١ 🍁 (Rahma yang baru)

2.4K 84 18
                                    


بسم لله الرحمن الرحيم

Membuka lembaran baru saat hijrah memang lah seru meski sakit bila tampak

                        🌺🌺🌺


"Ayah, ibu Rahma pergi sekolah dulu ya! Assalamualaikum"

gadis itu menyalami tangan kedua orang tuanya dan di balas salam oleh mereka

"Wa'alaikumussalam"

"Aku berharap Rahma merasakan harinya bahagia yah!" Ujar Ranum alias ibu Rahma kepada suaminya yang bernama Malik yaitu ayah Rahma

"doakan saja Rahma anak kita agar perjalanan hijrah nya semangat" orang tua Rahma berharap besar jika putrinya akan berubah menjadi anak yang shaleha.

Rahma beranjak dari rumah, kini ia di jemput oleh Sabila sahabat masa SMP dimana mereka selalu berbagi ilmu dan mengingatkan satu sama lain.

"Assalamualaikum Sabil yuk berangkat" Rahma menaiki motor dan tak lupa mengucap basmalah dan itupun perlu di ingatkan oleh Sabila

"Wa'alaikumussalam hehe anti makin cantik ya kalo pake jilbab panjang gitu" puji Sabila melirik temannya itu lewat kaca spion

"alhamdulillah syukron siapa lagi kalo ngak kamu yang ngajak" Mereka pun memulai perjalanan sambil bercakap cakap.

Sesampai di sekolah mereka mulai berbaris

"Selamat datang para murid murid SMA 1 Jaya Bakti dan tak lupa kepada murid murid baru yang suka rela bersekolah di sini"

Pencerahan dari kepala sekolah di simak tanpa ada yang gaduh dan nakal. Usai berbaris semua bubar kecuali kelas 1 mereka akan mendapat sedikit pengarahan yang akan di ajukan oleh guru lainnya. Sedari tadi Rahma serta Sabila menjadi pusat perhatian bagi siswa lainnya karna menggunakan pakaian serba syar'i membuat Rahma sedikit risih dan menunduk kan pandangan nya

"jangan hiraukan mereka, bershalawat lah itu akan membuat anti tenang" bisik Sabil pelan yang diangguki Rahma. Mereka akan memasuki masa MOS sebelum memulai pelajaran. seperti biasa Rahma memasuki kelas yang telah di tentukan oleh pihak sekolah, ia beda kelas dengan Sabila hal itu membuat ia minder dengan pakaian yang di bilang cukup culun apalagi yang lain jilbabnya pada pas pasan dan ada juga di lilit kan sehingga menampakkan hal yang perlu wanita jaga dan tutupi. Itu adalah sebuah kewajiban itulah komentar Rahma dalam hati melihat mereka yang sibuk selfi, wajar mereka masih muda dan ingin di pandang cantik dan menarik berbeda dengan Rahma yang pusing mendengar teriakan histeris para siswi lainnya. Di bukanya sebuah mushaf alquran hadiah pemberian Sabila waktu ia memulai hijrah bersamanya lalu di bacanya dalam hati dengan berirama untuk menghilangkan rasa pusing dengan keributan di sekitarnya.

"Assalamualaikum semuanya" sapa seorang guru yang memasuki kelas mereka

"Waalaikumsalam" balas semua siswa dengan senang hati mereka sudah berpakaian putih abu abu dan sekolah di tempat baru juga mendapat kan teman baru. Mereka pun mulai memperkenalkan diri begitupun Rahma ia sangat malu untuk maju kedepan dan mengeluarkan suaranya

"nama ana eh! Aku Rahma Uswatun Husna semoga kita bisa berteman baik" ujar Rahma gugup dan takut, temannya menatap kurang bersahabat dan juga berbisik bisik

"silahkan kembali Rahma" dengan cepat kembali ke tempat duduk untuk mengatur detak jantung nya yang ngak karuan.

Bel berbunyi...

Anak anak berhamburan keluar kelas sedangkan Rahma berlari mencari Sabila ia sungguh tak kuat, ia butuh semangat dari Sabila tanpa sengaja Rahma bertabrakan dengan seorang yang ternyata sahabatnya sendiri
"Rahma ada apa dengan anti?" Rahma justru memeluk nya erat dan menumpahkan air mata yang ia tahan dari tadi

Hijrah Cinta Rahma [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang