Chapter 3 First Movement; of Daily Task and Burning Lust

361 15 14
                                    

WARNING! MATURE CONTENT

I hunger for your sleek laugh and your hands the color of a furious harvest.

I want to eat the sunbeams flaring in your beauty.

Pablo Nedura, Love Sonnet XI

.

.

Beijing, October 12th 2018

Hujan semakin menderas, namun langkah kakinya tidak juga melambat. Ia terus berlari tidak peduli jika napasnya hampir habis. Ia harus lolos dari makhluk mengerikan itu.

Sesungguhnya, jika makhluk aneh itu ingin menyerangnya, makhluk itu bisa melakukannya dengan mudah. Namun, makhluk aneh yang melayang rendah ini tampak menikmati acara kejar-kejaran mereka. Siapa pun, tolonglah. Kakinya benar-benar sudah tidak sanggup.

"JACKSON!!"

Pria itu menoleh saat namanya dipanggil seorang wanita. Belum sempat ia merespon, Jackson merasa tubuhnya diseret masuk ke sebuah gang sempit oleh seorang pria, sementara pria lainnya menghalau makhluk aneh yang mengejarnya. Jackson menatap kedua pria itu dengan mata melebar, namun sesaat kemudaian, kesadarannya mulai menurun.

Jika saja ia bertahan lebih lama, mungkin ia bisa menyaksikan lebih dari sepuluh makhluk haus darah terbang di atas kepalanya.

Pengpeng mengunci satu Vampire bloodlust dan mengikatnya dengan tali khusus, Vampire itu meronta sambil meraung mengerikan. "Menyedihkan sekali, " komentar Pengpeng saat menundukkan Vampire itu di depan Zhouzhou, yang dengan segera menggambar runes sihir pengunci dan menendangnya ke tumpukan Vampire yang sudah ia segel.

"Bagaimana dengan Jackson?" Tanya Likun, nadanya masih ringan dan tubuhnya tidak basah oleh air hujan, berbeda dengan keempat pria lainnya itu. Salah satu telapak tangannya bersinar, membentuk magic circle rune untuk memblokir sekaligus menyegel dua Vampire liar yang berusaha menyerangnya. Vampire ditengah bloodlust memang relatif mudah dihadapi terutama oleh mantra dan runes simpel. Ia tidak mengerti kenapa para rekannya bersikeras memakai cara tradisional.

"Ryan mengurusnya. Kurasa dia akan menghilangkan memori-"

"Jangan dulu!" Likun memotong ucapan Pengpeng dan bergegas menuju Ryan yang masih menahan Jackson. Gadis itu menghentikan tangan Ryan yang akan menghapus ingatan Jackson tentang Vampire.

"Jangan, masih ada beberapa hal yang akan kutanyakan padanya." Ucap Likun. Ryan hanya mengangkat bahu dan menurunkan Jackson yang masih pingsan ke jalanan berbatu di bawah kaki mereka. Dengan cara yang agak kurang lembut, tapi meski demikian, Likun tidak melihat tanda-tanda Jackson akan bangun dalam waktu dekat. Oh well, lebih mudah menaruh mantra introgasi pada orang pingsan. Selain satu-satunya makhluk yang bisa mengkonversi energi alam menjadi sumber energi, Elf juga merupakan makhluk yang sangat lihai dalam menggunakan mantra-mantra yang dapat mempengaruhi sasarannya. Termasuk mantra interogasi dan mind control.

Dalam waktu singkat dan beberapa gerakan lambaian tangan, Likun membuat barrier di sekitarnya dan Jackson. Biarlah ketiga anggota Guardian dan butler serba bisa itu mengatasi para Vampire liar itu.

VEINS CONCERTOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang