Respect

44 10 0
                                    

Setelah memastikan Mi Young tertidur, Aera beranjak dari kamar dan mancari sosok Namjoon, namun ia tak menemukannya. Ia sempat melihat ke arah dapur, makanan masih utuh di sana. Dari tadi pagi Aera melihat Namjoon sama sekali belum makan. Ia membawakan makanan dan minumannya dalam nampan dan mengetuk kamarnya, namun tak ada suara dari sana. Ia membuka pintunya pelan, Namjoon tampak tertidur di sana, namun jendela kamarnya masih terbuka lebar. 

Aera mencoba masuk dan meletakkan makanannya di meja dan menutup jendelanya. Namun ia mendengar suara pelan, ia melihat Namjoon dan menghampirinya. Tubuh Namjoon penuh dengan keringat, Aera menyentuh keningnya dan mendapatkan suhu panas di sana. 

" Namjoon, kau demam. " 

" Nara. " 

" Nara ? " 

" Hei, kau harus minum obat, tunggu sebentar. " Aera bergegas keluar mencari obat di sembarang tempat dan membawa kompresan. 

" Namjoon, bangun sebentar, kau harus minum obat. " 

" Nara aku mencintai mu. " ucap Namjoon yang masih fokus mengigau. 

Aera menepuk pipi Namjoon beberapa kali sampai pria itu sadar. Namjoon pun membuka matanya. 

" Aera. " 

" Kau harus minum obat. " 

Aera membantu Namjoon untuk meminum obat dan merapikan bantalnya sebelum kepala pria itu menindih bantalnya. Namjoon tertidur di sana. 

Semalaman Aera merawat Namjoon di sana. Hingga tertidur nakas samping ranjang Namjoon. Namjoon membuka matanya perlahan, mengambil kain kompres yang sudah terjatuh di kepalanya. Ia menoleh ke arah kiri dan menemukan Aera tertidur dengan posisi yang tak nyaman.

" Aera. " panggil Namjoon di sana, dan ternyata Aera masih terjaga dan langsung bangun saat Namjoon panggil.

" Ada yang kau perlukan? " tanya Aera dengan sigap membuat pria di depannya itu tersenyum manis.

Dag

Dig

Dig

Itulah situasi jantung Aera pagi ini saat melihat Namjoon tersenyum dengan menunjukkan dimple nya.

" Hei kenapa melamun. " Namjoon menjentikkan jarinya di hadapan wajah Aera.

" E eee tidak. Kau sudah membaik? Ehm maksud ku demamku sudah turun?"

" Sudah. "

" Benar? "

" Kenapa tak memastikan nya sendiri. "

Aera menatap Namjoon dan memberanikan diri  menyentuh keningnya. Beberapa detik kemudian Namjoon di tatap tajam oleh Aera.

" APANYA YANG SUDAH? " Aera mengomel di hadapan Namjoon, tapi pria itu hanya tersenyum lagi.

" Kau masih hangat Namjoon, istirahat lah. Bukannya besok tugas luar?"

Namjoon diam menatap Aera, sedangkan Aera seperti merasa bersalah karena terlalu mengatur.

" Maaf, aku terlalu banyak bicara, hanya saja kau harus peduli dengan kesehatan mu. " Aera lalu mengambil kain kompres dari tangan Namjoon dan pergi meninggalkan kamar Namjoon.

Sesampainya di dapur, Aera hanya sibuk mengatur nafasnya terlebih detak jantungnya.

' Ada apa dengannku ? Aera sadarlah. ' gerutu gadis itu sambil mengusap kepalanya hingga tak sadar kedua mata Namjoon mengamati nya dari ruang tamu.

Setelah menenangkan pikirannya, ia membuka pintu kamar Mi Young memastikan gadis kecil itu masih nyenyak karena jam masih menunjukkan pukul 4 pagi. Aera melangkahkan kakinya  ke kamar yang tak jauh dari ruang tamu. Ia sempat kaget saat melihat seseorang di kegelapan di sana. Ia buru buru menyalakan lampu dan lagi lagi ia menemukan Namjoon yang tersenyum bahkan tertawa.

I Want To Be DadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang