PROLOG

6.3K 322 3
                                    


Hai hai hai, aku balik lagi nih dengan cerita baru tentunya. Makasih buat yang udah baca cerita pertamaku. Semoga cerita baru ini bisa membuat readers jatuh cinta. Eaa :v
Nggak usah ku paksa, kalau suka ya vote, kalau enggak ya nggak usah baca :v, kalau mau komen ya komen kalau enggak ya nggak papa.

Enjoy it

----------

"Shef, kapan calon menantu ibu datang?"

"Shef, ibu pengen nimang cucu."

"Shef, Nada, anak tetangga sebelah udah punya anak lho diusia 23 tahun."

"Shef, jangan mantengin laptop mulu, cari pasangan sono."

"Shef, Haidar anaknya Adiba lucu banget itu. Kapan ya bisa main sama cucu sendiri?"

"Shef..."
"Shef..."
"Shef..."

"Shef, sekarang ibu kasih deadline sama kamu, harus punya pasangan sah di tahun ini. Itupun kalau kamu sayang sama ibu."

BRAK

Seorang perempuan yang sudah pasti bernama Shefira tersebut langsung menutup laptop dengan kasar. Pertanyaan dan permintaan sang ibunda yang terus mengiang di telinganya benar-benar membuat frustasi. Apa salahnya sih kalau lebih selektif memilih pasangan. Ya, memang umur nya yang sudah 30 tahun memang sulit ditolerir. Apalagi ia berjenis kelamin perempuan yang mempunyai batas kesuburan. Tapi, jika Allah menghendaki, apapun bisa terjadi. Lagi pula umur hanya angka kan? Ya kan?

Mood menulis Shefira anjlok. Perempuan itu langsung bangkit dengan kasar dari tempat duduk kesayangannya. Yang biasanya menjadi tempat ia menulis dan mengarang cerita. Mendapatkan pundi pundi rupiah disana.

Oh ya. Perkenalkan, Shefira Zeyamora, seorang penulis novel yang hampir semua novelnya best seller. Dua dari belasan novel yang ia buat mencuri perhatian sutradara terkenal tanah air dan dijadikan film. Film pertamanya memikat banyak penonton hingga berhasil tembus 2.009.368 sampai akhir penayangannya. Sedangkan film yang kedua sedang tayang yang di hari ketiga mampu menarik 500.067 penonton. Fantastis. Dan tidak menutup kemungkinan jika karyanya yang lain juga bisa diangkat menjadi film.

Kesuksesan yang masih belum memberi kepuasan bagi Shefira -karena tidak ada batas sukses baginya- adalah buah dari keberaniannya mengambil resiko. Bagaimana tidak, ia adalah lulusan fakultas hukum yang membanting stir ke dunia kepenulisan. Berbagai tawaran ia tolak begitu ia lulus dengan gelar sarjana hukum dengan IPK tinggi dan cumlaude, yang membuat orang tuanya nyaris pingsan namun tetap mendukung keinginan putrinya.

Tetapi, jika dilihat dari sudut pandang ibunda tercintanya, keberhasilan itu bukan apa-apa jika ia masih berstatus belum kawin di KTPnya. Walau mendapat banyak tekanan batin dari ibunda, Shefira, gadis cantik berhijab itu tidak pernah membangkang kepada orang tuanya.

Dering telepon membuat pikirannya teralih. Shefira mengambil cepat ponsel nya dan menjawab panggilan yang masuk. Setelah beberapa menit berbicara di telepon, Shefira bergegas meraih tas di meja dan melangkah ke luar kamar. Ke luar dari zona nyaman nya. Karena, Shefira memiliki banyak kesibukan akhir minggu ini.

Tbc. . . .

DEADLINE (Kejar Jodoh) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang