Hai..3x adakah yang kangen dengan diriku??
Aku hadir kembali dengan cerita baru nih, sebenarnya aku kesel dan marah dan kecewa banget sama pemberitaan yang hilir mudik kesana kesini tentang LESLAR tapi aku kan fans'nya FILLES jadi gak mikirin yang begituan, itu mah urusan mereka aku mah sebagai autor pembuat cerbung gak mau ikut campur.Ok sekian basa-basinya semoga kalian semua suka ya.. 😘😘😘
Suatu hari disebuah pesta pernikahan..
"Sayang gimana udah ditelpon belum Riskinya? Udah waktunya ijab kabul loh ini.."kata bunda Inul memperingatkan.
"Udah bun, katanya Riski bentar lagi juga sampe kok.."kata Lesti memberitahu.
"Ya udah kasih tahu Riski lagi, buruan gitu jangan sampe telat.. Tamu-tamu udah pada dateng semua masalahnya.."kata bunda Inul lagi.
"Iya bun sabar.."kata Lesti tak lupa dengan senyumnya.
Ketika Lesti hendak menghubungi Riski, justru mamah Iis yang ibu kandungnya Riski sudah menghubunginya terlebih dahulu.
"Assalamu'alaikum mah.."kata Lesti memberi salam, mamah Iis pun menjawab salamnya dan setelah itu memberitahu Lesti bahwa pernikahan tidak mungkin untuk dilanjutkan.
"Apa?? Tapi kenapa mah??"tanya Lesti terkejut dan meminta penjelasan.
"Apa mah..??"tanya Lesti terkejutnya bukan main, handphone yang ditangan pun terjatuh.
Dan setelah itu Lesti pun langsung berlari keluar gedung seperti orang kesetanan.
Bunda Inul pun ikut mengejar Lesti dari belakang."RIS... KI..."panggil Lesti dari kejauhan, orang-orang yang sedang berkerumun pun langsung memberi jalan untuk Lesti.
"Kamu kenapa sayang??"tanya Lesti dengan membawa kepala Riski yang berlumuran darah ke atas pangkuannya.
"Kita ke rumah sakit ya sayang.."kata Lesti dengan air mata yang terus menetes.
"Gak ada waktu lagi sayang, lagian aku gak papa kok beneran.."kata Riski menahan kesakitannya dengan memberi Lesti senyum.
"Sayang.. Maaf sepertinya aku gak bisa menjaga kamu lagi, jadi kamu harus bahagia ya meskipun tanpa aku.."kata Riski yang langsung mendapat gelengan kepala dari Lesti.
"Gak.. Kamu gak boleh ninggalin aku seperti ini sayang, kamu tega gitu meninggalkan mempelai pengantin wanita yang sudah cantik ini sendirian dipesta pernikahannya sendiri??"kata Lesti dengan tangisnya yang mulai kenceng.
Orang-orang yang melihat kejadian disana pun pada ikutan sedih."Eh.. Iya kkkaa...mmuu..
Ca...ntttiiikk.. Sekkaaaa.. llii.. Saaaa..yaang.."kata Riski dengan mulai terbata-bata."Pengantin.. Tercannn...tikk.. Yang.. Pernah.. Aaaa..kkkuuu.. Liii..hhhaattt.."kata Riski masih dengan wajah tersenyum dan setelah itu tangan Riski yang sedang menggenggam tangan Lesti pun jatuh terkulai.
"ENGGAK.. RISKI.. JANGAN TINGGALIN AKU.. RISKI.."kata Lesti histeris dengan mengguncang-guncangkan badannya Riski.
Mamah Iis pun langsung memeluk Lesti memberinya kekuatan.
"Mah.. Bangunin Riski mah.. Dia gak bisa ninggalin Lesti begitu saja mah.
Cepet bangunin Riski mah, pernikahannya udah harus dimulai.
Riski ayo bangun sayang, bapak penghulu sama para tamu undangan udah pada nungguin loh.."kata Lesti dengan mengajak Riski yang sudah tidak bernyawa."Yang sabar sayang, ikhlaskan Riski pergi ya.."bunda Inul pun ikut memeluk Lesti juga.
