18. Panik

2.2K 70 3
                                    

Setelah resignnya rio dari ricis team tinggal menyisakan 6 orang yaitu bang aryes, vazo, derry, ella, mba riri, dan yang pasti bang wildan yang sudah berjanji akan selalu disamping umi. Resignnya rio membuat tim ricis sangat kehilangan tapi mereka harus tetap menjalani kehidupan mereka seperti biasa.

"Bang, kayanya kita butuh tim baru dah. Kasian kamunya jadi editor sekaligus DOP" kata umi pada bang wildan saat sedang berdua

"Jangan dulu aja deh yang, gapapa kok. Aku tau kamu orangnya gak gampang nerima orang baru. Kita jalanin dulu aja kaya gini, semua masih bisa aku handle kok yang" jawab bang wildan meyakinkan umi

"Iya dah, aku bakal bantuin juga kok sayang" kata umi

"Iya dah, apa yang ngga buat kamu..hhe" gombal bang wildan

"Hmmm" hanya dibalas deheman dari umi karena umi menahan sakit perut dan berbaring di sofa

"Yang gapapa?" khawatir bang wildan

"Hah? Gapapa" elak umi sambil tersenyum

"Iya udah kamu kekamar gih, istirahat dikamar" perhatian bang wildan tapi tidak ada jawaban dari umi

"Yang bangun yuk, ke kamar aja gih" tetap tidak ada jawaban dari umi membuat bang wildan panik

"Yang bangun, umiii. Astagfirullah pingsan" kata bang wildan menyadari umi pingsan

"Bang aryes, jo" panggil bang wildan

"Kenapa dan? Yuyun kenapa dan?" tanya bang aryes

"Pingsan bang kuy bawa rumah sakit, tapi bentar minta tolong mba yanti sama ella buat ngangkat umi ke mobil" perintah wildan

"Mba yanti, ell tolong angkatin yuyun ke mobil" panggil vazo

Di rumah sakit, umi langsung diinfus dan tim ricis menunggu umi sadar

"Astagfirullah mi, kenapa?" panik bang wildan

"Tenang dulu dan, insyaallah yuyun gapapa kok" bang aryes menenangkan wildan, kemudian dokter keluar

"Mba ria sudah boleh dijenguk, penyakit maagnya kambuh dan juga kurang istirahat ya mas. Tolong dijaga pola makannya dan istirahatnya ya. Silahkan masuk" kata dokter

"Terimakasih dok, permisi" kata vazo langsung masuk dengan bang wildan di depan

Di dalam ruangan mereka menunggu um ricis sadar....

"Umi, alhamdulillah sadar" kata bang wildan

"Alhamdulillah, kalo lu sakit ngomong dong bikin kita khawatir tau" cerocos vazo

"Emang gue dimana ini?" tanya umi

"Di rumah sakit ria yunita" jawab bang aryes

"Hah ngapain?" tanya umi dengan polosnya

"Nih dengerin aku, kamu itu tadi pingsan makanya dibawa kesini. Jaga kesehatan yang, jangan makan yang pedes – pedes, maag kamu langsung kambuh kan. Pokoknya kamu harus jaga kesehatan, nanti masalah editan biar aku yang urus terus the ricis juga bakal ngertiin kok" omel bang wildan karena perhatiannya

"Iya iya wildan alamsyah sultan akbar" umi sambil nyengir

"Dah yang jomblo bisa apa yes" canda vazo

"Mohon maklumm" timpal bang aryes

"Hhhahaha" tawa mereka

"Aku mau langsung pulang yaa...hhehehe" pinta umi ricis

"Kagak ada..kamu aja belum sehat malah minta pulang" sergah bang wildan

"Ihhh, kamu kan tau aku sering banget keluar masuk rumah sakit bosen tau" manjanya umi

"Bener kata wildan yun setidaknya lu dirawat dulu sehari biar sehat dulu" kata bang aryes

"Betul tu, gini gue ama aryes pulang dulu nanti sore kesini lagi ama ella, mba riri juga. Biar wildan yang jagain lu yun. Panik banget dia" adu vazo pada umi

"Assalamualaikum" bang aryes dan vazo lalu pergi

"Waalaikumusalam" jawab umi dan bang wildan

"Gih kamu bobo yang, aku tungguin disini" perintah bang wildan

"Awas ya jangan pergi" kata umi

"Iya sayang, dah merem. Love you" kata bang wildan

"Love you too" jawab umi mulai masuk kedalam alam bawah sadar

"Cepet sembuh sayang. Allahumma Rabbannaasi Adzhibil Ba'sa Wasy Fihu, Wa Antas Syaafi, La Syifaa-a Illa Syifaauka, Syifaa-An Laa Yufhaadiru Saqomma" batin bang wildan

"Hilangkanlah kesukaran atau penyakit iru, wahai Tuhan manusia. Sembuhkanlah, Engkaulah Yang Maha menyembuhkan, Tidak ada kesembuhan kecuali kesmbuhan-Mu. Kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit lain"

~Wildan Alamsyah~

~Ria Yunita~

#otewehalal

Dalam IngatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang