Asikkk ada yang baca!!!
Minhyun melangkah lebar menyusuri lobby agensinya, senyumnya tak bisa di kontrol.
Entah kenapa minhyun merasa bersemangat ketika akan bertemu jaehwan.
Sesuatu membuat hatinya merasa senang dan sesuatu terasa mengocok perutnya membuat rasa yang luar biasa menyenangkan untuk minhyun.
Minhyun mengedarkan pandangannya ke seluruh area lobby mencari makhluk manis bernama kim jaehwan.
Puk
Minhyun menoleh ketika bahunya ditepuk seseorang.
"jae hyung ada disana"
Itu hyunjin.
Munhyun menoleh ke arah yang ditunjuk hyunjin.Benar saja jaehwan ada disana menunduk sambil memainkan sesuatu ditangannya.
Minhyun baru akan pergi menemui jaehwan. Namun langkahnya terhenti ketika menyadari sesuatu yang janggal.
"kau! Sedang apa disini?"
Minhyun memeriksa arlojinya."ini bukan waktunya kau berkeliaran, kau seharusnya berada disekolah bocah" sambungnya
Hyunjin berdecak malas
"sekolah dipulngkan awal karna akan ada rapat ,aku malas pulang jadi aku kemari" ujarnya."kau benar-benar pulang cepat? Kau tidak membolos kan?" tanya minhyun.
"hyung! lupakan itu dan temui pacarmu"
Ujar hyunjin sambil mendorong tubuh minhyun."jika kau ketahuan berbohong kau akan tau akibatnya hwang hyunjin" ucapnya sambil berlalu dari hadapan hyunjin.
Dengan senyum diwajahnya minhyun berjalan pelan kearah jaehwan.
Matanya menangkap semua gerak gerik 'kekasihnya' itu.Namun senyum manis diwajah tampannya tiba-tiba menghilang ketika maniknya melihat seseorang yang tiba-tiba memeluk 'miliknya'.
Jaehwan awalnya kaget namun ketika melihat pelaku pemelukkannya(?) jaehwan tertawa dan tersenyum lebar.
Sepertinya jaehwan sudah mengenal orang itu.
Seketika suasana hati minhyun mendadak buruk.
Melihat jaehwan yang tersenyum dan tertawa bahagia karna orang lain entah kenapa dia merasa tidak suka.Dengan langkah lebar minhyun berjalan kearah jaehwan.
"jaehwan-ah" panggil minhyun.
"oh tu_"
"kenapa disini?"
Jaehwan bingung.
Kenapa tuannya terlihat kesal?"i..itu aku hanya_"
"kita bicara diruangnku saja"
Setelah itu minhyun menarik lengan jaehwan meninggalkan orang ketiga yang bingung akan tingkah mereka.Minhyun terus menarik lengan jaehwan tanpa peduli pada jaehwan yang kewalahan ditarik minhyun.
Saat sampai didepan ruangan minhyun menoleh pada nancy yang ada di mejanya.
"jangan biarkan orang lain masuk ke ruanganku. Siapa pun termasuk kau sekalipun"
Nancy melayangkan tatapan protes "tapi pak dia_"
Minhyun melirik tajam pada nancy. Yang dilirik pun menunduk takut akhirnya mengangguk.
Ceklek
Minhyun membuka pintu ruangannya dan mendorong paksa jaehwan agar masuk kedalam.
Brak!
Jaehwan berjengkit kaget saat minhyun membanting kasar pintu ruangannya.
Tak lama suara pintu yang di kunci terdengar membuat jaehwan merasa tidak tenang.Dia melirik takut-takut pada minhyun yang menatapnya datar.
"tu..tuan ke...kenapa mengunci pintu?" tanyanya.
"memang kenapa? aku hanya melindungi milikku atau seseorang bisa membawanya kabur" ujar minhyun.
"nde?"
Jaehwan menggaruk belakang kepalanya. Milik tuannya? Itu bisa 'apa' atau 'siapa' kan?
Jika itu 'apa' mungkin maksud minhyun adalah benda. Jaehwan melirik sesuatu di tangannya."o..oh ta..tapi rantang ini mi..milik saya tuan" ujar jaehwan.
Minhyun mengangkat satu alisnya
"siapa yang membicarakan rantang?" tanyanya.Jika bukan 'apa'berarti 'siapa'yang berarti seseorang. Seseorang yang memiliki cap milik atas tuannya. Tapi...
Siapa?"aku tidak mengerti" bisik jaehwan sambil menggelengkan kepalanya.
Minhyun menghela nafasnya.
"milikku itu bukan sesuatu tapi seseorang"Binggo!
Jadi benar seseorang tapi siapa?
Pikir jaehwan.Minhyun melangkah menuju jaehwan yang tampak berpikir.
"dan seseorang itu"Tak
Jaehwan menoleh ketika minhyun ada tepat didepannya.Minhyun mendorong tubuh jaehwan ketembok lalu menghimpitnya jarak mereka amat dekat bahkan jaehwan bisa merasakan hembusan nafas minhyun dipucuk kepalanya.
"tu...tuan"
Minhyun mengabaikan panggilan jaehwan.
Minhyun makin merapatkan tubuh mereka berdua dan membawa wajahnya ke arah surai hitam jaehwan dan menghirup aroma wangi shampo yang jaehwan gunakan.Minhyun sedikit memjauhkan wajahnya lalu mengangkat tangan kanannya dan mengelus palan pipi gemuk jaehwan.
Jaehwan memejamkan matanya.
Minhyun menunduk lalu sedikit mengangkat dagu jaehwan kemudian melesakkan wajahnya ke ceruk leher jaehwan.Jaehwan kaget dan berusaha melepaskan diri namun minhyun seakan mengunci pergerakannya.
Minhyun menghirup aroma tubuh jaehwan lalu mulai mengecup leher jaehwan.
Jaehwan panik.
"tuan!"
Minhyun menulikan telinganya.
Dirinya bahkan mulai sedikit menghisap kulit leher jaehwan membuat jaehwan mengerang minhyun meninggalkan bekas keunguan disana.Minhyun menjauhkan wajahnya dan menatap bekas yang baru saja dibuatnya.
Minhyun menempelkan keningnya dan kening jaehwan keduanya saling menatap.
Jaehwan seakan tenggelam pada manik hitam milik minhyun yang menatapnya.
"mine" bisik minhyun
*HOUSEKEEPER*
AKHHHHHH!
*banting meja*
KAMU SEDANG MEMBACA
HOUSEKEEPER
Short StoryDibanding menjadi pembantu bagaimana jika menjadi pendamping hidupku?