11|Eleven, about rachel 4

102 24 0
                                    

Sebelas🍁

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, Udah seharian sama sooyu?" Ucap seorang wanita paruh baya menyambut anaknya, dari balik pintu.

Doyoung membuka sepatunya, menaruhnya pada rak sepatu yang ada di pojok dekat pintu.

"Iyaa bun."

"Kamu udah makan? Kalo belom bunda tadi masak rendang."

Doyoung menggelengkan kepalanya "Udah kenyang, bun. Sooyu makan nggak diabisin, malah ngasih makanannya ke doyoung. Kan kekenyangan-"

Sang bunda tersenyum, akan kelucuan ekspresi anak nya itu. "Dasar.."

"Yaudah, doyoung keatas ya bun.."

Lelaki itu melangkahkan kaki nya untuk pergi kedalam kamarnya.

Hening, sudah pasti seisi rumah ini hanya ada tiga orang yang sibuk akan pekerjaannya masing-masing.
Namun keheningan itulah yang membuat rumah itu terasa damai, tanpa ada kegaduhan.

Apalagi, Ayah Woobin dan Suho yang pergi ke perusahaan mereka pagi ini.
Mungkin kalian berfikir, kalau hari ini minggu mereka tidak seharusnya ke kantor?
Memang sebelumnya mereka tak berniat untuk masuk, namun ada urusan yang harus mereka urus.

Tak ada yang Wanita lakukan di ruang tamu, hanya duduk di sofa dan menonton acara tv yang ia suka.

Keheningan rumah itu serasa hilang, tiba-tiba ada seseorang yang membuka pintu rumah itu dan masuk secara sengaja. Membuat wanita yang sedang meningmati waktu luang nya itu terkejut bukan main.

Pasalnya, orang itu teriak menyebut nama doyoung dengan nada yang tinggi. "Mana Doyoung?!"

Pria itu datang tak sendiri, dia bersama seorang gadis. Tetapi anehnya, ada urusan apa dia dengan doyoung? Hingga mencari nya dengan berteriak?.

"Bapak siapa ya? Ada urusan apa sama anak saya?"

"Jadi ibu orang tua nya si doyoung sialan itu?"

Ketika mendengar nama anak nya dipanggil dengan sebutan sialan, wanita itu mehendus kesal. "Maksud bapak apa nyebut anak saya seperti itu?"

"Lebih baik panggil anak ibu itu sekarang!"

Tak mau pria itu menyebut anak nya seperti itu, ia langsung memanggil doyoung. "Doyoung, turun nak, ada orang yang nyariin kamu."

Beberapa menit kemudian, lelaki yang sedang jadi pihak perbincangan itu pun turun, akan panggilan sang ibunda.

"Kenapa bun?"

Pria itu terlihat penuh dengan emosi disaat doyoung turun dan menghampiri mereka, dan yang doyoung lihat hanya seorang pria yang tak ia kenal. Dan gadis itu?

"Loh, rach-"

"Jangan sebut nama anak saya dengan mulut kotor kamu itu!" Ternyata itu Rachel dengan ayahnya. Ada apa hingga dia sangat marah seperti ini?

Heartbeat ┋【Kdy】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang