Part 9

16 6 0
                                    

Happy Reading!
.
.
.
.

Jam menunjukkan angka enam lebih dua puluh menit, suasana di sekitar sekolah pun mulai tampak ramai. Siswi melangkah masuk ke kelas dengan senyum cerah paginya. Oh! Jangan lupakan permen dimulutnya.

Setelah menaruh tas dan menyapa Vivi yang tengah berselancar di dunia maya dia langsung menghampiri dua sahabatnya.

"Pagi Lisha! Pagi Kiyyah!" Sapanya dengan senyum lebar lalu duduk di kursi depan bangku Kalisha dan Zakiyyah.

"Pagi." Jawab mereka bersama.

"Eh Kiyyah, gimana latihannya?" Tanyanya.

Zakiyyah membuka mulutnya. Belum sempat dia menjawab, Siswi kembali berbicara. "Lo tau gak Kiyyah, kemarin pas Lisha dateng ke rumah gue Anna senengnya minta ampun! Terus Anna diajarin ngegambar sama Lisha, kita juga main layangan. Ah iya satu lagi! Lisha jatuh dari pohon jambu air pas disuruh Anna buat ambil layangan yang nyangkut! Dan kocaknya ni ya, jatuhnya itu gak elit banget!" Cerita Siswi panjang lebar yang diakhiri tawa renyahnya.

"Terus kan--"

Kalisha memegang pundak Siswi sehingga perkataannya terhenti. Kalisha melirik pada Zakiyyah lalu menunjuk lehernya sendiri sambil menggeleng.

"Lish lo kenapa? Gue gak ngerti." Ujar Siswi mengerutkan dahinya bingung.

Kalisha menghela nafasnya. "Dia kumat lagi." Ucapnya pendek.

Siswi langsung saja menoleh pada Zakiyyah. "Kiyyah," panggilnya. Yang dipanggil cuman berdeham sambil melirik Siswi, dia tidak menoleh sama sekali.

"Lo gak bisa bengkok lagi?" Tanyanya.

"Nengok Si." Koreksi Kalisha.

"Iya itu."

"Bukan...cuman...gak bisa...nengok doang....tapi...tenggorokan...gue juga...sakit..." Kata Zakiyyah susah payah, suaranya pun terasa aneh didengar.

Siswi meringis ngeri. "Sakit banget ya?" Lalu dia menangkup pipi Zakiyyah dan mencoba menggerakkan kepalanya.

"Sisi!" Seru Zakiyyah melotot sambil menepis tangan Sisi dari pipinya. "Jangan...coba-coba..." Lanjutnya memperingati Siswi.

"Ya maaf." Ucap Siswi tanpa merasa bersalah sedikit pun.

"Lo kan tau dia kayak gimana. Udah tau tuh leher susah digerakin kayak tiang listrik, lo malah coba-coba." Ucap Kalisha yang dibalas senyuman bodoh oleh Siswi.

"Eh iya, kenapa sampe bisa sakit tenggorokan? Perasaan kalo tiap udah latihan gak sampe kayak gini deh." Lanjutnya lagi.

"Gue...males cerita." Jawab Zakiyyah singkat. Dia kembali teringat kejadian kemarin saat dia bersama Rangga yang membuatnya kembali kesal.

"Yaah...cerita dong." Bujuk Siswi penasaran.

Kalisha kembali memegang pundak Siswi, "Nanti aja Si, kasian dia tenggorokannya masih sakit."

Tiba-tiba Siswi merogoh saku roknya. "Nih makan permen, biar gak sakit lagi." Ujarnya lalu menyodorkan permennya itu.

"Bego lo!" Seru Zakiyyah sambil menjitak kepala Siswi.

"Aduh sakit!" Siswi langsung mengelus kepalanya yang berdenyut-denyut.

Kalisha yang melihat tingkah mereka berdua langsung tertawa lepas tanpa henti. "Gila! Kalian berdua udah kayak member komedi aja. Lucu banget sumpah!" ujarnya masih tertawa.

***

Bel istirahat pertama berbunyi, semua siswa yang kelaparan pun langsung menghambur ke tempat yang ditunggu-tunggu yaitu kantin. Fyi , karena SMA Bhakti Nusa ini menerapkan kebijakan full day , jadi untuk istirahat dibagi menjadi dua kali yaitu jam 09 : 15 dan jam 11 : 55. Bukan cuman hanya itu saja, tapi waktu belajar pun hanya dari hari senin-jumat dan hari sabtu-minggu libur.

EUPHONYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang