I

394 40 9
                                    

"EOMMA!"

Hwang minhyun pria 28 tahun yang menjabat sebagai CEO sebuah agensi besar korea itu tampak sedikit emosi.

"Aku tidak perlu menyewa apapun. Aku sudah dewasa, aku sudah bisa mengurus diri"

"tubuhmu memang sudah dewasa  prilakumu masih seperti anak-anak, mengurus diri apanya? Kau bahkan tidak bisa mengelap debu di meja, eomma yakin kau pasti terlambat pergi kekantor tadi pagi hingga lupa sarapan"

Minhyun mendesis sambil memijit keningnya, eommanya benar minhyun memang handal di dunia kerjanya tapi jika urusan bersih-bersih dan mengurus diri dia NOL BESAR!.

"minhyun-ah"

Suara eommanya terdengar lembut secara mendadak.
Minhyun menegakkan badanya jika sudah begini sudah pasti eommanya akan_

"kenapa tidak menikah saja? Ibu punya banyak kenalan yang punya anak perempuan. Umurmu sudah akan kepala tiga tapi kau masih saja melajang"

Minhyun menghela nafas.
Selalu begini, pada akhirnya eommanya akan menyuruhnya untuk menikah.

"aku sibuk eomma"

Nyonya hwang mendecih dari seberang telfon

"selalu saja! Minhyun-ah kasihani eomma,sebentar lagi umur eomma akan kepala empat, eomma akan tua,keriput,dan lemah.eomma ingin menggendong cucu sebelum hal itu terjadi"

Minhyun memutar matanya malas.

"eomma, mengertilah sedikit saat ini belum ada yang cocok untukku_"

"itu karna kau terlalu pemilih dan sibuk"

"eomma!"

Minhyun berteriak kesal.

"jika kau tidak ingin menikah setidaknya sewa pembantu untuk mengurusmu"

"arraseo! Arraseo! Akan ku sewa Pembantu asal jangan menyuruhku menikah"

"tapi menikah itu_"

TUT..
minhyun memutuskan sambungannm telfonnya secara sepihak.

Masa bodoh dengan ibunya yang mungkin mengumpati anak sulungnya dengan berbagai sumpah serapah.

Minhyun hanya ingin menengangkan diri saat ini.

Tekana pekerjaan ditambah paksaan ibunya membuat kepalanya serasa meledak.

Harinya kacau!
Semoga tidak ada hal lain yang merusak hariny_

"YO!  HWANG HYUNJIN IN THE BUILDING"

Sialan!.

"Yo big brother! Hows your day?"

Sebuah kepala menyembul dari pintu ruang kerjanya.

Seorang anak SMA berjalan tanpa beban masuk ke ruanganya.

"yahh baik sebelum kau datang" sinis minhyun.

"eyyy big brother kau keterlaluan pada anak bungsu ini" balasnya sambil mempoutkan bibir tebalnya.

Hwang hyunjin anak bungsu dari dua bersaudara keluarga hwang.

Dia tumbuh tak kalah sempurna dari kakaknya.

Hwang bersaudara itu adalah defenisi sempurna dari manusia.

Keduanya memiliki wajah yang menawan, proposi badan sempura, cerdas, serta menarik. Hanya saja yang membedakan mereka adalah hyunjin yang gampang dekat dengan siapapun karna merupakan tipikal banyak bicara.

Berbeda dengan minhyun yang irit kata, dan bicara seperlunya.

"berhenti bertingkah menjijikan,mau apa kau?!"

Hyunjin menepuk dahinya.

"ahhh benar, hyung aku punya rekomendasi trainee baru"

Minhyun melirik seseorang yang ada di samping hyunjin.

"A..anyeonghaseo kim seungmin imnidda, senang bertemu dengan anda tuan" ucapnya.

Minhyun mengangguk, lalu teringat sesuatu.

"apa kau bisa bersih-bersih?" tanya minhyun spontan.

"nde?"

Baik seungmin maupun hyunjin sama-sama bingung dengan pertanyaan yang dilontarkan minhyun.

"hyung! Apa-apaan? Apa agensimu berubah menjadi jasa cleaning service?" tanya hyunjin.

"diam saja hwang! Ibumu menyuruhku mencari pembantu atau aku akan dipaksa menikah"

"yakk hyung pertama kau juga hwang kedua yang kau sebut ibuku juga adalah ibumu dan soal pembantu, seungmin disini ingin mendaftarkan diri menjadi trainee bukan pembantumu!" bentak hyunjin kesal.

"a..aku cukup baik dalam membersihkan tapi aku tau orang yang lebih baik dibidang itu" ucap seungmin.

Housekeeper

Ddddduuuuuaaaaaarrrrrrrrrr

Kaget kan lo?!

Gimana?
Commen dong biar enak aku unpublis kalo gak bagus
:")

Bdw aku cantik ya :)

HOUSEKEEPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang