٣٣ 🍁 (kejutan untuk Rahma)

250 29 2
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Aku sangat menginginkan seorang saudara sebagai teman sejatiku
Itu impian yang pernah aku bayangkan waktu itu

~Rahma~

🌺🌺🌺

Tok tok...

Ahmad membuka pintu

"Assalamualaikum ada Rahma sama Faizal gak" tanya Malik, ia merangkul pundak Ranum

"Wa'alaikumussalam pak buk silahkan masuk Faizal nya ada kok" jawab ahmad ramah ia tahu mereka adalah orang tua Rahma.

"Silahkan duduk, mau saya buatkan teh pak buk" tawar Ahmad sembari tersenyum manis membuat Malik dan Ranum tidak kaku dengan nya

"Tidak perlu repot repot nak kami kesini mau kasih tau sesuatu" tolak Ranum secara halus, Ahmad memahaminya dan pamit kepada mereka untuk memanggil tuan rumah.

Brakk

"Astagfirullah kamu ngapain Mad gak lihat aku telanjang dada" omel Faizal kesal ia pake menyilang dadanya segala hal itu membuat Ahmad memutar bola mata jengah

"Mertua kamu datang" ujar Ahmad ia duduk di tepi kasur

"Apa!! Serius" Faizal terkejut dan juga takut ini pertama kalinya ia merasa gugup jika bertemu dengan mertuanya.

"Cepat pakai bajumu mengotori mataku saja" Ahmad keluar dari kamar Faizal.

'Apa yang akan ku katakan pada mereka, bagaimana jika mereka tidak terima dengan keputusan yang aku buat Astagfirullah negatif thinking mulu' Faizal menghirup nafas sedalam dalamnya dan mengubah ekspresi nya menjadi normal.

"Assalamualaikum mertua bagaimana kabar bapak sama ibuk sehat?" Faizal menduduki sofa yang berhadapan dengan sang mertua

"Alhamdulillah nak Faiz kami sehat, ngomong ngomong istri kamu mana?" Pertanyaan Malik membuat Faizal keringat dingin baru saja ia mandi kini sudah dibanjiri keringat.

'Bismillah'

"Maaf pak buk sebelumnya, Rahma sekarang lagi di pondok ia akan belajar seperti halnya siswa. Itu keputusan yang saya berikan untuknya" akhirnya Faizal bisa menjawab dengan tenang meski jantung nya sedang berdisko sekarang.

Malik dan Ranum saling pandang keduanya diam

Kediaman mereka membuat Faizal dan Ahmad menelan ludah kasar ia takut mereka marah dan menjemput Rahma pulang bersamanya hingga Rahma dalam incaran orang orang jahat.

"Nak kamu yakin dengan keputusan kamu" tanya Malik mengintimidasi

"Tentu saja" jawab Faizal se tenang mungkin, Ahmad sudah menggigil ketakutan dan cemas.

"Apakah Rahma tidak becus sebagai istrimu" sambung Ranum dengan wajah sedihnya

"Hm begini Rahma adalah seorang remaja yang memiliki jalan yang panjang dalam menuntut ilmu, saya berpikir ia lebih baik mendalami ilmu daripada ia menganggur dirumah itu sungguh membosankan baginya" jelas Faizal sesuai fakta meski ada alasan logis yang tersembunyi.

Hijrah Cinta Rahma [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang