa mengikutiku padahal tadi aku sudah berusaha ngebut dan menggunakan jurus ngeng andalanku secara dulu kan aku teteh racing kebut kebutan di jalan itu sudah menjadi hal yang biasa, tapi itu dulu teman teman sekarang aku sudah tobat kok.

"Makasih ya mas Fahmi" Sebenarnya aku malas untuk menemuinya dulu, tapi ya masa aku langsung nyelonong masuk ke rumah "lain kali gak usah nganterin mas nanti ngerepot--" belum ucapan ku selesai ternyata papa keluar dari rumah menghampiriku dan mas Fahmi

"Eh pantesan gak masuk masuk ke rumah, ada tamu ternyata" Ucap papa ketika sudah bersalaman dengan mas Fahmi, hadeuh papa kenapa pake keluar rumah segala pasti bakal ngajak masuk dulu

"Ayo nak masuk dulu" Tuh kan tuh kan apa ku bilang

"Gak usah pak terimakasih saya mau langsung pulang sudah malam soalnya" Tolak mas Fahmi lembut kepada papa. Syukurlah ia tidak mengiyakan ajakan papa

"Yasudah kalau begitu hati hati di jalan, kade tos wengi kieu mah bisi aya mbak kun" Canda papa

Setelah berpamitan akhirnya mas Fahmi pun pergi dan aku bisa bernafas lega

Mas JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang