"Sono pulang gih" Usir senja yang menandakan dirinya kesal
"Yaelah gitu doang ngambek" Ucap fajar mengejek senja
"Ouh Iyah ibu gak ada yah.. " Lanjut fajar yang sedari tadi tidak melihat keberadaan mentari
"Gak ada ibu lagi di rumah nenek" Ucap senja
"Wah bagus dong kita bisa berduaan" Ucap fajar mengingat jika di sini tidak ada siapa siapa kecuali dirinya dan senja.
"Dih ogah gue" Ucap senja memutar bola matanya malas
"Gue nginep di sini yak" Ucap fajar enteng
"Eh enak aja gada gada" Senja langsung menolak nya
"Yailah.... Gue juga gak bakal ngapa ngapain lo kok" Ucap fajar meyakinkan senja
"Iyahh tapi apa kata tetangga.... Lu kayak gak tau netizen Indonesia aja sih" Alibi senja
"Tinggal bilang lo sepupu gue gitu aja kok repot" Ucap fajar memberikan saran
Senja menimang nya sedikit. Lagi pula ia juga takut sendirian di rumah apalagi ia mimpi buruk . Tapi.... Kenapa fajar tidak pulang kerumahnya
"Lo kenapa gak pulang kerumah lo aja" Senja buka suara dan meminta fajar untuk menjelas kan mengapa dirinya tak pulang ke rumah nya saja.
"Gak ah males" Ucap fajar santai
"Kenapa nanti orang tua lo nyariin lo pulang ajah sih" Senja tetap memaksa fajar untuk pulang
"Berisik lo gue mau tidur" Ucap fajar berjalan ke arah kamar senja
"Eh lo mau kemana? " Ucap senja namun, tak ada jawaban dari fajar
Senja langsung membuntuti fajar"Lo ngapain kekamar gue" Tanya senja saat fajar sudah memasuki kamar nya
"Gue mau tidur" Ucap fajar dan langsung merebahkan tubuh nya di atas kasur senja
"Ih apaansi gue tidur di sini lo sono noh di sofa" Ucap senja sambil menunjuk ke arah sofa
"Gak mau! " Fajar masih memaksa
"Apaansi gue di sini Minggir!" Senja berusaha menyingkirkan fajar namun, tidak ada hasilnya fajar tetap berada disitu.
Tiba-tiba fajar menarik tangan senja sehingga posisi senja berada di atas fajar sehingga manik mata senja dan fajar bertemu.
"Diem atau gue cium! " Ancam fajar
Senja yang mendengar nya membelakakan mata senja langsung berdiri kembali dan menghindari fajar dan memilih tidur di atas sofa
Fajar yang melihat nya hanya terkekeh pelan.Sedangkan senja berjalan ke atas sofa sambil menghentak hentakan kaki nya. bagaimana ia tidak kesal? fajar begitu memaksa. senja saja belum memberi izin pada fajar tapi apa yang di lakukan pria itu.
Senja kembali ke sofa dan melanjutkan membaca novel***
Pagi hari telah tiba kini waktunya senja berangkat ke sekolah ia pun bangun dari tidur nya, dan tersentak kaget saat ia sudah ada di dalam kamarnya siapa yang memindahkannya? senja sangat ingat bahwa tadi malam ia berada sofa . Ia pun menuruni kasur dan langsung turun ke bawah dan benar saja fajar sedang tidur di atas sofa senja langsung menghampirinya
Yang benar saja fajar benar menginap di rumah nya. Apa sedari malam ia seperti ini tidur di atas sofa tanpa menggunakan selimut? Bagaimana ia bisa bertahan? Dan.... Kenapa ia tidak pulang saja kerumahnya yang lebih nyaman, apakah masalah yang ia alami cukup besar sehingga ia tidak mau pulang? Begitu banyak pertanyaan di benak senja
Senja mencoba membangunkan fajar namun saat ia memegang lengan fajar spontan ia melepaskan nya karna terasa sangat panas. Fajar sakit ia demam senja gegelapakan ia binggung harus berbuat apa ia juga merasa bersalah
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting For You [REVISI]
Teen Fiction[⚠PERHATIAN⚠] [CERITA INI SAYA BUAT DI AWAL SAYA BARU MENJADI AUTHOR. JADI MAAF JIKA MASIH BANYAK PENGGUNAAN TANDA BACA YANG SALAH. MOHON DI MAKLUM KAN. SAYA CUKUP MALAS UNTUK MERUBAHNYA MENGERTILAH] 1 tahun yang lalu~ "semua nya berjalan begitu cep...