VIII

171 31 11
                                    

Cieee double update
Cieeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee

















jaehwan menatap canggung nyonya hwang dan tuannya yang tengah memakan makanan buatannya dengan hikmad.

Sesekali nyonya hwang memuji masakan jaehwan yang memang sangat enak dan dibalas senyum malu-malu dari jaehwan.

"masakanmu sangat enak jae-ya" puji nyonya hwang untuk yang kesekian kalinya dan hanya dibalas anggukan kepala kecil dari jaehwan.

Nyonya hwang tersenyum lalu mengelus kepala jaehwan lembut.

"tidak kusangka anak bodohku pandai memilih calon istri"

Jaehwan tergagap
"ta..tapi saya dan_"

"kenapa eomma tiba-tiba datang?"

Jaehwan menaikan alisnya sembari menatap minhyun.
Kenapa setiap dia ingin mengatakan kebenaran bahwa dirinya hanya pembantu disini tuannya selalu memotong ucapannya.

Sang ibu berdehem lalu menatap minhyun sejilas lalu beralih menatap jaehwan sambil tersenyum.

"nak bisa kau bereskan ini? Ibu ingin bicara dengan minhyun"

Jaehwan mengangguk lalu dengan sigap membereskan piring-piring bekas makan yng ada di meja, membawanya kedapur dan langsung membersihkannya.

Setelah jaehwan beranjak nyonya hwang menatap minhyun yang menatap kearah perginya jaehwan tadi.

"kuakui seleramu cukup bagus"

Minhyun menoleh pada ibunya yang tersenyu menatap dirinya.

"awalnya aku merencanakan kencan buta untukmu, tapi kurasa kau tidak membutuhkannya lagi" sambungnya.

Minhyun mengangguk
"aku memang tidak pernah membutuhkannya" minhyun menjawab.

"sudah berapa lama?"

Minhyun menatap ibunya dengan tenang namun otaknya berpikir keras untuk sebuah kebohongan yang harus diucapkan pada ibunya. Masa bodoh dengan sebutan anak durhaka.

"yahh belum lama ini" jawab minhyun seadanya.

"bagaimana kalian bertemu?"

Minhyun menatap ibunya risih.

"apa ibu harus tau itu?" tanyanya.

Nyonya hwang mengendikkan bahunya.
"apa yang salah?ibu hanya ingin tau"

"tidak ada yang salah, yang salah itu kedatangan ibu yang tiba-tiba ini" kata minhyun

"aku yakin kau mengenal ibu dengan baik minhyun-ah"

Minhyun mengangkat sebelah alisnya.

"jangan-jangan... Eomma! Kau merencanakan kencan buta lagi untukku? Yang benar saja! Aku menolak"

Nyonya hwang mengangguk.

"tentu saja kau harus menolak, kau sudah punya jaennie dan aku bisa membatalkan kencan butamu"jawab nyonya hwang santai sambil bangkit dari duduknya.

"mau kemana?"tanya minhyun

"dapur, tiba-tiba saja aku ingin minum teh_"

"pe..permisi"

Jaehwan menunduk ketika dua orang lain diruangan itu menatapnya.

"s....saya membawa kue dan teh"

"ommo jaehwannie kau kenapa kau bisa tau?"

Jaehwan menatap bingung nyonya hwang yang menatapnya berbinar.

Heol?! Apa ini?hanya karna teh dan kue kering reaksinya sampai begini?.

"jae-ya duduk dulu ada yang harus kita bicarakan"

Jaehwan tidak langsung duduk. Dia melirik minhyun untuk mendapatkan persetujuan bagaimanapun pembantu duduk berdampingan dengan tuannya sangat tidak pantas.
Minhyun mengangguk kecil.

Jaehwan pun mendudukkan dirinya disamping nyonya hwang.

"jadi kapan kalian menikah?"



Housekeeper

Pengen masukin pemeran cewek
Bagusnya siapa ya?

HOUSEKEEPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang