Telinga gue menangkap suara ponsel yang bergetar berulang. Aduh, siapa sih? Gue menggeliat melirik jam kecil di meja sebelah tempat tidur. Jam lima pagi?Gue meraba-raba mencari ponsel yang entah hilang ke mana. Dengan mata setengah terpejam, gue membaca nama yang muncul di layar. Dion?
"Haㅡ"
"Wa'alaikumussalaam. Nez, lu ke kantor sekarang! Urgent!"
"Dion, jam berapa ini ...," jawab gue sambil menguap.
"Gue lagi on the way ke bandara."
"Apa hubungannya lu ke bandara sama gue harus ke kantor?"
"Gue gak bawa berkas buat meeting di Abu Dhabi. Gue kira gak usah bawa berkas itu, tapi ternyata Meneer Alex butuh. Lu cepetan ke kantor! Gak mandi juga gak apa-apa."
"Ha? Enak aja!"
"Lu bisa mandi di hotel. Bilang sekretaris presdir Oriona Suite. Bawa baju ganti. Kalau udah ketemu, susulin ke bandara. Pesawat gue take off jam sembilan pagi."
"Mandi di apartemen gue aㅡ"
"Gak akan keburu, Nez! Pekerjaan gue sama Agatha dipertaruhkan. Ke kantor sekarang! Berkasnya yang mana nanti gue kasih tau via WA. Wassalaamu'alaikum."
Sialan Dion! Kenapa dia jadi menyebalkan begini sih? Gue mengetik sebuah nomor di layar ponsel.
"Haㅡ"
"Sepuluh menit lagi di lobi apartemen gue! Gak pake tapi!"
***
"Kenapa harus gue?" keluh David sambil melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. "Lu gak ngelindur 'kan?"
Gue menggeleng. "Cepetan! Ini mobil gak bisa lebih cepet lagi apa?"
"Ini Mercy jadul, Sis, bukan Maserati!"
Waktu menunjukkan sekitar jam setengah enam ketika gue berlari memasuki lift menuju lantai lima, lengkap dengan piyama bergambar kelinci dan stawberry favorit gue. Ryan yang sudah berjaga di tempatnya tercengang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrahcchiato [END]
ChickLitIni kisah Agnes Wiriatmadja, wanita single yang sukses dengan pekerjaannya sebagai produser Event Organizer ternama Indonesia. Karena sebuah kesalahan yang tak disengaja, membuat dia kehilangan pekerjaannya. Sebuah peluang datang dari sang kakak, Ag...