Mereka memutuskan untuk tetap melanjutkan ini dan mencari senjata yang bisa memusnahkan para penyihir.
Mereka berkeliling disekitar kastil tanpa tau dimana senjata itu dan mereka harus kemana.
"Kau masih menyimpan buku itu lisa?" Rose.
Lisa menggeleng.
"Seingat ku buku itu hanya mengatakan jika senjata itu berada di kastil kabut dan sekarang kita sudah menyusuri semua tempat dikastil ini tapi tak menemukannya.." Jisoo.
"Bagaimana ini... Hari semakin gelap sementara para penyihir itu akan menyerang kerajaan" Lisa.
"Benarkah?" Jennie.
"Iya.. Aku melihat surat yang bertuliskan bahwa mereka akan menyerang kerajaan nanti malam..." Jelas Lisa.
"APA?!" Rosjensoo.
"Iyaa astaga.." Lisa.
"Hm.. Kalau begitu kita harus cepat!" Rose.
"Apa kau yakin? Jika kita sudah menyusuri semuanya?" Jennie.
"Kurasa.." Jisoo.
"Belum! Kita belum menyusuri tempat bawah tanah" Lisa.
"Ah iya kau benar.."
Mereka pun melangkah menuju tempat bawah tanah.
Tempat yang mereka lihat pertama adalah tempat dimana mereka disekap oleh penyihir. Lalu ada lorong sempit yang mengarah ke sebuah pintu.
Mereka pun berjalan mendekatinya.
"Coba buka" Jennie.
"Tidak bisa, ini terkunci" Rose.
"Ah sial! Kemana kuncinya" Jennie.
Jisoo menelusuri sekitar dan tatapannya terhenti pada sebuah kunci yang tertempel di dinding tapi terdapat tulisan disana.
Labirin, Jalan berliku yang rumit untuk dipecahkan.
Ilusi, sesuatu yang seperti ada namun sebenarnya tak ada.Mereka mengernyit. ??.
"Cepat ambil kuncinya dan buka pintunya" Lisa.
Jisoo pun membuka pintu tersebut dan segera masuk kedalamnya.
BRAK!
Pintu itu tertutup sendiri membuat mereka tercengang.
"Astaga ini tak bisa terbuka!" Ucap Lisa yang mencoba membuka pintu namun pintu tak terbuka.
"Sekarang... Kita sudah terjebak disini" Rose.
Mereka pun berjalan dilorong yang hanya diterangi obor yang tertempel di dinding.
Mereka pun mengikuti setiap lika liku jalan tersebut sampai langkahnya terhenti disebuah jalan buntu.
"Buntu?" Jisoo.
"Ayo kita cari jalan yang lain" Ajak Lisa.
Lisa berjalan terlebih dahulu dan ia menemukan 2 jalan yang berbeda.
"Ke kiri atau kanan?"
Tak ada jawaban dari mereka.
"Ke kiri atau ke kan... Astaga!" Lisa terkejut saat menoleh ke belakang tak ada siapapun padahal ia yakin tadi teman temannya berada di belakangnya. Lisa memutuskan untuk ke tempat tadi dan berharap menemukan yang lain. Bukannya bertemu yang lain lisa malah tersasar dan tak tau harus kemana.
"Ah! Astaga kalian dimana?!"
Lisa terus berjalan mengikuti feeling nya sampai ia melihat jisoo sekilas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Element Blood.
FantasiaMereka terlahir dengan anugerahnya masing masing. Meski terkadang semuanya tak berjalan mulus namun dari rintangan itulah mereka menemukan jati diri yang sebenarnya. (SELESAI)