What Kind Of The Future [MEANIE] (✔)

#07

pagi harinya

"eghh"

"noona"

"udah bangun lo"

"iya, ayo pulang"

"iya iya gue ngurus administrasi dulu"

wonwoo keluar dari ruangan bohyuk dan pergi ke tempat administrasi

"maafin gue noona, gue buat lo jadi sulit"

dikantor mingyu

"mana berkas nya"

"ini"

mingyu membaca semua profil keluarga mr jeon hingga menemukan fakta kalau mr jeon mempunyai dua anak yaitu anak pertama seorang perempuan bernama jeon wonwoo, dan anak bungsu nya laki-laki bernama jeon bohyuk

"anak perempuan nya sudah lulus shs, dan adiknya masih jhs kelas tiga"

"baik ini cukup informasi nya"

"btw anak perempuanya cantik banget"

"lo jangan coba mau dapetin dia, dia milik gue"

"ya"

(tunggu aja jeon wonwoo) batin mingyu

"ayo kak pulanggg"

"iya iya ini pulang"

wonwoo akhirnya mengiyakan perkataan adiknya untuk mengajak pulang

"kak nanti kita mampir di mcd ya"

"gak, lo baru keluar dari rumah sakit minta makanan junkfood"

"ayolah noona"

"gak"

wonwoo tidak memperdulikan adiknya yang sedang marah,dia fokus menyetir

tibanya dirumah

"lo istirahat"

"ya"

bohyuk masuk kedalam rumah untuk mandi dan berganti pakaian setelah nya dia turun menemui kakaknya di dapur

"noona"

"ada apa"

"lo gk mandi dulu"

" gue mau masak dulu baru mandi"

"yaudah gue di ruang televisi"

"hmm"

dilain tempat

"argh ampun tuan kim"

dor!

mingyu menembak tepat kepala pada laki-laki yang sudah berlumuran darah di bawah nya

"bereskan dia"

"baik tuan"

drt drt

"hallo"

"sayang, kamu gk kangen aku, kamu dimana, aku dikantor kamu sekarang"

"iya baby, aku juga kangen, kamu sudah balik dari amerika"

"sudah sekarang kamu cepat kesini"

"iya iya tunggu aku disana"

pip
。
。
。
。
。
setibanya di kantor dan menuju ruangan nys mingyu disambut oleh perempuan cantik menggunakan dres ketat diatas lutut

"honey"

perempuan itu langsung memeluk tubuh mingyu dan mencium tepat di bibirnya
keduanya enggan melepas ciuman itu menjadikan ciuman lama yang panas hingga si wanita sudah duduk di pangkuan mingyu,
。
。
mereka berdua akhirnya melepaskan tautan kedua bibir dengan pandangan mata seakan meminta lebih