VII

173 31 2
                                    

Maapkan typo :)




Jaehwan menatap langit yang masih belum juga menghentikan tetes air jatuh kebumi.

Jaehwan memeriksa jam tangannya. Jam 6.30 setengah jam lagi dan dia akan terlambat. Kenapa ada saja halangannya untuk bekerja?!

"AHHHH! TERSERAH!" teriaknya gusar.

Tanpa pikir panjang jaehwan segera berlari ke arah halte bis.

Prioritasnya saat ini adalah datang tepat waktu. Jika tidak dipecat dihari pertama bisa saja dia dipecat dihari kedua. Dan jaehwan belum mau kehilangan pekerjaannya.

...

"hoooaammm" minhyun meregangkan tubuhnya yang kaku sambil berjalan ke arah dapur. Tenggorokannya terasa kering jadi dia berniat untuk meminum air untuk menuntaskan dahaganya.

"selamat pagi tuan"

Sebuah suara menyapanya. Minhyun menoleh.

"ya selamat pa... Jaehwan kau basah?"

"ehh?"

Jaehwan menunduk,melihat pakaiannya yang memang sedikit basah karna dirinya nekat berlari sepanjang jalan dari halte pemberhentian sampai apartemen minhyun. Jaraknya memang tidak jauh tapi berumbas pada pakaiannya yang jadi sedikit basah.

"tak apa tuan ini hanya sedikit basah" ujar jaehwan.

Minhyun menggeleng.

"kalau begitu kau akan sakit,kemari"

Minhyun menarik lengan jaehwan dan membawa pria gembul itu menuju kamarnya.

Minhyun membuka lemari pakaiannya dan mengeluarkan sebuah baju kaos berwarna biru muda lalu menyerahkanya pada jaehwan.

"pakai ini"

"tidak perlu tuan aku_"

"ini perintah bukan permintaan"

Jaehwan pasrah dia mengambil baju kaos yang diberikan minhyun.

"aku akan mendi setelah ganti baju lanjutkan pekerjaanmu" perintah minhyun.

Belum sempat jaehwan menjawab minhyun sudah berlalu dari hadapannya masuk ke dalam kamar mandi.

Jaehwan menatap baju kaos yang ada ditangannya. Wahajahnya memerah entah kenapa.

"sialan kenapa wajahku panas?"

...

Ceklek

Minhyun keluar dari kamar mandi dan mendapati kamarnya yang sudah rapi. Tapi kenapa dia tidak melihat stelan jasnya?  Apa jaehwan lupa menyiapkannya?.

"jaehwan! Bisa minta tolong?" panggil minhyun.

Jaehwan yang dupanggil pun dengan segera menghampiri taunnya.

Ceklek

"ada ap_"

Muka jaehwan memerah seketika.
Sialan!
Kenapa dia jadi begini?

"jae kau baik?" tanya minhyun

"i...iya tuan" jawab jaehwan.

BOHONG!
Melihat tuannya hanya menggunakan bathrobe ditambah rambutnya yang basah membuat dirinya seakan mau meledak.

"jika begitu bisa bantu aku memilih baju? Kau belum menyiapkannya"

"ten...tentu"

Jaehwan berjalan pelan kearah lemari pakaian minhyun membukanya lalu mulai memilih stelan pakaian untuk tuannya.

"jae bisa ambilkan handuk di lemari?" tanya minhyun.

Jaehwan segera mengambil satu buah handuk baru yang terlipat rapi di dalam lemari lalu menyerahkannya pada minhyun tanpa menoleh.

"i...ini tuan"

Setelah minhyun menerima handuknya jaehwan segera melanjutkan tugasnya yang tertunda.

Pluk

"ehh?"

Jaehwan tersentak saat handuk yang tadi diserahkan pada minhyun berada di kepalannya.

"rambutmu basah kau bisa sakit" ucap minhyun sambil mengusap handuk itu di kepala jaehwan berusaha megeringkan rambutnya.

"tu..tuan" panggilnya lirih.

Minhyun tidak memperdulikan panggilan jaehwan dan masih melanjutkan aktifitasnya.

"berbaliklah rambut bagian depanmu belum dikeringkan"

"ti..tidak usah tuan aku bi...bisa sendiri" ujar jaehwan.

"aku sedang baik jae. Hitung-hitung permintaan maafku karna membuatmu kehujanan"

"tidak apa tuan aku bisa sen_"

Brak! 

"MINHYUN!"

jaehwan kaget lalu sontak mendorong tubuh minhyun yang memang berjarak sangat dekat dengannya.

Minhyun yang didorongpun refleks menarik tangan jaehwan.

Karna tindakan saling dorong tarik itulah keduanya mendarat tepat di ranjang minhyun dengan posisi jaehwan yang menindih tubuh minhyun.

"EOMMA DARI TADI ME_e..eh?"

Jaehwan dan minhyun sontak berdiri dari posisi ambigu itu.namun terlambat.

"eomma apa yang eomma lakukan disini" tanya minhyun.

Plak

"akhhh"
Minhyun memegangbkepala belakangny yang dipukul eommanya.

"eomma!" pekik minhyun tidak terima.

"anak bodoh! seharusnya eomma yang bertanya padamu! Akan kau apakan calon menantuku?"

"ehh?!"

Baik minhyun maupun jaehwan terkejut.

"ta..tapi"

"aigoo tak perlu bicara sayang, kemarilah,siapa namamu?"

Tanya eomma minhyun pada jaehwan.

"jae..jaehwan" ucapnya sambil menunduk canggung.

"aigoo kiyopta! Kau! Pakai pakaianmu! Ibu akan menyiapakan makanan, jaehwannie ikut ibu ya"

Jaehwan pasrah ketika nyonya hwang menarik tangannya keluar dari kamar minhyun.

Sedangkan minhyun mendengus kesal karna eommanya yang berkata kasar padanya.

Housekeeper

Duarrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Kaget kn lo :v

HOUSEKEEPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang