Author POV
Adith tidak membawa Aluna kerumah orang tuanya, tidak pula kerumahnya melainkan ke apartmentnya.
Ia tak mungkin membawa Aluna kerumahnya dalam keadaan seperti ini, karena oarangtua Aluna paasti kuatir dan bertanya-tanya apa yang terjadai. Sedangkan dirumahnya pasti orangtuanya juga pasti akan membombardirnya dengan berjuta pertanyaan.
Jalan satu-satunya adalah apartmentnya, disini Aluna akan beristirahat tanpa di ganggu oleh siapapun.
Sesampainya diparkiran apartmentnya, Adith menoleh kesamping melihat kekasihnya yang kini terlelap. Tanpa membangunkan Aluna, Adith keluar dari mobil dan membawa Aluna dalam gendongannya menuju unit apartmentnya.
Sesampainya diapartmentnya, Adith membaringkan Aluna dikamarnya. Dipandanginya wajah kekasihnya yang terlihat sendu.
Ia memperhatikan wajah kekasihnya dengan seksama, ada sedikit lebam dipipinya, goresan kuku di leher serta tangannya.
Adith bergerak menjauh dari tempat tidurnya dan mengambil sesuatu dari lemari nakasnya, setelah mendapatkan apa yang dicarinyaAdith kembali mendekati Aluna.
Ia membuka kotak P3K-nya kemudian mengobati Aluna yang tertidur pulas. Aluna meringis disela-sela tidurnya saat kapal alkohol menyentuh kulit lebamnya, dengan hati-hati Adith kembali mengoles kapas alkohol di bagian kulit Aluna yang terluka. Setelah dirasa cukup, Adith membereskan peralatannya dan kemudian menyelimuti Aluna dengan hati-hati serta memberikan ciuman hangat di kening Aluna.
Adith keluar dari kamar, kemudia menelpon seseorang.
" Bagaimana?? " tanya Adith to the poin setelah telepon tersambung.
" Okeh gue kesana sekarang!! " tanpa menunggu balasan dari pihak seberang Adith segera mematikan panggilan tersebut dan bergegas menuju orang yang dihubunginya tadi.
* * *
Adith memasuki gedung kosong yang telah dijanjikan, samar-samar ia mendengar suara jeritan beberapa orang.
Sesampainya di dalam gedung, Adith menatap satu-persatu orang-orang yang terlihat sedikit mengenaskan.
Ada 8 orang jumblahnya dan keadaan orang-orang tersebut belum cukup tersiksa dimatanya.
" Adith.. " panggil Cindy yang menyadari keberadaan Adith.
Adith menatap Cindy dengan sinis, gadis ini adalah dalang dari segalanya.
" Dith, please!! Maafin guee.. " pinta Cindy memohon.
Keadaannya saat ini cukup mengenaskan, pipi yang memar dan sudut bibir yang terluka. Begitu pula teman-temannya.
Adith melangkah mendekati Cindy, ditariknya rambut Cindy hingga ia mendongak.
" Loe pikir setelah apa yang loe lakuin ke cewek gue, gue bakaln lepasin loe begitu ajahh?? " geram Adith.
" Tapi dia yang mulai duluan, dia yang hajar gue duluan!! " teriak Cindy mulai frustasi.
Plak..
Satu tamparan dilayangkan Adith kewajah Cindy yang membuat ia tersungkur, orang-orang yang berada didalam ruangan tersebut dibuat terkesiap.
Adith, cowok dingin yang tak memperdulikan keadan sekitarnya menam[ar seorang perempuan.
Dean dan Ricky pun cukup terkejut melihat ketenangan Adith yang benar-benar terusik oleh seorang Cindy karena mengganggu miliknya, Aluna.
" Gue nggak peduli loe cewe atau cowo, tapi kalau loe udah berani ganggu milik gue. Gue gak akan biarin loe lepas gitu ajah!! " ucap Adith tajam yang semakin membuat Cindy ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Love 2
RomanceMy Possesive Love Exstra Part Lanjutan dari cerita " My Possesive Love " WARNING baca " My Possesive Love " terlebih dahulu agar tidak membingungkan!! " My Possesive Love " versi lengkap ada di aplikasi baca " DREAM...