Saat ini Ayana sudah berada di depan apartmen miliknya dan suaminya, Reza. Lama sekali wanita itu menatap pintu besi di hadapannya, dan tak lama ia menempelkan sidik jari dan masuk ke dalam.
Suasana di dalam sana sangat berantakan, sungguh seperti dengan bayangan Ayana beberapa waktu ini. Ada terbesik rasa bersalah pada diri Ayana, ia tak tega menghakimi Reza seperti itu. Betapa lembutnya hati wanita cantik sepertinya.
"Pak!" panggil Ayana.
"Eh, salah. Mas!" Ayana kini berjalan menyusuri tempat itu. Tak ada tanda-tanda di ruang tamu maupun dapur.
"Mungkin di kamar."
Wanita itu semakin membawa langkah kakinya menuju ke kamar mereka. Perasaan Ayana campur aduk, mungkinkah Reza masih menginginkan dirinya? semoga saja.
clek
"Mas!" pintu kamar terbuka dan terlihatlah Reza sedang duduk di balkon. wajah yang kusut dan pakaian yang sepertinya tak pernah ia ganti. Ayana semakin cepat melanglkahkan kakinya dan segera menghamburkan pelukannya pada pria yang di cintainya.
Reza kini merasakan kehangatan pada dirinya, sungguh lama pelukan itu ia nantikan. rindunya kini semakin mejadi, ia segera membalikkan tubuh untuk menatap apakah benar itu Ayana istrinya? Saat mata mereka bertemu, Reza langsung membalas pelukan Ayana erat sampai Ayana susah untuk bergerak.
Air mata Reza langsung saja menerobos membentuk sungai-sungai kecil di wajahnya. Ia menciumi Ayana dengan rasa senang.
"Jangan tinggalkan aku lagi, sayang."
Ayana mengangguk, "Iya sayang, iya!"
.
Saat ini mereka sudah berada di dalam kamar, dengan pakaian serba putih. Wajah Ayana tampak berseri di malam bahagia ini. Reza terus saja membaringkan kepala di pangkuan Ayana. Sekarang pria besar itu sudah sangat manja.
"Aku mau minum dulu sayang!" Ayana mencoba membuat Reza mengerti.
"Gak mau! gak boleh!" Reza menggembungkan pipinya, membuat dirinya semakin lucu di lihat. Ayana terpaksa mengalah.
Beberapa detik mereka saling diam, Reza kini mulai mengangkat suaranya terlebih dahulu.
"Yang, kita bisa tidak melakukannya malam ini?"
Mata Ayana membulat, ia kaget dan jantungnya berlari dengan cepat di sana.
"Kenapa, sayang? Kamu belum siap?"
"Mau! Eh!"
Reza mengukir senyum jahil. Ia langsung bangun dan menciumi bibir manja yang ia rindukan selama ini. Bibir tipis yang begitu nikmat saat mulai membengkak. Ayana juga ikut menikmatinya, kini dirinya dilanda kenikmatan yang sungguh menyenangkan.
"Mphh! Akhhh!" racau Ayana saat tangan mekar Reza mulai masuk melalui celah pakaiannya menuju ke payudara Ayana. Di remasnya dua gunung kembar itu membuatnya tak kuat menahan nafsu. Reza menurunkan ciumannya menuju leher jenjang dan sampai pada payudara Ayana.
Satu kali hentakan pakaian itu di robek dan Reza kembali menciumi bibir Ayana . Tangannya berusaha membuka bra milik istrinya. Sekarang payudara Ayana di lumat oleh reza. Kedua bukit itu membuat candu bagi reza. Ayana tak dapat menahan gejolaknya, ia langsung mendapatkan orgasme pertamanya.
Reza menurunkan tangannya menuju ke bagian vagina Ayana, satu hentakan celananya terobek. Kini wanita itu sudah telanjang bulat, tak ada sehelai kain pun yang menutupi dirinya.
Reza segera membuka pakainnya juga dan kini mereka berdua sudah sama-sama telanjang bulat. Ayana sungguh menyukai wangi maskulin Reza dan Reza juga sangan menyukai bau strowberry milik Ayana.
Reza kini menyuruh Ayana menungging dan mereka berdua melakukan permainan itu sampai jam dua pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayana! 🔴SUDAH TAMAT🔴✔
RomanceBEBERAPA PART AKAN DI PRIVATE DI TENGAH-TENGAH. UNTUK KELANJUTAN MEMBACA, ALANGKAH BAIKNYA MEMFOLLOW TERLEBIH DAHULU. TERIMA KASIH. Cinta satu malam dengan orang asing? Itu belum cukup. Di kantor tempat Ayana melamar kerja, ia akan menjadi budak naf...