.. Bab 44 ..

1.2K 70 2
                                    

Author POV

Aluna meringis tertahan saat terbangu dari tidurnya, kepalanya terasa pusing dan merasakan sedikit perih dibeberapa bagian tubuhnya.

" Kamu udah bangun?? " tanya Adith saat memasuki kamarnya.

Aluna hanya menggangguk sebagai jawaban dan menatap Adith lekat.

" Kamu dari mana?? " tanya Aluna.

Adith hanya tersenyum tak menanggapi pertanyaan Aluna dan berjalan mendekatinya.

" Masih pusing?? " tanya Adith lembut sambil merapikan anak rambut Aluna yang mengganggu penglihatannya.

Aluna hanya mengangguk sebagai jawaban.

Adith membawa Aluna dalam pelukannya, membelai punggung Aluna dengan lembut.

" Maaf karena membuat mu merasakan hal ini lagi, harusnya aku tak meninggalkan mu walaupun hanya sebentar. " sesal Adith.

" Ini bukan salah kamu, ini semua salah aku. Mungkin aku udah keterlaluan juga sama dia, makanya aku kenah getahnya dehh.. " gumam Aluna dalama pelukkan Adith.

Ia tahu iya juga berperan besar dalam kejadian ini, tentu saja Cindy akan membalas perlakuan kejamnya waktu itu.

Ia hanya tak terima karena mereka bermain keroyokan, itu saja. Selebihnya Aluna terima semua perlakuan Cindy.

" Kamu harus makan, aku udah masakin sesuatu buat kamu. " ucap Adith, kemudian menggendong Aluna ala bridal style.

" Aku bisa jalan sendiri, dith.. " protes Aluna.

" Ssttt... " perintah Adith dan terus membawa Aluna menuju pantry.

Sesampainya di pantry Adith memanggku Aluna yang tak memprotes perlakuan Adith lagi karena percuma saja pikirnya.

" Katanya masakin, ini mah beli kalii. " protes Aluna saat melihat bubur ayam dihadapannya.

Adith hanya terkekeh mendengar protes Aluna, kemudian mulai mengaduk dan menyuapi Aluna.

Aluna menerima suapan demi suapan yang di berikan Adith dengan senang hati, meski sesekali meringis saat membuka mulutnya dengan sedikit lebar.

Adith mengecup pipi lebam Aluna dengan lembut saat melihat Aluna meringis beberapa kali.

" Sakit banget, hhmm?? " tanya Adith lembut sambil mengelus lembut pipi lebam Aluna.

" Dikit, kalau digerakin mulutnya. " jelas Aluna disela-sela kunyahannya.

Mendengar penjelasan Aluna membuat Adith sedikit mnegeram tertahan menahan amarahnya.

" Harusnya tadi aku hancurkan saja rahangnya. " batin Adith.

Aluna menatap Adith yang mengeram tertahan, sepertinya akan terjadi sesuatu yang tak di inginkan pikirnya.

Aluna tak tahu saja bahwa apa yang dipikirkannya sudah terjadi.

" Eemm.. Dith, kamu.. kamu gak akan lakuin apa-apa pada Cindy kan?? " tanya Aluna ragu-ragu.

Mengabaikan pertanyaan Aluna, Adith kembali menyuapi Aluna dengan lembut.

Aluna menerima suapan Adith, kemudian menatap Adith menuntut jawaban dari kekasihnya.

" Dith.. " panggil Aluna meminta atensi Adith.

" Apa?? " tanya Adith malas.

" Kamu gak lakuin apa-apa pada mereka kan?? " yanya Aluna sekali lagi dengan nada tegas.

Adith hanya mengangkat bahu tanda tak peduli dengan apa yang akan terjadi pada mereka nantinya.

Adith kembali menyuapi Aluna namun Aluna menolaknya, membuat Aduth menaikan sebelah alisnya tanda tak suka.

" Janji dulu, jangan apa-apakan mereka?? " pinta Aluna.

" Aluna!! " geram Adith tanda tak suka.

Melihat perubahan reaksi Adith membuat Aluna terdiam, sepertinya Adith tidak suka ia membahas atau membela Cindy pikir Aluna.

Adith kembali memberikan suapan pada Aluna, Aluna yang mengerti suasana tidak dalam keadaan baik menerima suapan Adith dalam diam.

Adith terus menyuapi Aluna hingga makanannya habis, kemudian memberikannya minum.

Setelah selesai, Adith kembali mengendong Aluna dan membawanya menuju kamar, membaringkanya di tempat tidur untuk beristirahat masih dalam mode diam.

" Hari ini kamu nginap ajah disini!! " ucap Adith yang ikut berbaring disamping Aluna.

" Tapi dith... " Aluna hendak protes namun Adith segeram membungkam Aluan dalam pelukannya sehingga suara Aluna teredam dalam pelukannya.

" Aku sudah ijin sama orangtua kamu!! " jelas Adith.

Aluna mendongakkan kepalanya menatap Adith, ingin protes tapi sepertinya Adith dalam keadaan tidak mood untuk berdebat dengannya.

" Kamu gak bisa pulang dalam keadaan seperti ini Aluna, orangtua kamu pasti bertanya dan kuatir. " jelas Adith.

Aluna hanya mengangguk karena percuma saja protes, Adith takan pernah mendemgarkannya.

Namun harus sampai kapan ia menginap disini?? Pikirnya dan semakin membenamkan wajahnya dalam pelukan Adith.

" Soal Cindy dan teman-temanya kamu gak usah mikirin, itu urusan aku. " tambah Adith menjelaskan.

Aluna mendongakkan kepala mendengar perkataan Adith, ini tidak baik jika Adith yang turun tangan.

" Tapi dith.. " Aluna tak berani melanjutkan ucapannya saat Adith memberikan tatapan tajamnya.

" Jangan membantah atau melakukan apa yang taka aku inginkan Aluna, aku gak akan segan-segan untuk menghukum mu bila kamu berani melawan. " ancam Adith yang membuat nyali Aluna seketi menciut seketika.

" Mengerti Aluna?? " tanya Adith sekali lagi saat Aluna tak meresponnya.

" Iyaa.. " jawab Aluna pelan.

" Istirahatlah!! " ucap Adith setelah puas mendengar jawaban Aluna, kemudian membawa Aluna dalam pelukannya.

Sedangkan Aluna merasa sesuatu yang besar pasti akan terjadi, atau memang sudah terjadi??

Aluna mencoba memejamkan matanya, mengenyahkan segala kemungkinan buruk yang akan terjadi, mungkin nanti dia akan menyelidikinya sendiri tanpa sepengetahuan Adith tentunya.





follow akun aku yaaa guys..
Ig : @concetta_lars
Dreame : Concetta Lars

My Possesive Love 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang