Ruangan serba putih itu dingin, baik secara harfiah maupun metafora. Perabotannya minim, seperti memang hanya ditempatkan menurut fungsinya saja, tanpa ada ornamen atau dekorasi apapun di ruangannya. Bahkan sebuah pigura foto atau vas dengan bunga artifisial pun tidak dapat ditemukan. Semua perabotnya hanya berkisar satu warna, warna netral yang paling mendominasi, putih. Dinding serba putih dengan kaca raksasa di salah satu sisinya berfungsi sebagai jendela yang berhadapan langsung dengan pemandangan lalu lintas kota Jakarta yang selalu sibuk. Sesosok pria adonis bak dewa-dewa dalam kisah mitologi Yunani tampak berdiri dengan kokoh menatap ke arah jalanan dari samping meja kerjanya yang memunggungi jendela raksasa tersebut. Wajah tampannya terlihat datar, nyaris tanpa ekspresi apapun. Kalau bukan karena dadanya yang masih bergerak naik-turun akibat tarikan dan helaan napasnya, mungkin semua orang sudah berpikir kalau sosok itu bukan manusia, hanya sebuah patung yang dipahat secara sangat sempurna oleh pengrajinnya.
Mario Stevan Geovanni, nama pria tampan yang sanggup membuat semua wanita yang melihatnya menjerit histeris dengan nada penuh pemujaan dan kekaguman. Tampan, kaya, punya masa depan, berkharisma, dengan kecerdasan yang tak perlu diragukan lagi, hanya dengan satu kekurangan. Sifat dinginnya yang keterlaluan.
"Tidak masalah, aku menyukai sifatnya yang dingin seperti itu. Dia sangat cool." Itulah yang paling sering dilontarkan oleh para kaum Hawa ketika diceritakan mengenai sifat dingin seorang Mario. Tapi sedetik setelah dia mengeluarkan kata-kata tajamnya yang dingin, bahkan seekor nyamuk pun tak berani mendekatinya. Kabur oleh aura intimidasi dan kata-kata singkat namun menusuk yang ia koarkan.
Pandangan Mario menyisir lurus ke horizon di hadapannya. Pikirannya melayang pada satu titik. Satu objek. Satu kenangan. Satu masa lalu. Satu wanita. Yang kini telah menjadi milik sahabatnya. Kinanti Anggraini 'Prawira'.
Dosakah memikirkan wanita yang sudah menjadi milik sahabatmu? Tentu ya. Itu termasuk perzinahan. Mario tau jelas akan hal itu, tapi apa daya, pikiran dan hatinya berbanding terbalik dengan logikanya, selayaknya percepatan yang berbanding terbalik dengan massa dalam hukum Newton.
Hati dan pikirannya sulit untuk melupakan gadis itu, ralat, wanita itu. Meski logikanya sudah meraung-raung berusaha menyadarkannya. Gadis kecilnya yang sudah ia kenal sejak usia dua belas tahun, usia dimana seorang bocah baru mengenal kata suka dan ketertarikan pada lawan jenis. Di usia itu pulalah, Mario mengenal kata cinta pertama. Dan cinta pertamanya adalah Kinanti Anggraini, gadis kecilnya yang masih berusia lima tahun saat itu.
Mario dulu sering bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Apa ia termasuk pedofil seperti Andri Sobari alias Emon yang ramai diberitakan sepanjang tahun 2014? Tidak. Mario yakin ia bukan pedofil. Bertahun-tahun ia meyakini diri sendiri bahwa ketertarikan yang ia alami pada Kinanti hanya obsesi atau rasa posesif. Tapi ketika dia beranjak dewasa, ketika ia kehilangan gadis itu selama sebelas tahun, ia mengerti dengan jelas. Bahwa rasa ketertarikan yang ia alami pada gadis itu adalah murni sebuah rasa cinta.
Nasi sudah menjadi bubur. Pepatah lama yang paling menggambarkan keadaan Mario. Kinanti telah memilih pendamping hidupnya. Yang sayangnya bukan dia, melainkan sosok yang jauh dari ekspektasinya. Hakkinen Prawira. Sahabatnya sendiri.
Mario cemburu? Jelas. Tapi ia tidak akan menyalahkan Kinanti akan keputusannya. Kinen sosok yang baik untuk Kinan. Meski seringkali bersikap konyol dan labil, tapi Mario percaya, sahabatnya akan selalu mengusahakan yang terbaik untuk wanita yang ia cintai, wanita yang sama dengan yang dicintai Mario. Mario sudah mengikhlaskan, meski hati dan pikirannya masih tersisa di wanita itu, gadis kecilnya, istri sahabatnya. Apa itu bisa disebut ikhlas?
Tapi, ibarat noda yang menempel pada pakaian, tidak akan luntur secara total, begitu juga perasaan. Walau kamu berusaha membersihkannya semaksimal apapun, pasti ada satu dua titik yang tertinggal. Dan titik itu bernama 'kenangan'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Prince
Romance*second sequel of 27 to 20* Patah hati ditinggal menikah oleh gadis masa kecilnya yang sangat ia cintai, Mario Stevan Geovanni menjadi sosok yang lebih dingin dari sosoknya yang sudah dingin sebelumnya. Pria Adonis yang serba perfeksionis itu melimp...