The Tongue wounds more than a lance

7.3K 985 119
                                    

Hasutan akan lebih menyakitkan dari pada luka fisik.

.

.

.

"Jadi dia menolak?"

"Ya, dalam sekali penawaran tanpa pikir panjang"

Beberapa menit yang lalu Jeno memasuki rumah Mark dengan wajah kusud dan putus asa. Tentu Mark awalnya bingung dengan ekspresi itu karena ia percaya betul bahwa sang adik akan membawa keberhasilan besar dan mampu membuat sang ayah kembali terpukau, namun ia paham setelah adiknya mulai menjelaskan sebab ia berwajah muram.

Ingin rasanya Mark menampik sebuah fakta bahwa kegagalan lah yang Jeno dapatkan, namun apa daya, ia bukan tuhan yang mampu menentukan takdir seseorang.

"Masalah besar, ck ck ck. Terdengar agak mustahil jika seorang omega seumurannya menolak tawaran sebesar itu dari seorang Alpha tampan sepertimu"

Kedua lubang hidung Jeno membesar, merasa bangga dengan visualnya. "Ya, kau benar" sahutnya memuji diri sendiri.

Hey, setidaknya itu memang kenyataannya kan?

Beberapa saat ruang makan terasa hening, hanya berisi suara ketikan keyboard laptop dari Mark dan dentingan sendok dari Jeno. Cake buatan mate hyungnya ini benar-benar lezat. Jujur, Jeno kadang merasa iri dengan kemesraan yang di perlihatkan hyungnya serta si Mate. Jeno juga menginginkan seorang omega manis seperti milik hyungnya 😭😭.

Jeno meletakkan sendoknya di atas piring sedikit kasar, sengaja agar Mark kembali fokus padanya.

" Apa otak pintarmu itu tidak bisa kau gunakan untuk berpikir?"

Mark mendecakkan kesal, sebenarnya Jeno itu meminta usulan darinya atau pukulan darinya sih?

Untuk sepersekian detik Mark nampak menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Emm.... Buat dia mencintaimu saja, ku dengar seorang omega di usia remaja masih terlalu labil. Mereka akan melakukan apapun yang diinginkan oleh Alphanya, bukankah sifat alami omega memang tunduk pada sang Alpha?"

Jeno mengernyit sambil mengusap-usap bibirnya tanda bahwa ia sedang berpikir keras, "Benar juga, ta-tapikan  aku sudah––"

"Ssssshht! Asalkan keduanya tidak tahu. Lagi pula kau hanya memerlukan sedikit waktu untuk merebut hati bocah itu, jika ia sudah menyerahkan hotelnya padamu kau bisa meninggalkannya. mudahkan?"

Jeno mengangguk, kakaknya itu memang pintar dan licik.

.

.

.

.

.

.
🐦🐦🐦
.

.

.

.

.

Like A Hostage [Omegaverse] (NoMin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang