Part 3

43 7 0
                                    

Happy Reading
.
.
.
.

Masa MPLS dan OrKep telah berakhir. Kini saatnya melihat daftar nama yang dipampang di papan pengumuman. Kertas yang dipertontonkan itu sangat berarti bagi para peserta didik baru karena itulah penentu mereka akan berada di kelas mana.

Semua orang saling berdesakan-desakan berusaha mencari nama mereka. Untuk masing-masing jurusan berada di papan pengumuman dan tempat yang berbeda, agar sedikit mengurangi kepadatan.

Terlihat seorang gadis dengan rambut sebahu yang sedikit ikal itu hanya berdiam diri di ujung lorong memperhatikan sekitarnya, mukanya tak menampakkan antusiasme seperti murid baru lainnya.

“Hei Kalisha, lagi ngapain? Ayo cepet sini, jangan malah bengong disana!" Teriak temannya di depan papan pengumuman.

Dengan malas ia berjalan menghampirinya dan berusaha melihat namanya di kertas selembar yang amat kecil itu.

X IPA 2

Dalam hatinya ia bergumam melihat apa yang ada di hadapannya.

“Kalisha! Kamu X IPA 2 ya. Yah... Berarti kita gak sekelas." Ujar teman di sampingnya dengan raut wajah yang sedikit kecewa.

Setelah puas melihat informasi tersebut, mereka pun keluar dari kerumunan yang amat menyesakkan badan. Lalu di belakang ada yang menepuk punggung Kalisha.

“Hei!” Sapa seseorang dari belakang Kalisha.

Dengan sedikit kaget, ia berbalik. "Siapa?” Tanya Kalisha.

“Oh Hai, perkenalkan nama gue Zakiyyah Haura Prayitna.” Dengan muka SKSD-nya dia menjulurkan tangannya memperkenalkan diri.

“Oh. Hai. Kalisha Hadramurat.” Sambil menyambut uluran tangan Kalisha.

“Btw, kita sekelas loh!!” Kata Zakiyyah excited.

“Oh yah?”

Zakiyyah mengangguk singkat. “Iya, tadi gue gak sengaja denger temen lo bilang IPA 2, kebetulan gue juga masuk IPA 2." Sambil memperlihatkan senyum dengan deretan giginya yang rapi dan putih.

Iklan Pepsodent kali ya, batin Kalisha kala melihat cengiran lebar Zakkiyah.

“Oooh.”

Hadeuh cuma bilang oooh doang, basa-basi atau apa kek. Emangnya dia lagi seriawan gitu ampe ngirit banget ngomong nya,  batin Zakiyyah.

“Hmm, lo udah dapet temen sebangku belom?” lanjut Zakiyyah.

“Belum.”

“NAH!!BAGUS!!”

Semua orang yang berada tak jauh dari mereka terlonjak kaget mendengar suara Zakiyyah yang menggelegar, berbeda dengan Zakkiyah yang hanya cuek mendapati pelototan dari beberapa orang yang ada di sana.

“Kalo gitu besok duduknya bareng gue aja. Ya udah gue duluan ya. Bye!!” Zakiyyah melengos pergi.

"E-eh maen pergi aja, padahal kan gue belum bilang apa-apa. Ah ya udah deh.”

Lorong sekolah semakin sore semakin sepi, para siswa dan siswi baru perlahan mulai lengang berkeliaran di area sekolah. Dikarenakan masa orientasi yang sangat melelahkan mereka pun langsung pulang untuk beristirahat, selain itu juga mereka akan mempersiapkan untuk bersekolah besok.

Begitu pun dengan Kalisha, sebelum sekolah lengang pun Kalisha sudah pulang. Dia kangen banget sama keluarganya. Baginya tiga hari tanpa keluarga itu kayak Jakarta tanpa Monas, nggak lengkap gitu.

EUPHONYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang