Part 8

15 6 0
                                    

Happy reading!
.
.
.
.

"Lo?!" Teriaknya tiba-tiba sambil berdiri. Seketika semua orang yang berada di aula dojo memusatkan atensinya pada Zakiyyah.

Orang yang diteriaki Zakiyyah menoleh dan sama seperti Zakiyyah, dia terlihat terkejut saat melihatnya. Kedua manusia itu saling bertatapan, memercikkan api permusuhan yang kian kentara.

"Kamu kenal Ken? Keponakan Sensei?" Tanya Sensei memecah keheningan dan tatapan tajam mereka berdua.

'Tunggu. Apa tadi? Keponakan?!'

Zakiyyah gelagapan saat ditanya seperti itu, "Ng... Anu... itu Sensei, saya engg-"

"Kami satu sekolah Om." Kata orang yang bernama Ken memotong ucapan Zakiyyah.

"Yosh! Bagus kalau begitu, berarti Sensei gak perlu lagi nunjuk siapa yang akan jadi partner Ken untuk bantu mempraktekan setiap teknik yang akan diajarkannya. Jadi Zakiyyah, kamu bisa kan jadi partner Ken?" Jelas Sensei yang diakhiri pertanyaan.

Zakiyyah melirik sekilas pada laki-laki itu yang tengah tersenyum misterius. "Tap-tapi Sensei, say-"

"Bisa Om. Zakiyyah gak akan nolak." Lagi-lagi ucapan Zakiyyah dipotongnya.

"Bagus kalau begitu. Nah Ken, sekarang silahkan perkenalkan diri kamu." Pinta Sensei yang langsung diangguki Ken.

"Perkenalkan, nama saya Ken Rangga Yoshimitsu. Kalian bisa panggil saya Ken atau Rangga." Ucapnya lalu membungkukkan badan.

Setelah perkenalan, Sensei pun langsung pergi meninggalkan dojo serta meninggalkan kesialan berikutnya bagi Zakiyyah.

Selamatkan hambamu ini Ya Allah....

***

"Baik, itu adalah beberapa teknik bantingan yang harus kalian pelajari. Untuk selanjutnya saya akan memberikan contoh teknik kuncian pada kalian." Jelas Rangga. Lalu dia mengkode Zakiyyah untuk berdiri didepannya.

"Ini teknik kuncian belakang atau kataha jime." Ujar Rangga sambil memposisikan tangan kanannya untuk mengunci leher Zakiyyah, lalu dia menggunakan tangan kirinya untuk mengunci lengan kiri Zakiyyah dengan cara mengalungkan tangan kirinya sehingga lengan Zakiyyah terangkat ke atas.

Rangga menyeringai di belakang Zakiyyah, "Kebetulan yang menyenangkan bukan?" Ucapnya berbisik.

"Berisik lo!" Sengit Zakiyyah. "Lepasin gue!" desisnya lagi pada Rangga.

Bukannya melepaskan, Rangga malah mempererat kunciannya pada Zakiyyah hingga membuatnya tercekik.

"Akhh! Gue bilang lepasin!!" Seru Zakiyyah susah payah karena cekikannya malah makin kuat.

Setelah puas bermain-main dan membuat Zakiyyah menderita, akhirnya Rangga pun melepaskan kunciannya. Zakiyyah langsung terbatuk-batuk dengan muka yang memerah. Sambil memegangi lehernya, Zakiyyah meraup sebanyak mungkin oksigen yang dibutuhkan paru-parunya.

Sialan banget. Untung gak mati!

"Oke, latihan hari ini cukup sampai disini." Ujarnya lalu membungkukkan badan sebagai salam penghormatan.

***

Tiba di parkiran Zakiyyah langsung mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi. Baginya hari ini adalah hari yang buruk, sial, ancur, dan apapun itu sebutannya untuk menggambarkan hari ini.

Rasa-rasanya dia ingin memakan orang hidup-hidup. Kalau membunuh tidaklah berdosa mungkin sudah ada sepuluh korban yang dibunuh Zakiyyah.

"Dasar monyet sialan!"

"Cowok lemes!"

"Bego bin biadab!"

Teriak Zakiyyah kesal. Dia tidak peduli jika pengendara lain terganggu karenanya, yang terpenting sekarang dia ingin melampiaskan semua kekesalannya.

"Kalo gue ketemu sama tuh human, bakal gue cekik ampe mengek!" Lanjutnya lagi dengan sorot mata penuh kebencian.

Karena asik terus memaki orang yang bernama Rangga, Zakiyyah tidak sadar bahwa sekarang dia telah berada di kompleks rumahnya. Tiba-tiba dari samping kanannya ada pengendara motor yang menyalip dan menghadang jalannya.

Otomatis Zakiyyah langsung mengerem motornya. Untung saja Zakiyyah bisa menjaga keseimbangan, kalau tidak mungkin dia sudah tersungkur di aspal yang dingin.

"Astagfirullah!!" Serunya terkejut. "Eh kalo lo gak bisa jalanin motor tuh mending naik abang gojek aja! Gak usah sok-sokan naik motor segala! Kalo sampe gue celaka gimana, hah?!"

Emosi Zakiyyah tidak terbendung lagi. Dia turun dari motornya lalu menghampiri si pengendara dan menendang ban motor orang itu dengan keras.

"Turun lo! Biar gue kasih pelajaran!"

Pengendara motor itu tetap diam, dengan santai dia malah membuka kaca helm nya lalu berujar, "Emangnya lo berani?"

Zakiyyah makin dibuat mencak-mencak saat tahu si pengendara adalah Rangga.

"Lo sengaja kan nyalip motor gue biar gue celaka?!"

"Kalo iya emang kenapa?" Jawabnya santai.

Bolehkan untuk sekali ini Zakiyyah bunuh orang?

"Bego lo! Kalo gue bener-bener celaka gimana, hah?!" Seru Zakiyyah makin emosi, tangannya sudah terkepal menahan emosinya yang memuncak.

"Gampang. Tinggal mati aja sana." Jawabnya lagi sambil tersenyum puas lalu dia buru-buru melajukan motornya kembali.

"Sialan lo!!" Teriak Zakiyyah lalu melepaskan kedua sepatunya dan melemparnya bergantian pada Rangga yang mulai menjauh, tapi sayang tak ada satu pun yang mengenainya.

"Awas lo! Gue sumpahin lo bakal ngerasain mati dua kali!"
.
.
.
.
.
.

Gimana? Seru gak? Sebelum ada lanjutan part ini kalian nebak siapa hayoo...

Buat yang nebak Rangga bisa komen kenapa alasan kalian nebak dia.

Maaf juga ya kalo part ini kurang greget atau gak bagus-bagus amat.

Kalo kalian suka sama part ini jangan lupa kasih vote sama coment nya, karena semua itu bikin Author semangat buat lanjut ceritanya.

Author tunggu ya!!

EUPHONYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang