..
.
"Hei, aku datang lagi. Apa kau tak merindukanku hm? Ah... kuharap kau mau memaafkan ku
Oh ya, omong-omong.... Tentang kakakmu, Na Yuta itu.. lumayan kuat ya, hehe. Dia mematahkan rahangku, meremukkan tulang rusuk, kaki, lengan kiriku dan hampir membunuhku
Dan Ji-Sung, dia membenciku bahkan sempat hendak membunuhnya belasan kali, menurutmu lebih baik aku mengalah atau melawannya?
Kenapa tidak menjawab?
Tak seperti biasanya kau hanya diam, Biasanya kau selalu mengocehkan ini-itu , menungguku datang, bermanja-manja denganku, bersemu ketika aku menggodamu, dan mencintaiku"
Suara Jeno melemah, sosok lain yang terbaring disana hanya diam seribu bahasa. Seakan tuli dengan ucapan Jeno.
"Aku tidak bisa melakukan hal lain selain bertanya-tanya, kenapa kisah kita sesingkat ini? Bagaimana bisa kau meninggalkanku tanpa bertanggung jawab?
Sekarang aku sendiri, melangkah dengan beribu beban penyesalan.
Jika pun di kehidupan ini kita belum bisa bersatu, maka aku akan berdoa pada sang dewa untuk mempertemukan dan menyatukan kita kembali pada kehidupan selanjutnya. Bahkan jika kita tak dapat bertemu lagi maka aku akan menunggumu, tak peduli seberapa lama waktu yang kau butuhkan untuk datang padaku. Aku akan tetap berdiri disini.
Bagaimana disana? Apakah hangat? Maaf belum bisa menemanimu untuk saat ini. Tapi akan kupastikan, kita akan segera bertemu
Good bye, Lee Jaemin. "
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
CETAK!!
"Akh!"
"Bangun bocah!"
Seorang pemuda bersurai merah muda mengusap dahinya yang memerah karena sentilan ringan pemuda lain yang duduk didepannya.
"Lihat betapa joroknya kau, bukumu basah karena air liur astaga Lee Jaemin...."
Menggeser sebuah buku yang sempat dijadikan Jaemin bantal. Namun menghentikan pergerakannya ketika mendapatkan aura tak sedap dari pemuda berumur 21 tahun yang berstatus sebagai kekasihnya.
"Hiks* Hyung, kau tak akan meninggalkanku kan? A-aku masih hidupkan? Bagaimana dengan Ji-Sung? Apa ia masih marah padamu?"
Jeno menatap kekasihnya aneh, ada apa dengan bocah ini?
"Apa maksudmu? Kau tentu masih hidup. Buktinya aku masih bisa melihatmu. Dan apa kau bilang tadi? Meninggalkanmu? Yang benar saja bahkan 2 bulan lagi aku akan bersumpah untuk selalu bersamamu di pernikahan kita sayang. Oh ya, Lalu siapa itu Ji-Sung? Kau memimpikan pria lain selain aku?!"
Sebuah jitaka ringan mendarat pada pucuk kepala Jaemin, "Ja-jadi yang akan menikah aku dan Hyung? Bu-bukan Hyung dan Renjun?"
"Pfftt! Aku dan Renjun? Hahahaha, yang benar saja. Bahkan Renjun sedang mengandung anaknya dengan suaminya sekarang. Mana mungkin aku berani menikung temanku sendiri. Ah sudahlah kau semakin melantur saja!"
Jaemin tersenyum malu, ah... Ternyata hanya mimpi.
"Hehehe, yasudah sepertinya aku sudah tidur terlalu lama hingga bermimpi terlalu panjang. Kalau begitu ayo, kita pulang sepertinya hari sudah petang"
"Baiklah....", Jeno menatap punggung sempit tersebut dengan senyuman hangat. "Mimpi apa bocah itu? Cih, ada-ada saja"
.
.
.
.
.
.
.
TAMAT
.
HAII.... AKHIRNYA SELESAI...
KECEWA YA SAMA ENDING NYA? MAAF BANGET KARENA WAKTU ITU MEMANG KONDISIKU LAGI GAK MEMUNGKINKAN BUAT LANJUT 🙏🙏 NIATNYA MAU HIATUS TAPI GAK TAU BISA LANJUTIN CERITANYA ATAU ENGGAK. JADI HARUS PUTAR OTAK BIAR BISA NYARI ENDING BARU.HEHE, MAAF GAK SESUAI EKSPETASI 😅😅
AKU UCAPAN TERIMAKASIH YANG SEBESAR-BESARNYA PADA KALIAN ATAS DUKUNGAN KALIAN.
CHAPTER INI KUTULIS DALAM KEADAAN MENDESAK SEBELUM KUOTA HABIS HEHE.
MAAAAAAAAAAF BANGET KALO ENDING NYA MENGECEWAKAN.
KAMU SEDANG MEMBACA
Like A Hostage [Omegaverse] (NoMin)
RomanceGold on your fingertips Fingertips against my cheek Gold leaf across your lips Kiss me until I can't speak Gold chain beneath your shirt The shirt that you let me wear home Gold's fake and real love hurts But nothing hurts when I'm alone When you're...