Jangan menilai sesuatu dari penampilannya.
.
.
.
"Tidak bisa, aku tidak menjualnya"Kedua netra Jeno langsung membulat sempurna, "wha–WHAT?? wait-wait, Kau menolak?"
Apa Jeno tidak salah dengar? Jaemin menolak tawarannya. Bahkan Jeno bisa membayar seberapapun besar uang yang Jaemin inginkan, jangan bilang Jaemin itu memang orang yang bodoh.
Sedangkan untuk si omega Mood dan sikapnya berubah drastis, ia memalingkan wajahnya tak berniat untuk menatap wajah Alpha yang sialnya amat tampan tersebut.
"Ya, begitulah. Aku tidak berminat menjual Hotelku apa lagi meninggalkannya. Lagi pula Hotel ini peninggalkan orang tuaku"
"Haishh.... Bocah ini, kau ingin menjadi Rapunzel hah? Bagaimanapun juga ia tetap akan meninggalkan Castle nya, aku akan menjadi pangeran yang membawamu pergi dari Castle ini, dan setelah itu berikan Castlenya pada sang pangeran sebagai balas Budi, bagaimana?"
Jaemin menggeleng, masih tak mau menatap Jeno.
"Huh..... baiklah, oke Dengarkan baik-baik, Jika kau menjual hotel ini aku akan membelinya dengan harga yang mahal, kau bisa membeli rumah yang lebih layak untuk di tinggali di luar sana. Dan akan banyak Alpha muda seumuranmu yang akan bertekuk lutut padamu" lanjut Jeno berusaha membujuk Jaemin dengan ekspresi wajah yang nampak berlebihan.
Jaemin menghembuskan nafasnya kasar,"i-i don't know, Just–– Aku tidak suka keramaian. Bahkan ada paman disini pun sedikit membuatku tidak nyaman. Lagi pula bukan Pangeran baik hati yang menolong Rapunzel , tapi buronan jahat dan tampan" gumamnya agak tidak jelas di akhir kalimat.
"Maksudmu?"
"Ah, lupakan soal Rapunzel. Aku hanya tidak pernah bertemu orang lain dengan jumlah lebih dari 2 orang jadi aku tak mau meninggalkan tempat ini" ujar Jaemin sambil merekatkan cengkramannya pada sofa dan melemparkan tatapan tajam pada Jeno yang justru nampak menggemaskan.
"Tidak percaya" goda Jeno dengan wajah terlampau menjengkelkan. Walau sebenarnya Alpha dewasa itu tau bahwa Jaemin benar² tidak pernah bertemu dengan siapapun, jelas karena aroma pheromone Jaemin yang tak tercampur dengan aroma pheromone orang lain. Bahkan bau manis omega lain pun tak dapat ia cium dari tubuh Jaemin, apa lagi bau seorang Alpha mustahil.
Jujur pheromone Jaemin adalah aroma tercandu yang pernah Jeno cium, percampuran antara Musk dan Lili of the valley aroma yang lembut namun juga kuat.
Berbeda dengan Jeno yang sedang memuji aroma sang omega, Jaemin justru mendengus kesal lalu beranjak dari sofa. Sikap Jeno itu benar-benar menjengkelkan.
Lebih baik ia tidur, lagi pula rencana membuat cake nya gagal total.
"Ah sudah lah, aku lelah. Pintu keluar disana, sekarang paman sprint"
"E-eits, tidak-tidak aku percaya oke, aku akan membeli hotel ini dengan harga sesuai yang kau mau" secepat kilat Jeno meraih tangan mungil Jaemin, sebelum tubuh ringkih itu meninggalkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Like A Hostage [Omegaverse] (NoMin)
RomanceGold on your fingertips Fingertips against my cheek Gold leaf across your lips Kiss me until I can't speak Gold chain beneath your shirt The shirt that you let me wear home Gold's fake and real love hurts But nothing hurts when I'm alone When you're...