Every why has a wherefor

8.9K 1.1K 83
                                    


Ada penjelasan di segala hal

.

.

.

.

Seperti hari biasa, hari-hari Jaemin tak ada yang spesial.

Hidupnya penuh dengan rasa bosan. Ia harus menelan rasa pahit saat sang kakak mengurungnya di dalam sebuah bangunan besar seorang diri.

Jaemin bahkan tak tahu apa manfaatnya mengurung orang seperti dirinya, yang ia tahu kakaknya itu mengalami trauma akibat kehilangan orang tua mereka dan mungkin sang kakak tak mau kehilangan orang yang ia sayangi untuk yang ke dua kalinya.

Sejak umur 9 tahun Jaemin sudah dikurung didalam Hotel yang awalnya di kelola oleh orang tuanya. Namun saat kedua orang tuanya meninggal, keadaan menjadi kacau. Diumur 15 tahun kakaknya harus mengampu hotel tersebut sendiri dan apa? Semuanya hancur, bisnis mereka bangkrut. Parahnya tidak ada sanak saudara yang mau menampung keduanya kecuali paman Na, kakak dari ayahnya.

Dan rasa sakit itu semakin menggerogoti hati Jaemin ketika hanya kakaknyalah yang dibawa oleh sang paman dengan alasan Jaemin itu masih kecil.

Jaemin tidak bodoh dengan mempercayainya, ia tahu alasan sebenarnya adalah bahwa ia terlahir sebagai seorang omega yang artinya nya ia tak berguna.

Jagan khawatir dengan keperluan Jaemin karena setiap bulan ia akan mendapat kiriman uang dari kakaknya yang jumlahnya lebih dari cukup.

Sejak umur 12 tahun Jaemin sudah hidup mandiri, benar-benar mandiri karena tak ada seorang pun yang membantunya kecuali sang kakak.

Ia akan membeli kebutuhan saat tengah malam tanpa ada orang lain yang tahu, hingga perlahan ia mendengar desas-desus penuh ke-Bullshit-an dari tetangga.

Dan sejak kapan ia berubah menjadi kakek tua buruk rupa? Wajah tampannya tidak kalah dengan idol Korea.

Biarkan saja, toh Jaemin menganggap semua itu sebagai hiburan.

Jaemin tak pernah meninggalkan hotelnya saat fajar menyinari bumi. Bahkan jumlah ia keluar hotel selama setahun pun dapat dihitung dengan jari.

Jaemin ingin keluar dan bebas, namun jauh didalam lubuk hatinya ia merasakan rasa takut yang luar biasa. Ia ingin mengakhiri rasa kesepian ini dan merasakan bagaimana rasanya memiliki seorang teman. Namun semua itu hanya angan-angannya saja.

Kadang rasa takutnya melihat dunia luar seorang diri mengalahkan segalanya.

Em... Jika dipikir-pikir tidak seburuk itu kok.

Kakaknya masih menyediakan internet, dan memperbolehkannya memiliki Ponsel, Laptop, televisi dan tablet.

Kakaknya juga tidak pernah membatasi sejauh apa Jaemin menggunakan media sosial. Asal Jaemin tidak keluar dari hotel tanpa keperluan yang menyangkut kelangsungan hidupnya.

Secara alamiah hotel tersebut menjadi milik Jaemin sepenuhnya, dan mungkin jika kalian jadi Jaemin makan kalian akan menjual bangunan tersebut dan tinggal di bangunan yang lebih layak dan hidup normal kan?. Namun sudah ia katakan sebelumnya, Jaemin itu hanya takut.

Like A Hostage [Omegaverse] (NoMin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang