.
.
.
02:32 a.m
Jaemin terbangun tepat saat ia merasakan ada yang aneh pada tubuhnya.
Mata pemuda itu jelalatan kesegala arah, menyadari bahwa ruangan yang ia gunakan kali ini bukan kamar yang biasanya ia gunakan untuk tidur. Ditambah pakaiannya kini sudah diganti dengan piyama kebesaran yang mengekspos bahu mulusnya. Pheromone alpha beraroma tembakau dan mint yang sudah ia hapal di luar kepala membuat kepalanya semakin pening.
Mungkin ini adalah sebuah bahaya besar karena Jaemin tiba-tiba mengalami heatnya. Ia menatap sosok di sampingnya yang juga nampak terganggu karena perubahan aroma Jaemin yang menguat.
"Emh... Jaemin? Kau heat?!"
Jeno mendudukkan diri sambil mengusap wajahnya. Berada dalam radius 1 m di samping Jaemin yang sedang Heat mungkin bukan pilihan tepat untuk sekarang.
Terus terang saja, setelah pulang dari taman bermain Jeno menggendong Jaemin ala bridal style menuju kamarnya. Ia bingung mau menaruh bocah itu dimana. Karena kamar tamu belum ia bersihkan jadi Jeno memutuskan untuk menaruh Jaemin di ranjangnya.
Mengganti baju bocah itu dengan piyama lalu tak sengaja terbaring hingga terlelap di samping Jaemin dengan pakaian formal ala Pria tersebut.
"Ku-kupikir begitu"
Naluri Jeno sebagai alpha bangkit begitu saja. Tak dapat di tolak, ia memajukan wajahnya dan mulai mengendus perpotongan leher Jaemin sambil menggesekkan hidungnya.
"Emmhh! Pa-pamanhh, jangan lakukan itu"
Reflek Jaemin menahan bahu Jeno dengan tangannya. Namun nihil, kekuatan mereka jelas tak sebanding. Bahkan bibir Jeno sudah berkali-kali mengambil kecupan hampir di seluruh wajah Jaemin termasuk lehernya.
"Berhenti pamanhh"
Perintah Jaemin jelas tak diperdulikan oleh Jeno. Mata alpha tersebut berubah menjadi semu silver dan taringnya mulai mencuat keluar.
"Kupikir kau akan menjadi milikku malam ini sayang"
Indra pengecapan Jeno menyesap kuat kulit leher Jaemin dan menggigitnya kecil. Meninggalkan tanda kepemilikan yang akan berubah warna keunguan esok pagi.
Bukan hanya 1, 2, atau 3. Jeno membuatnya puluhan tanda pada bahu, leher, paha, dan dada Jaemin.
Kecupannya pada perut Jaemin ia alihkan untuk kembali pada bibir yang mulai membengkak tersebut rakus, seakan tak akan pernah melepaskannya barang sedetik pun.
Dan selanjutnya Jaemin hanya bisa pasrah tanpa perlawanan saat jemari Jeno mulai melucuti pakaiannya.
.
.
.
.
Sebelumnya aku minta maaf 😅😅 karena gak ada adegan NCnya.. sebab aku masih masih dibawah umur hehe...
Jadi pake imajinasi serta ingatan kalian tentang bagian NC ya hahaha... 😅Maaf kalo mengecewakan karena gak ada adegan hot nya. 😉
.
.
..
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Like A Hostage [Omegaverse] (NoMin)
RomanceGold on your fingertips Fingertips against my cheek Gold leaf across your lips Kiss me until I can't speak Gold chain beneath your shirt The shirt that you let me wear home Gold's fake and real love hurts But nothing hurts when I'm alone When you're...