٩ 🍁 (terjebak)

382 29 3
                                    

بسم الله الر حمن الر حيم

Setiap detik tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi dan jangan lah kamu melewati takdir

                    🌺🌺🌺

Aku pergi ke ruang BK karna bosan hanya untuk menemui bu Fira. Sabila terus di panggil ke kantor untuk mengurus sesuatu kalau Citra kini ia libur karna sakit nanti akan ku jenguk serta memberikan nya kue.

Tok tok ...

Pintu di buka menampakkan bu Fira dengan wajah cemerlang "Assalamualaikum bu Fira"

"Wa'alaikumussalam Rahma yuk masuk"

Bu Fira mempersilahkan ku masuk dan duduk di sofa, bu Fira berkutat dengan laptop serta ponsel di telinga nya sesibuk itu kah bu Fira namun senyumnya tak pernah pudar membuat ku ikut tersenyum

"subhanallah ada apa ya bu senyum aja"

Bu Fira menghentikan aktivitas nya

"Alhamdulillah makasih Rahma ibu lagi bahagia"

Aku semakin kepo dan menggoda bu Fira untuk cerita kepadaku "cerita lah bu Rahma penasaran nih"

"Lusa ibu akan menikah Rahma, ibu akan menjalin rumah tangga yang selama ini ibu harapkan apalagi calon nya sholeh"

Rahma kaget merasa bahagia jika bu Fira senang menceritakan nya

"Alhamdulillah selamat ya buk"

Apakah akad nikah yang akan di lakukan di mushala itu akad nikah bu Fira ya!

"Ngomong ibu melakukan akad nikahnya dimana?"

"Di mushala al Amin"

Kan sudah benar firasat ku, jadi aku bisa menyaksikan pengucapan janji sakral itu. "Wah kebetulan rumah Rahma dekat sama mushala itu jadi apakah Rahma boleh menghadiri pernikahan ibu"

Bu Fira tersenyum dan mengelus puncak kepala ku membuat ku lebih merasa nyaman padanya bu Fira bagi ku sudah seperti kakak kandung dimana kami selalu berbagi cerita dan bercanda. Orang yang akan menikahi bu Fira sangat lah beruntung bu Fira yang terkenal sholeha, baik hati dan periang akan bisa membuat orang suka padanya.

"Calon ibu namanya siapa?" Tanya ku penasaran

"Namanya..."

Belum sempat menyelesaikan omongan nya seorang guru sudah memanggil bu Fira ke kantor karna urusan mendadak. Bu Fira izin padaku untuk pergi sebentar.
.
.
.
"Rahma bantu ayah ya untuk membersihkan mushala ada yang akan melangsungkan pernikahan di mushala kita" Malik memberi perintah pada anaknya yang sedang bermain hp itu. Rahma menoleh

"siap ayah Rahma akan membuat susana mushala akan menyenangkan nantinya"

Malik justru senang anaknya akan membuat senang orang lain tetapi rasa heran Malik mulai tampak "Alhamdulillah"

"Yang nikah itu guru Rahma yah dia baik sekali dan kini Rahma akan membalas kebaikan nya juga" Rahma kemudian mematikan hp nya lalu ke kamar mandi untuk wudhu melaksanakan sholat ashar.

Malam harinya...

Aku sudah memberi tau kepada Sabila bahwa guru yang ku kenal dan ku sukai yang sering kebaikan nya ku ceritakan kepada Sabila akan menikah lusa. Sabila justru senang kalo aku mengajaknya ikut dan saat itu kami berada di mushala. Waktu telah berjalan lama kini semua orang pulang, namun ini moment yang tidak aku sukai yaitu memanggil ayah saat mengobrol dengan orang lain apalagi aku sangat mengantuk  seperti beberapa waktu yang lalu. Dan kini ayah mengobrol dengan pak Faizal membuat niat ku untuk mengajak ayah pulang menciut, dengan terpaksa aku tidur di lantai.

Hijrah Cinta Rahma [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang