"jadi kenapa kekasihku ini kesini?" tanya minhyun.Posisi mereka masih sama.
Minhyun masih menghimpit tubuh jaehwan bahkan tangannya mengelus pelan rambutnya.Dengan gugup jaehwan menjawab
"sa..saya mengantar ini"
Jaehwan menyerahkan rantang makanan yang sendari tadi dibawanya.Minhyun menerima rantang makanan yang dibawa jaehwan dan membukanya.
Matanya membulat ketika melihat isi dari rantang itu.
"bagaimana kau tau makanan kesukaanku?" tanya minhyun.
Jaehwan menunduk "i..itu i..ibu yang memberintau" jawabnya.
Minhyun tersenyum
"ahhh begitu? Apa kau ingin menjadi menantu yang baik sekarang?"Jaehwan salah tingkah pipinya mendadak merona
"bu...bukan begitu"Minhyun tertawa lalu mengacak rambut jaehwan gemas.
"baiklah terimakasih untuk makanannya"
Minhyun beranjak menuju meja kerjanya.
Sementara jaehwan masih diposisi yang sama.
Jaehwan memegangi dadanya.
Pipi bulatnya merona malu. Imut sekali~"kenapa masih disana? Kemarilah"
Seruang minhyun mengembalikan kesadaran jaehwan.
Jaehwan menggeleng"saya harus kembali tuan, masih ada pekerjaan yang harus saya kerjakan" ujar jaehwan.
Minhyun merenggut.
"jika begitu akan aku antar"Jaehwan menggeleng ribut.
"tidak usah saya bisa jalan kaki saj_""kau akan pulang denganky ini perintah" mutlak minhyun.
"ta..tapi makan siangnya..."
"aku akan mengantarmu lalu kembali lagi"
Jaehwan pasrah saja jika begini.
Minhyun meraih tangan jaehwan
Lalu mengaitkan jari mereka.
Minhyun tersenyum.
"antisipasi, agar kau tidak hilang nanti"keduanya keluar dari ruangan.
"nancy aku akan keluar sebentar jika ada yang berkepentingan minta mereka untuk menunggu aku tidak akan lama" ujar minhyun.
"ya pak" jawab nancy sambil memamerkan senyuman manisnya.
Minhyun mengangguk lalu segera berlalu pergi bersama jaehwan.
Raut wajah nancy mendadak berubah menjadi datar.
"jalang sialan" desisnya.
Housekeeper
Asyik ada yang baca
KAMU SEDANG MEMBACA
HOUSEKEEPER
Short StoryDibanding menjadi pembantu bagaimana jika menjadi pendamping hidupku?