Twenty five✨
Esoknya, rumah Sehun seperti rumah yang tak tertera nyawa, terlihat hancur berantakan. Benda-benda beling berserakan, guci-guci yang tadinya kokoh sekarang telah hancur lebur.
Lelaki itu duduk tertunduk dipojok sofa besar yang mengelilinginya. Rambutnya berantakan, bajunya terlihat basah akibat keringat, ponsel dengan layar pecah tergeletak sekitar jarak dua meter.
Tak ada pembantu, semua mengundurkan diri semalam. Amarah Sehun itu seperti orang kesetanan, para pembantu lantas takut dan akhirnya pergi tanpa mendapatkan gajih.
"Maaf," gumamnya lirih, dengan memegang sebuah botol bir yang telah terteguk setengah.
"Kamu dimana," ucapnya dengan netra yang memutar lelah.
Ya, dirinya mencari tahu letak sooyu sejak tadi malam. Sehun meminum banyak minuman keras, mungkin sudah hampir tujuh botol ia habiskan.
Nyatanya rumah orang tua sooyu telah pindah, bukan rumah besar yang dulu mereka tempati. Rumah mereka sekarang agak dekat dengan kawasan Doyoung, rumah yang Sooyu tempati bersamanya dua minggu lalu, sebelum akhirnya menikah dengan Sehun dan meninggalkan rumah itu.
Cklek.
"Se— astagfirullah, lo mau bikin nih rumah ancur!?" terdengar teriakan orang dari dekat pintu.
Dia Jungwoo, mungkin dia sudah menduga kalau hal ini akan terjadi, makannya ia datang melihat bagaimana Sehun sekarang, dan ternyata itu benar.
Jungwoo berlari kecil menghampiri sosok adik tirinya itu, ketika sudah dihadapnya, Jungwoo dengan berdecak dan memasukkan satu tangannya kedalam saku celananya.
"Lo mau mati? Gausah kek gini, terjun aja sekalian."
"..."
Jungwoo berjongkok, lalu netranya melihat disekitar Sehun yang banyak sekali botol berwarna hijau.
"Lo mabok ampe tujuh botol? Kenapa nggak minum baygon aja? Ck," cibirnya lalu mengambil botol yang ada ditangan sehun. "Gila emang, kalo salah minta maaf. Bukannya mabok sama ngacak-ngacak barang,"
Sehun membuka matanya, "sooyu, kemana," gumamnya.
"Dirumah Jaehyun," balas Jungwoo.
Sehun melebarkan sedikit matanya, menatap tak percaya Jungwoo, "dirumah j—jaehyun? Tapi semalem gue kesana, dan rumahnya kosong."
Jungwoo sedikit merotasi bola matanya, "lo kerumah dia yang dulu? Orang tuanya sekarang pindah dirumah yang jaehyun punya,"
Sehun semakin sadar, dia membenarkan posisi duduknya dan menatap Jungwoo intens. "Tolong anter gue kesana, ya?"
"Mau ngapain?"
"M—minta maaf," ucapnya lirih.
Jungwoo bangkit, dia berdiri menghadap layar televisi yang nampak debu. "Percuma deh, kalo nanti lo sakitin dia lagi. Gue rasa dia bahagia samba keluarganya, apalagi sama Jaehyun. Mau lo kesana dan minta maaf juga nggak bakalan bisa bawa sooyu balik, lo malah bakal dibikin babak belur sama Jaehyun."
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbeat ┋【Kdy】
Fanfiction❝Simply settled, and just picked one of us.❞ Kemari, akan kuceritakan bagaimana kisah sebuah pernikahan yang tiga insan itu jalani. Kim Doyoung serta Oh Sehun yang berebut dengan takdir, tentang siapa yang akhirnya akan selamanya bersama cintanya, J...