"Enggak bunda, Riski gak bisa ninggalin Lesti seperti ini.
Dihari pernikahan kita berdua.."kata Lesti yang mulai berontak."Ini semua sudah takdir sayang..
Jadi kamu yang ikhlas ya sayang.."kata bunda Inul lagi."ENGGAK..."kata Lesti yang setelah itu jatuh pingsan.
"Reza kenapa kamu pukul adik kamu..??"tanya bunda Inul marah.
"Biar Lesti gak histeris lagi bunda, bagaimana pun juga Riski harus segera diurus.. Kasihan kalau dibiarkan terlalu lama.."jawab Reza menjelaskan.
"Ucapan Reza ada benarnya juga bu..
Reza tolong bantu mamah urus pemakamannya Riski ya.."kata mamah Iis yang langsung dianggukin Reza.Riski pun dibawa ke mobil ambulance yang sudah menunggunya dari tadi. Mobil mewah yang tadi ditumpanginya berubah menjadi mobil jenajah dalam waktu singkat.
Riski meninggal dunia karna tidak bisa menjaga keselamatannya sendiri.
Karna terburu-buru Riski pun mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh, begitu didepannya ada mobil berhenti karna lampu merah mobil Riski justru tidak bisa dikendalikan karna ternyata rem mobilnya blong.
Daripada membawa korban lain, Riski pun lebih memilih menabrakkan mobilnya ke pembatas jalan yang pada akhirnya Riski pun harus rela kehilangan semuanya.
Waktu itu mamah Iis lain mobil sama Riski jadi mamah Iis selamat.Mamah Iis sudah berusaha membujuk Riski supaya mau dibawa ke rumah sakit tetapi Riski menolak.
"Gak ada waktu mah, jadi buruan mamah telpon Lesti agar dia datang kesini secepatnya.
Karna gedung sama rumah sakit itu lebih dekat gedung..
Riski gak mau meninggal sebelum meminta maaf sama Lesti mah.."kata Riski waktu itu."Kamu itu kalau ngomong jangan sembarangan dong sayang, karna ucapan itu doa.."kata mamah Iis marah.
"Mah.."kata Riski memohon.
"Iya mamah telpon Lesti nih..."kata mamah Iis yang langsung menghubungi Lesti.
"Walaikumsalam sayang..
Lesti maaf sayang sepertinya pernikahan kamu sama Riski harus dibatalkan.."kata mamah Iis yang membuat Lesti disebrang sana terkejut."Riski kecelakaan sayang dilampu merah dekat gedung pernikahan kalian.."kata mamah Iis memberitahu dan setelahnya tidak terdengar suara Lesti lagi.
"Mah maafin Riski ya belum bisa bahagiakan mamah.."kata Riski seperti tahu umurnya tidak lama lagi.
"Kalau Riski pergi mamah jadi sendirian dong?? Atau kalau enggak mamah nikah lagi aja sama om Irpan.
Jadi mamah gak sendirian lagi deh kalau Riski pergi."kata Riski yang membuat mamah Iis tambah marah dengan air mata yang mulai menetes."Mamah gak mau menikah lagi ya Riski, jadi kamu gak boleh pergi ninggalin mamah sendirian.
Lagian nanti dirumah justru nambah 1 anggota lagi yaitu Lesti menantu mamah.."kata mamah Iis."Lesti.. Masih bisakah ya Riski menjadikannya menantu mamah??
Tapi Riski gak mau lah mah membuat Lesti kehilangan masa depan dan kebahagiaannya nanti.."kata Riski yang sadar diri.
Tidak lama kemudian terdengar suara Lesti memanggilnya.Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Salah Takdir
FanfictionPerjalanan cinta dari seorang Lesti Andriyani Putri Zakaria yang berusaha untuk membuka kembali hatinya demi menemukan cinta sejatinya yang menurut Lesti dipermainkan sama takdir. "Tapi ini semua bukan salah takdir Lesti, tapi karna mereka bukan ta...