- sepuluh -

81 21 1
                                    


Memang hanya tampangnya
Yang tegar, tapi batinnya rapuh
____________

🎧 sad song -elina coats -

Happy reading
💜💜💜

Terdengar suara pintu kamar berhasil di akses dan menampakan seorang gadis yang sudah tak asing lagi bagi verina.

Gadis itu terlihat lesu.

"Dari mana mbak jam segini baru pulang humm?" Verina berdiri sembari melipat kedua tangannya di depan dada meniru gaya ibu ibu pada umumnya.

"Au ah capek!"

Sheina menghempaskan tubuhnya di atas kasur, dan kembali bangkit menuju kamar mandi.

Verina sontak berteriak kencang.

"SHEINAA KAMU MAU BIKIN AKU MATI KESEPIANN??!!" Verina mengeluarkan suara cemprengnya yang membuat sang sahabat terkekeh dibalik kamar mandi.

Butuh waktu lama akhirnya Sheina keluar dari ruangan kecil itu dengan baju yang sudah di ganti menjadi piyama berkarakter stich berwarna biru yang pernah jadi trend di tahun 2018.

Tak lupa dirinya membawa setoples cemilan ke ranjang verina.

Sendangkan verina lebih awal memakai piyama berwarna pink pastel berkarakter kan unicorn.

"Akhir akhir ini kamu kok sering pulang malem?" Verina menatap sheina yang berjalan menuju ranjangnya sembari cemberut. "Aku kesepian tau."

Sheina menatap sahabatnya yang terlihat sangat lucu itu, sembari menyalakan lampu tidur berwarna pink.

"Lo pengen tau alasannya?"

Verina mengangguk lesu.

"Ceritain dulu janji lo semalem." Verina malah menghela nafasnya gusar, dan menyetel lagu say you won't let go dari handphone nya.

"Jadi.." gadis itu langsung menceritakan kejadian tersebut secara rinci. Entahlah saat ini moodnya membaik setelah mendengar lagu dari james arthur yang ia putar.

Sheina sontak tak percaya, matanya membulat sempurna. Bagaimana bisa sahabat lugu nya bisa sedekat itu dengan sang most wanted sekolah.

"Ohh may ghostt verr.. really?!!"

Verina mengangguk mantap.

"Gini ya verina! Kak verrald itu katanya gak pernah mau ngomong sama orang yang baru aja dia kenal, apalagi orangnya itu cewek."

"Tapi buktinya nggak gitu, ka verrald tetep mau ngomong sama verina. Walaupun verina gak pernah liat dia ngobrol sama orang lain."

"sekarang giliran kamu jelasin kenapa bisa pulang sekolahnya malem banget!" Verina kembali menatap sheina tajam.

Sheina tengah bingung, entah harus darimana ia mulai.

"Umm.. jadi gini, lo tau kan buk cerra yang jadi guru pembimbing olimpiade sekolah?" Verina menggeleng polos. Sheina kembali menghela nafasnya.

LogaritmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang