"a.a.ampun t.tuan" ucap seorang pria yang tengah bersujud ke pada Naruto. Naruto hanya berdecih mata nya yang sedang memerah khas kitsune menatap remeh ke arah pria tersebut.
"padahal aku sudah berbaik hati tapi ini balasanmu? Penghianat!" murka Naruto sembari menancapkan salah satu ekornya hingga menembus pria tersebut.
Darah yang bercipratan mengenai jas mahalnya membuat Naruto semakin muak dan mengangkat tubuh pria tersebut tinggi-tinggi.
Pria naas yang bermandikan darahnya sendiri hanya menatap langit-langit ruangan dengan kosong tanda bahwa dirinya hanya seongok mayat.
Naruto kemudian menggerakkan ekornya dan melempar asal mayat tersebut. Kemudian menyembunyikan kembali ekor-ekor nya dan mata rubi merahnya berubah menjadi biru saphire.
"tuan saya mohon ampuni saya, saya akan menjadi pemuas anda bila itu bisa mengampuni saya" ucap seorang wanita yang tak lain istri dari pria yang Naruto bunuh tadi.
Wanita tersebut tengah berpenampilan berantakan dengan memegang kaki naruto penuh dengan mohon ampun. Naruto menyeringai, dan mulai menggempit pipi wanita tersebut dengan tangan kanannya.
Dengan tangan kasarnya ia mengangkat wajah wanita tersebut dan mulai mendekatkan dengan wajahnya.
Wanita tersebut berfikir bahwa ia akan dicium oleh Naruto yang nyatanya justru Naruto hanya menatapnya dan mengatakan.
"jalang kotor seperti mu hanya membuat juniorku menjadi kotor" setelahnya Naruto menghempaskannya dengan kasar.
Kedua tangannya ia masukan ke saku dan berjalan keluar pintu sembari memberikan titah.
"gilir dia"
Seketika itu juga teriakan wanita yang meminta ampun pun menggema namun tak Naruto hiraukan bahkan menganggap suara tersebut adalah lantunan nada yang indah.
~~~
"kau tau sebenarnya aku butuh office boy bukan office Girl" ucap Shikamaru di depan gadis berambut indigo.
"aku mohon aku butuh pekerjaan ini aku tak tau lagi harus kemana" ucap gadis tersebut dengan wajah memohonnya.
Shikamaru yang mulai meneliti wanita tersebut dengan teliti, dia punya wajah bulat dengan mata besar, hidung dan mulut yang mungil.
Wajahnya bulat dan cubby, kulitnya juga putih bersih. Shikamaru menghela napasnya panjang, "kenapa kau tidak jadi model atau selebgram? Kau lebih cocok, ketimbang jadi office Girl"
Gadis tersebut menunduk sembari memainkan jarinya. "aku tidak percaya diri, la.lagi pula model tidak ada yang tamatan smp".
Lagi-lagi Shikamaru menghela napasnya, baru kali ini ia melihat seorang gadis cantik yang tidak pd dengan dirinya sendiri. Padahal banyak diluar sana wanita wanita yang menebalkan mukanya demi menjadi model.
Sebenarnya kantor nya membutuhkan office boy tapi entah kenapa gadis tersebut malah melamar menjadi office Girl.
"kau tau, kau baru 20thn aku rasa banyak kesempatan untukmu di tempat lain" ucap Shikamaruikamaru dengan berat hati.
Sang gadis yang memiliki kesempatan kecil tersebut langsung mengatupkan kedua tangannya memohon kepadanya agar diberikan pekerjaan.
"aku mohon gaji disini sangat cukup untuk ku membayar kebutuhan ayah dan adikku apalagi hanya sebagai office Girl aku pasti akan melakukan yang terbaik aku janji tuan" ucap gadis tersebut dengan suara yang memohon dan wajah memelas.
Mendengar pemohonan gadis tersebut membuat Shikamaru menjadi tak tega. Akhirnya ia menghela napasnya untuk kesekian kalinya menyusahkan ucapnya dalam hati.
"baiklah Hyuuga Hinata kau ku terima, dengan catatan jangan membuat masalah yang merepotkan kau mengerti?" Gadis bernama hinata tersebut berbinar senang.
Dan langsung mengamit tangan Shikamaru dengan cepat membuat sang empu terlonjak kanget.
"tuan! Tuan terimakasih banyak! Semoga tuhan membalas kebaikan anda dan semoga para dewa melindungi anda" ucap gadis tersebut dengan menggebu-ngebu.
Shikamaru hanya bisa bersweatdrop ria melihat kelakuan calon karyawan nya tersebut.
~~~
Hinata memulai pekerjaannya sebagai office Girl di hari pertamanya dengan hati yang gembira. Kalau biasanya para wanita yang mendapatkan pekerjaan ini sudah pasti akan malu.
Tapi tidak dengan Hinata yang justru senang, ia akan mensyukuri segala pekerjaan yang membuatnya bisa menghidupi ayah dan adiknya.
Dengan catatan pekerjaan yang baik.
"wah ternyata atasan kita benar benar memperkerjakan office Girl"
Hinata yang mendengar percakapan tersebut mulai menoleh. Ia segera tersenyum dan membungkuk.
"tolong kerja samanya tuan" ucapnya dengan sopan.
Kedua pria tersebut hanya bisa tersipu atas kelakuan Hinata. "astaga biasa saja nona" ucap pria berambut coklat dengan tato segitiga terbalik di kedua pipinya.
Sedangkan temannya yang berambut Bob mulai mendekat dan menatap hinata dengan pandangan intens. "kau tau kau terlalu cantik untuk jadi office Girl dan lagi kenapa bajumu besar sekali?" ucap Lee.
"ehh i.itu aku tergiur dengan gajinya, dan untuk baju tuan Shikamaru bilang ia tidak punya baju office Girl jadi ia memberikan ku baju yang kalian pakai"
Kedua pria tersebut hanya memanggut manggut menanggapi pernyataan Hinata. "baiklah kalau begitu tolong kerja samanya ya" ucap Kiba sembari menjulurkan tangannya.
Dan disambut baik oleh Hinata dengan senyuman termanisnya yang membuat Kiba dan Lee lagi lagi tersipu.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KITSUNE BRIDE
Fantasymungkin di zaman modern ini mahluk berbau fantasi adalah mitos belaka, namun apa jadinya bila makhluk tersebut masih ada. dan menjadi sosok yang di takluki dan dikagumi semua orang. baik karena kejayaan perusahaannya di bagian perminyakan dan real e...