-sembilan-

74 20 1
                                    

HAPPY READING
💜💜💜

"lo lucu malam ini."

Verina spontan mendongkakkan wajahnya, apa dia tidak salah dengar dengan apa yang pria itu katakan.

"Verina lucu ya kak?" Tanya verina antusias.

Ya, nampaknya mood verina telah kembali, rasa gugupnya seketika hilang hanya dengan perkataan verrald. Ia mengutuk dirinya, menyesal atas perkataan yang malah seenaknya keluar dari mulutnya. dan malah bikin gadis itu kegeeran.

"Lucu, mirip badut!"

Verina lagi lagi memajukan bibirnya. Moodnya kembali buruk. entah gadis seperti apa yang ada di hadapan verrald saat ini.

Jika tidak mengingat dirinya adalah seorang ketua osis, ia akan membiarkan gadis itu tergeletak pingsan dan hanya memakan makanannya.

Verrald pergi meninggalkan verina tanpa sepatah kata apapun, pria dingin itu memasukan tangannya kedalam kantong celananya dan tak lepas dari mimik wajah dingin.

"Pasti kak verrald kelebihan minum es krim waktu kecil." verina berasumsi sendiri dan kembali ke kamarnya.

****

"Verina lo dari mana aja sihhh???" Teriak sheina begitu mendapati teman sekamarnya yang baru saja pulang.

"Sheinaa seharusnya yang nanya itu verinaa! Sheina kemana aja dari tadi?! Dari pagi sampe malam gak pulang pulang, sheina mau verina  panggil bang thoyib? Gak pulang pulang?"

Sheina malah terkekeh melihat sahabatnya malah ikut mengomeli dirinya. benar saja, sheina sejak tadi pagi belum saja pulang ke kamarnya dan baru saja kembali se jam yang lalu.

"Hehe.. santuy atuh ver.." sheina menyengir kuda. "Tapi itu siapa yang ninggalin telor gosong di atas panci dong woyy?!!"

Verina menggaruk telinga nya tak gatal. "Hehe.. ye maap kan na." Verina malah ikut menyengir. Ah, ada ada saja!

Akhirnya mereka berdua memilih untuk bekerja sama merapikan kamar yang kini seperti kapal pecah. selimut dan bantal berhamburan, ditambah juga dapur yang berantakan karena ulah verina.

"Huaa.. capekk.." ucap mereka serempak, kini mereka berdua terkurai lemas di atas kasur masing masing.

Tubuh verina terasa lengket penuh keringat, ia pun segera bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Sendangkan sheina malah duduk asik sembari memakan cemilan yang ia beli tadi.

Sheina teringat kembali tentang kejadian malam kemarin saat verina di antar ke kamar oleh verrald, ia harus meminta penjelasan.

Merasa cukup segar, verina memilih untuk memakai piyama bergambar karakter minion dan segera menghempaskan tubuhnya di atas kasur.

"Good night sheina." Verina menarik selimutnya. Namun, berhasil di tahan oleh sheina.

"Etss.. tunggu dulu, ceritain ke gue kenapa lo bisa di antar sama kak verrald kemarin malem?" Tanya sheina sembari menatap verina dengan tatapan mengintimidasi.

Verina malah membalikan tubuhnya tak peduli "ihh.. ceritanya panjang tau.." verina tidak tertarik untuk berbicara saat ini. "Udah ah.. verina ngantuk."

"ceritain duluu verrr.!!" Sheina menggucangkan tubuh verina.

"Iyadehh nanti verina ceritainnya besok aja deh.. janji!"

Sheina pun mengiyakan hal itu "awas aja kalo boong." Lagi pula dia merasa kasihan melihat verina yang sudah mengantuk.

****

LogaritmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang