🤐

40 9 0
                                        

Aera tampak sibuk dengan duduk di ruangan Namjoon, menunggu pria itu selesaikan meeting. Sambil melihat beberapa papper bag yang ia bawa dari kantornya tadi. Ingin rasanya membukanya sekarang karena penasaran siapa pengirimnya. Ini pertama kalinya ada yang mengirimkan paket padanya selama 3 hari sebanyak yang ia lihat sekarang. 

Namjoon masuk dengan seorang wanita ke ruangannya, saling memaggutkan bibir satu sama lain hingga tak sadar bahwa Aera sudah diam menjadi penonton di sana. Cukup 3 menit mereka menyadari jika ada orang lain di sana. Namjoon begitu gugup saat tau Aera duduk di hadapannya saat itu, ia melepaskan tangannya dari pinggang wanita yang ada di sampingnya. Aera hanya tersenyum kecut sambil menunduk memberikan salam.

" Sepertinya aku datang di waktu yang tidak tepat ya ? " 

" Ehmm, tidak, ehmm, kami. " Namjoon gugup di sana, wanita yang di sampingnya pun tampak malu terhadap Aera. 

" Ini bukunya. Ehm Aku pulang dulu ya. " Aera meletakkan buku yang Namjoon pesan di meja dan bergegas untuk keluar. 

" Aera. " panggil Namjoon membuat gadis itu menahan langkahnya

" Mau makan siang dengan ku ? " 

Aera menatap bingung pada Namjoon, apakah Namjoon tak salah bicara, ia mengatakan hal itu di depan gadis yang baru saja ia cumbu. 

" Aku berjanji pada Mi Young untuk segera pulang. Aku pulang. " 

Aera hilang di balik pintu. Sedangkan Namjoon, merasa malu untuk apa yang ia lakukan. 

" Kakak, kau sedang apa di sini ? " Taehyung menghampirinya. 

" Oh, aku mengantarkan buku pesanan Namjoon. "

" Apa yang kakak bawa, banyak sekali? "

" Entahlah ada yang mengirim ini pada ku. Tak tau siapa. "

" Wah, pemuja rahasia ya, oohh ohh katakan pada ku siapa lelaki itu, aku tak mau kau di campakkan lelaki brengsek lagi. " 

" Sudah lah, terlalu banyak bicara, aku mau pulang. " 

" Aku antar, boleh kan, aku juga belum menyapa bibi Kim, sekalian buka semua kadonya di mobil, aku ingin tau siapa yang memberikannya pada kakak. "

" KEPO. "

" Itu tidak kepo jika menyangkut kakakku. Ayo. " Taehyung menarik tangan Aera dan mengajaknya pulang ke rumah Namjoon. 

.

" Taehyung, boleh sementara menginap di rumah mu, tunggu aku menemukan apartement yang cocok . "

" Tinggal selamanya pun tak apa, kenapa harus ijin. "

" Aku kan tidak enak, apalagi Bae Jo sedang hamil, takutnya ia menjadi lebih sensitif . Aku tak mau merepotkan orang lain. "

 " Aku suka jika kau merepotkan aku ka, itu berarti kau akan selalu bersama ku. " Taehyung mengatakannya dengan tulus, Aera tau adiknya kini merasa bersalah, ia tahu kalau Taehyung pasti tau alasan ia di rumah Namjoon. 

" Buka dong kadonya, aku penasaran . " detik selanjutnya Taehyung malah tersenyum, ia tak ingin terlihat lembek di depan kakaknya. 

Namun sebelum Aera membuka semua kado yang ada di jok belakang. Ia mengambil amplop surat yang terletak di sebuah kado, membuka dan mulai membacanya.

Apa kabar? Aku selalu berdoa kau selalu lebih baik setiap harinya, Lavender ku. '

Setelah membaca potongan surat itu, Aera menutupnya, enggan untuk meneruskannya, karena gemuruh di hatinya sedang kacau hanya untuk mencerna kalimat potongan itu.

I Want To Be DadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang