• Zakiyyah •

103 9 0
                                    

"Kiyah, Hirah bangun!!"

Lagi, lagi dan lagi. Kakakku berduet dengan Anjing tetangga untuk menjadi alarm pagiku.

Mata ini perlahan membuka dengan harapan mendapatkan ketenangan jiwa. Namun harapan diluar ekspetasi. Melihat pemandangan yang begitu....

"Woy!! Kaki lo." Sambil menepis kaki adikku Hira yang berada tepat di depan mukaku.

"Hooaamm, apaan sih Kak. Ganggu gue lagi mimpi aja." Tegasnya.

"Heh bangun! Emang lo gak denger Kak Ros duet sama Anjing tetangga."

"Hah Kak Ros?" Tanya nya.

"Astaga!! Kak-Kak cepetan bangun! Tuh toa entar bunyi lagi, nanti kuping gue sayang kalo rombeng."

"Ya elah, dasar lemot! Kan gue udah bilang dari tadi."

"Oh iya-yah." Sambil menampilkan senyum bodohnya.

Oh iya perkenalkan namaku Zakiyyah Haura Prayitna, kalian bisa manggil aku Kiyah dan manusia lemot tadi yang tidur bersamaku namanya Zahirah Hasna Prayitna, biasa dipanggil Hirah. Gue sama Hirah kembar, cuma beda 5 menit je.. Ga deng boong, beda 30 menit.

***

Setelah melalui ritual pagi yang panjang. Ibu suri--tepatnya Nenekku--memanggil cucu-cucunya untuk sarapan pagi.

Terlihat di meja makan, makanan sudah dihidangkan. Aku duduk bersebelahan dengan Hirah.

Kok tiba-tiba merinding gini ya.

"Shut-shut, Kak." Hirah berbisik padaku.

"Apaan sih?" sambil menyantap makananku. "Kak ngerasa merinding gak?" Tanya Hirah.

Lah, kok sama.

"Tuh, ada laser di depan kita, jangan liat nanti buta. Tadi aja gue kelilipan." Lanjutnya lirih.

"Ekhem, kalo makan jangan bicara." Tegas Kak Jihan.

Sumpah dah, tuh nenek lampir nyeremin banget.

Oh ya, bagi kalian yang belum tahu siapa dia, iya..dia yang tiap pagi jadi alarm, tiap makan jadi laser, dia adalah kakakku namanya Jihan Khansa Prayitna. Yang perlu kalian ingat, kalian jangan tertipu dengan namanya yang indah, dibalik itu tersembunyi sosok siluman yang mengerikan.

Kalo di Upin-Ipin, dia itu kayak Kak Ros, sedangkan gue dan Hirah jadi Upin-Ipinnya.

Btw, hidup gue itu kayak Upin-Ipin. Aku kembar, memiliki kakak yang jahat dan super duper nyebelin, disini juga kita tinggal sama nenek kita.

Sumpah semua cerita Upin-Ipin kayak cerita hidup gue, malahan gue sama Hira yakin dan sepakat dari kecil bahwa kita dimata-matai untuk dijadikan naskah Upin-Ipin. Kalo kalian gak percaya gue rela deh tetangga sebelah dijadiin tumbal.

Di rumah, kita tinggal berempat, orangtua kerja di luar kota, jadi beginilah kehidupanku setiap harinya.

Eits! Tunggu dulu, ini baru pemanasan, kehidupan gue terlalu panjang jika dituliskan dalam satu lembar. Jadi tunggu cerita selanjutnya dariku. Bye.

_Cocodemare_
7 Januari 2020

EUPHONYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang