iii, ruang nostalgia.

2K 250 26
                                    

perhatian, ditulis menggunakan huruf kecil.

...

sorai legam milik seorang pemudi itu menari kesana-kemari. tungkai milik pemudi itu membawnya pergi ke dalam ruangan dimana itu menjadi tempat pasukan ramgga bersenda gurau.

"coba aja, kalau si arya gak nyuruh balikin ini buku ke acan! gue ga bakal seribet ini,"

tias, gadis itu merutuki dirinya sendiri yang mau-mau saja mengantarkan buku ini ke seseorang di bagian masa lalu nya.

sungguh merepotkan sekali.

pemudi dengan sorai legam itu lantas berdiri temangu di depan pintu ruangan ramngga pasalnya ia bingung apakah harusnya ia bersua sendiri dengan sang empu atau meminta bantuan?

"duh, gimana ini cara ngasihinnya? males banget kalo harus papasan lagi sama mantan hih,"

"males banget ya kayaknya ketemu gue?" celetuk pemuda yang tengah bertengger di samping tias. abhicandra namanya, pemuda yang tias cari sedari tadi akhirnya datang sendiri.

membuat pemudi itu menoleh dan melihat beberapa anak Ramgga mengekori acan. dengan garis muka malas dan kurva yang tertekuk tias mengembalikkan buku yang sedari tadi di dekapannya.

"buku lo, abhicandra!"

sedetiknya, tias berbalik arah meninggalkan acan bersama teman-temannya. "mantan lo galak banget, can. pantesan dulu lo nurut banget sama dia." komentar lesta sembari terkekeh, yang merupakan salah satu pengisi suara ramgga.

"itu kesannya, dia galak makannya gue gagal berpaling hati," ia menarik kurva yang berada di kanvas rupanya membentuk sebuah lengkungan.

saat tungkai milik tias mulai mengabur di situlah abhicandra mulai membuka suara. "LAIN KALI CHAT GUE DI BALES DONG, SIAPA TAU BISA KAYAK DULU LAGI."

anak ramgga lantas langsung melontarkan kotak tertawa milik mereka masing-masing dan membuat jiwa-jiwa yang mengisi lorong natraprira memusatkan perhatian nya.

entah tias mendengarnya atau tidak yang pasti ini mungkin akan menjadi awal skenario manis semesta yang sengaja di rangkai.

suara lantunan nada keluar menyeruak dari kotak suara milik seorang pemudi yang tengah memejamkan netranya diatas tumpuk kan buku novel romansa milik nya, sesekali jari-jemarinya membuat tarian di atas meja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

suara lantunan nada keluar menyeruak dari kotak suara milik seorang pemudi yang tengah memejamkan netranya diatas tumpuk kan buku novel romansa milik nya, sesekali jari-jemarinya membuat tarian di atas meja.

"buku novel yang romantis di sebelah mana, an?"

suara dari anak manusia lainnya membuat pemudi itu membuka matanya sekaligus menegakkan tubuhnya. kemudia netranya menelisik darimana asalnya suara itu? hingga ia menangkap bayangan ketiga pemuda yang sedang ribut memilih sebuah buku. yang jelas ia tidak mengenal para pemuda itu.

"kalian nyari apaan sih?" tanyanya ingin tahu. mungkin saja mereka memerlukan bantuan, pikirnya.

ketiganya lantas menengok sembari memasang raut kaget, hingga salah satu di antara ketiganya menjawab, "nyari novel kata buat si langit yang lagi bucin,"

pemuda bernama langit itu lantas menggerutu sambil memukul pundak temannya. "sembarangan."

membuat sang pemudi terkekeh dengan perangai ketiga pemuda ini, aneh. itu adalah kata-kata yang tercantum di minta pemudi bersorai legam itu. "gue ada nih novelnya mau pinjem?"

mendengar penawaran tersebut sontak bian dan daru saling menyenggol hasta milik langit, membuat pemuda itu lantas mengangguk sebagai jawab."boleh, mana novelnya?"

pemudi itu memberikan sebuah buku tebal kepada langit membuat sang empu yang menerimanya melukiskan kurva lengkungan dirupa. "makasih, ngomong-ngomong nama lo siapa? biar kalau udah selesai bisa gue balikin,"

"darin, darindra priantiwi. dari kelas sebelas ips satu."

"oh, oke. rin. gue pinjem dulu novel lo, makasih ya."

darin mengangguk. "iya, baca aja kalau udah tinggal balikin santai aja kali."

daru yang berada di samping langit lantas mengulurkan tangannya juga ke hadapan darin sembari melukiskan lengkungan kurva di parasnya dan langsung memperkenalkan diri. "oiya kenalin juga, daru kelas sebelas mia tiga. "

bian yang diam lantas jadi ikut-ikutan. "bian kelas sebelas mipa tiga juga hehe."

 mau tak mau darin menerima uluran dari kedua tangan pemuda tersebut. membuat langit yang melihatnya langsung  tahu bahwa kedua temannya ini sedang melaksanakan aksi modal dusta.

"udah-udah balik lo pada, rin. hati-hati sama mereka berdua."

pemuda cokrominoto itu lantas langsung membalas perkataan pemuda fusena itu dengan ringan nya. "iya rin, hati-hati nanti lo jatuh cinta sama gue."

astaga semesta, bisa-bisanya pemuda ini menggoda salah satu anak manusia di bumi bandung. untung saja anak gadis ini tidak gampang terbawa perasaan, kecuali terbawa masuk kedalam cerita romansa.

...

note :

aku tau kalian pasti susah ngehafalin nama tokohnya

maka karena itu aku bikinin fmv biar klian bisa hafal para tokohnya, jadi silahkan di tonton yaa!

nestapa asa, kelahiran dua ribu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang