-dua-

192 36 4
                                    

Who are you?
____________


Happy reading
💜💜💜

v

erina berada tepat didepan gerbang asrama oplity high school. Asrama tersebut terlihat sangat megah. Terdapat 3 lantai, juga halaman yang luas serta dilengkapi taman mini.

Verina menatap tak percaya, dirinya mengira bahwa asrama tersebut hanyalah rumah susun yg besar dan ramai. Verina juga tak menyangka jika akan semegah dan sebesar ini. Gadis itu menghela nafas sejenak. berharap semua akan baik baik saja.

Perlahan tapi pasti verina mengambil langkah memasuki pekarangan asrama.

***

Saat ini verina tengah mengantri di area loby untuk mengecek kamar berapa yang akan ia tempati.

begitu banyak pelajar seumuran dengannya berada di ruangan yang sama. Mau tidak mau verina harus sabar mengantri dan menunggu namanya di panggil.

Namun, sekian lama menunggu namanya tak kunjung dipanggil. verina menghela nafas nya bosan. Baterai handphone nya juga sudah habis selepas ia memainkan game online.

Verina melirik keadaan sekitar. rupanya orang orang telah menemukan ruangannya masing masing. Hanya verina yang tersisa bersama seorang gadis berambut kepang. rupanya verina seumuran dengannya.

Merasa dirinya tak kunjung di panggil, verina menghampir sang informator.

"Bu kok nama saya belum dipanggil dari tadi?"

"Nama kamu siapa tadi?"

"Verina Rinzelly Reezora"

"Ohya, kebetulan untuk tahun ini siswa dengan jalur beasiswa hanya beranggotakan dua orang saja. kalian akan kami tempatkan di kamar 343 lantai 3. Dan ini scan card beserta ID card kamu sebagai anggota asrama." sang informator memberikan dua card sekaligus pada verina. "Untuk informasi selanjutnya akan di umumkan besok pagi. Sekarang kamu sudah bisa masuk ke kamar."

"Ohiya, makasih buk." dan dibalas dengan anggukan.

verina berjalan menuju asrama dan harus mencapai lantai 3. dengan susah payah ia membopong 2 koper besar miliknya.

Namun gadis itu tetap semangat untuk mencari ruangan yang akan ia tempati.

"Semangat verina go! Semangat verina go!" Verina berusaha menyemangati dirinya.

saat menelusuri setiap asrama, dirinya melihat kamar yang pintunya tak sengaja terbuka. Gadis itu sedikit terpukau melihat ruangan tersebut yang terlihat layaknya sebuah kamar hotel bintang lima. Terdapat sebuah Tv berukuran besar, sofa empuk, dua ranjang mewah, dan juga full ac.

Verina semakin mempercepat langkahnya, dirinya sudah tidak sabar melihat kondisi kamar yang akan ditinggalinya. verina berfikir jika ia akan mempunyai ruangan seperti yang ia lihat tadi.

"Tiga ratus empat puluh satu, tiga ratus empat puluh dua... tiga ratu empat puluh tiga! Asik ketemu..! Wah akhirnya.."

Tapi, gadis itu menyerngit kebingungan.

"lah kok ada tulisan beasiswa room?
Tapi, emang iya juga ya." Verina kembali dengan aktivitasnya, ia menurunkan dua koper tersebut lalu dengan tak sabar ia meng - scan ID card nya di area handle pintu, sontak pintu kamarnya terbuka secara otomatis.

Namun, senyum verina yang sedari tadi mengembang seketika luntur.

Gadis itu mengira bahwa dirinya juga memiliki kamar mewah seperti yang ia lihat tadi. Namun, nyatanya kamarnya jauh berbeda.

Didalamnya hanya terdapat dua buah ranjang single, lemari es berukuran mini, dan pendingin ruangan yang terlihat sudah tua dan tidak terlalu dingin. Juga Tak ada televisi besar seperti yang ia lihat tadi.

"Pantesan ya di depan ada tulisan beasiswa room." Ujar verina kecewa sambil tersenyum getir. Miris sekali saudara-saudara. Sungguh benar kata orang lain, ekspetasi kadang tak seindah realita.

Dirinya mulai menyadari bahwa tulisan yg tertera di depan pintu kamarnya menandakan bahwa ruangan tersebut hanyalah ruangan sederhana bagaikan kamar kelas ekonomi.

"Ya udah deh, lagian juga aku bisa kok nge - decor ruangan ini biar lebih bagus." Verina mengembangkan senyumanya kembali, lagian juga tujuannya sekolah disini kan hanya untuk belajar, bukan untuk bersenang senang.

Ia pun segera masuk dan meletakan barang-barangnya." Eh tapi, kok baunya ada yang aneh ya? Ohiyaa lupa, verina kan belum mandi dari pagi, mwhehe.. Mendingan verina mandi dulu, trus beres beres deh.."

Verina bergegas mengambil peralatan mandinya, dan tak lupa men - carge handphone nya terlebih dahulu.

Namun, tak lama kemudian verina merasa mendengar sensor card berhasil di akses. Yang berarti seseorang tengah berhasil membuka pintu kamarnya.

"Perasaan verina kali ya?" Verina kembali melakukan aktivitasnya, kini ia tengah mendekati cermin berukuran sedang sembari mencuci muka menggunakan face wash miliknya.

wajahnya di penuhi foam, sontak gadis itu menjerit ketika melihat kecoa kecil berjalan mendekati cermin.

"Wahhhh mamaaaaa kecoakkkkkkkkk!!!!" Verina segera memakai handuk dan berlari keluar dengan terbirit birit.

"Wahhhhh gilaaaa setannnnn!!" Teriak seorang cewek seumuran dengannya. Verina merasa kaget dan mengambil tongkat sapu yang berada di dekatnya.

"Ahh mataku perihhh!!" Dirinya meraih sehelai kain yang berada di sekitarnya dan mengusap wajahnya.

"Kamu maling ya?!" Ujarnya pada saat bisa melihat secara jelas.

"Enak ajaa! Muka cantik kayak gini kok dibilang maling."

_____________________

VOTE & KOMEN DULU KASIANG EH😭😂

See u next chapterrr🤘🏻🧡

LogaritmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang