[2] PARK

7 - Kejutan Mengecewakan

Kembali mendengar kabar kunjungan Sasa ke Bandung. Sheilla Regina tidak membuang penawaran untuk bermalam di tempatnya sampai mendapat penolakan lagi. Oleh sebab itu, Eggy meminta Jimmy sedikit memaksa supaya sang adik bersedia bermalam di apartemennya. Dalam kunjungan kali ini, Sasa berencana tinggal di Bandung selama tiga hari. Syukurnya, kali ini Sasa mau. Bahkan katanya gadis itu akan menghubungi Eggy duluan untuk menanyakan perihal apakah tidak masalah bila dirinya menginap di tempat pacar dari kakaknya itu. Tentu saja jawabannya boleh, sayang.

Sore ini, Eggy sedang dalam perjalanan untuk menjemput Sasa di Stasiun Bandung Raya. Gadis itu memilih menggunakan kereta kelas eksekutif yang dibelikan kakaknya beberapa hari lalu. Tadinya, Jimmy sendiri yang menjemput Sasa. Namun jika seperti itu, Sasa harus menunggu agak lama di Stasiun sebab menunggu Jimmy pulang kerja terlebih dahulu. Dengan sukarela Eggy menawarkan diri menjemput Sasa. Lagipula, pekerjaannya sudah selesai dan bisa dibawa pulang.

Sesampainya di Stasiun. Eggy segera turun dari mobilnya yang kini sudah berganti menjadi Honda HR-V berwana putih. Sehari sebelum Eggy yang kala itu sedang di rumah Bogor, kembali ke Bandung. Sang Ayah menawarkan mobil punyanya. Katanya beliau kelebihan mobil, garasi rumah sudah tidak muat lagi karena mendapatkan tambahan unit. Daripada sayang kalau HR-V yang dijual jadi lebih baik mobil Eggy saja dengan alasan keluaran serta model lama. Tentu Eggy menurut suka hati, siapa juga yang menolak ditawari Honda HR-V walau sejujurnya Eggy masih menyayangkan kini Toyota Rush yang sudah dia miliki sejak resmi lulus SMA berpindah kepemilikan.

Beberapa saat setelah turun dari mobilnya, Eggy menghubungi Sasa memberi info kalau dirinya berdiri menunggu di dekat pintu keluar. Ketika melihat figur Sasa di antara kerumunan orang, Eggy mengangkat lengan melambaikan tangannya.

"Mbaak!" Panggil riang Sasa.

Hal itu membuat Eggy girang dalam hati, sepertinya Sasa sudah mau dekat dengannya. Tapi detik berikutnya gurat bingung muncul di wajah ayu wanita dengan nama lengkap Sheilla Regina Kamaliyya ini.

"Mbak Eggy, kenalin ini Mbak Dinna. Sasa ke sini sama Mbak Din, gakpapa kan kalau Mbak Din juga ikut nginap di tempatnya Mbak Eggy?" Kata Sasa masih seriang tadi.

Mau tak mau Eggy mengangguk setuju.

Dinna mengulurkan lengan tanda berkenalan secara resmi. "Regina, ya? Pacarnya Mas Jimmy."

Oooh, dia. Eggy mengingat sosok Dinna sekarang. Pernah, waktu itu Eggy bertanya pada Jimmy mengenai gadis judes yang duduk di sebelah Sasa ketika acara wisuda 2 tahun lalu.

Nama lengkapnya Dinna Amara Putri Pratami. Anak semata wayang dari pasangan Tante Lula dan Om Suherman, teman Mama Ely. Jimmy dan Dinna saling mengenal sejak lama, katanya dari SMP. Dinna juga dekat dengan keluarga Papa Cahyo karena dari dulu dia sering main bersama di lingkup rumah mereka.

Sebagai sesama perempuan. Sejujurnya sejauh ini, Eggy cukup paham dengan gelagat dan tingkah laku Dinna yang menunjukan ketertarikan lebih pada Jimmy. Oooh, jelas sekali teman-teman walau di sini Jimmy-nya saja yang tidak peka. Bagaimana bisa tahu? Akun Instagram Jimmy kan Eggy pegang juga, otomatis direct message dari Dinna menjelaskan dengan begitu gamblang.

"Salam kenal Dinna." Sambut ramah Eggy. Tidak mungkin Eggy menunjukan rasa sedikit ketidak sukaannya, sepertinya Sasa begitu dekat dengan Dinna. "Regina, panggil aja Eggy." Lanjut gadis bermata sipit ini.

"Eggy, yaa. Lucu panggilannya, kayak anak laki-laki." Celetuk Dinna diiringi senyum lebarnya.

Eggy balas senyum simpul. "Dulu memang maunya laki-laki, cuman keluarnya malah saya." Ujarnya dengan sedikit penekanan pada nada suara. "Ya udah, yuk. Pulang sekarang."

Tersinggung? Oooh, tentu saja! Entah lah, padahal bukan Dinna yang pertama kali melontarkan candaan seperti itu. Tapi terdengar berbeda.

Ketiganya segera berjalan ke arah parkiran. Sesampainya di dekat mobil Eggy, lalu setelah masuk dan mulai melaju perkataan Sasa mampu membuat Eggy terbang tinggi akibat kesenangan.