Part 1

63 9 1
                                    


Happy Reading
.
.
.
.

Pagi hari yang cerah. Jam menunjukkan angka setengah 6 tapi sekolah SMA Bhakti Nusa sudah dipadati oleh murid-murid baru yang penuh antusias menyambut suasana dan kehidupan baru. Semburat kebahagiaan terpancar dari wajah mereka, karena berhasil melepas masa-masa SMP-nya.

Semua murid baru diperintah untuk berkumpul di lapangan basket oleh para OSIS. Mereka memberikan sedikit arahan dan informasi mengenai kegiatan yang akan dilakukan yaitu MPLS atau Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah.

Para OSIS sangat ramah dalam menuturkan kalimat-kalimat nya melalui pengeras suara. Untuk kegiatan selanjutnya hampir sama dengan SMP, tak jauh berbeda.

***

Hari pertama MPLS dilewati dengan sukacita. Besoknya para murid baru datang lebih awal dan memakai persyaratan yang sudah diberitahukan.

Aura sekolah berubah menjadi dingin. Para murid hanya bisa duduk tegang karena wajah para OSIS yang awalnya bersahabat sekarang berubah bak ditelan bumi. Berbanding terbalik 180 derajat.

"Duduknya yang tegap." Suara nyaring lewat mikrofon dari salah satu panitia OSIS. Yang tak lain merupakan ketua pelaksana kegiatan MPLS, namanya Rangga.

Semua langsung menurut. Tak ada yang berani membantah. Selama kegiatan ini berlangsung semua murid tak bisa menyembunyikan raut wajah yang tegang.

Kegiatan pada hari ini berlangsung dengan beberapa materi dari guru-guru. Semua terlihat biasa saja. Namun ada yang tak biasa, setiap guru selesai membawakan materinya para panitia OSIS berkumpul di aula dan mulai bertanya.

"Apakah ada yang ingin ditanyakan?" Salah satu dari mereka bertanya.

Semua hening, bingung apa yang harus ditanyakan.

"Pasif. Gimana sih kalian kan udah SMA. Tapi kelakuan kaya bocah SD. Malu-maluin, ayo aktiflah." Paparan dari ketua pelaksana MPLS yaitu Rangga.

Tepat setelah itu diujung kanan aula ada yang mengangkat tangan.

"Perkenalkan nama saya Naura Fatmawati dari jurusan sosial. Saya ingin bertanya. Kesan dan pesan Kakak untuk kami sebagai murid baru disekolah ini." Tanyanya dengan sedikit terbata-bata.

"Bosen! Gak bisa apa pertanyaannya jangan yang itu-itu aja. Berfikir dong. Kalian kan punya otak. Kasih pertanyaan tuh yang berbobot dikit kale." Sanggahan dari pembawa acara kegiatan MPLS ini.

Pertanyaan tadi tidak dijawab oleh mereka. Dibiarkan menggantung begitu saja.

"Itu yang dibelakang. Ayo berdiri." Teriak Rangga.

"Perkenalkan nama saya Zakiyyah saya dari jurusan IPA. Saya ingin bertanya. Bukankah pertanyaan dari Naura merupakan haknya? Kenapa Kakak mempersalahkannya. Seharusnya Kakak mengapresiasi keberaniannya bukan malah menjatuhkannya lagi pula tadi kan kakak menyuruh kami untuk bertanya . Oke langsung saja ke pertanyaannya bagaimana perasaan kakak ketika kakak bertanya tapi tidak dijawab padahal kakak sudah bersusah payah dan sangat berantusias dalam hal itu! Sekian dari saya." Zakiyyah kemudian duduk kembali.

Semua pandangan tertuju padanya. Semua berpikir khawatir akan nasibnya karena dia berani mengomentari dengan mulut pedas untuk membela kawannya.

EUPHONYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang