Author POV
Marissa begitu antusias mendengar akan ditraktir oleh Dean, sehingga melupakan dirinya yang ditinggal Audy sahabatnya.
" Jadi kita pergi sekarang atau gimana?? " tanya Marissa dengan senyum manisnya.
" Emm... gimana kalau kita nonton dulu, terus jalan-jalan sambil nyari ice cream?? " tawar Dean dengan senyum yang tak kalah mengembang diwajah manisnya.
Marissa mengertnyitkan keningnya, mencoba menimang-nibang tawaran sang kakak kelasnya.
" Tenang ajah, aku yang traksir semuanya. Gimana?? " seru Dean dengan suara antusiasnya.
Seketika raut wajah Marissa langsung berubah drastis dan mengangguk semangat.
" Mau!! Mau!! " ucap Marissa tak kalah antusias.
Dean yang melihat keantusiasme Marissa yang berlebihan mebuatnya tersenyum lebar dan menegelus rambut Marissa gemas.
" Yaudah, kita capcus sekarang!! " ucap Dean kemudian bangkit berdiri seraya mengandeng tangan Marissa.
" Kita kan gak nyebrang, ngapain gandengan. " protes Marissa seraya melepaskan genggaman Dean.
" Kalau gitu ginih ajahh, biar gak ilang. " ucap Dean kemudian beralih merangkul pundak Marissa lebih mendekat.
Marissaa mengernyit menatap rangkulan Dean, kemudian beralih memandang Dean yang tersenyum manis padanya.
" Iya, biar gak ilang. " ucap Marissa akhirnya, seraya berjalan keluar dari dalam café.
Dean tersenyum semakin lebar saat Marissa tak memprotes tindakannya lagi, kucing manisnya pikirnya.
Sesampainya di parkiran motor, Dean segera menaiki motornya dan membantu Marissa.
" Pegangan yang kenceng, biar gak jatuh. " ucap Dean seraya menggas motornya kenceng.
Dean mengertnyit ketika Marissa menggengganm kuat jeketnya bukannya memeluknya erat.
" Megangnya tuh disini, bukan di jaket. " ucap Dean seraya memindahkan tangan Marissa dari jeket dan melingkarkan di perutnya.
" Ini namanya peluk Kak, bukan pegangan. " protes Marissa seraya menautkan kedua tangannya di perut Dean.
Dean semakin terkekeh mendengar protes Aluna namun tetap menautkan tangannya. Benar-benar polos pikirnya.
" Hahaha... bener juga!! Ya udah, peluk yang kenceng biar gak jatuh. " ucap Dean membenarkan perkataan Marissa.
Marissa yang mendengarkan perkataan Adith, segera menganggukan kepalanya dan semakin mengeratkan pelukannya.
Dean yang melihat lingkaran tangan Marissa yang semakin erat hanya menggelengkan kepalanya.
Sesampainya di mall, Dean langsung merangkul pundak Marissa dengan alasan agar tidak hilang yang diangguki setuju oleh Marissa.
" Mau nonton apa?? " tanya Dean lembut.
" Eemmm.. ini ajah!! " tunjuk Marissa pada flem kartun.
" Malas ahh, jangan yang itu. Ini ajah, kuntilanak 2?? " tunjuk Dean.
" Takut ahh, serem pasti. " ucap Marissa dengan memanyunkan bibirnya.
" Tenang ajah, kan ada aku!! " ucap Dean meyakinkan seraya memberikan senyum manisnya.
Marissa menimang-nimang sebentar, kemudian mengangguk setuju.
Dean tersenyum puas. Kemudian memesan tiket, popcorn dan minuman soda.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Love 2
RomanceMy Possesive Love Exstra Part Lanjutan dari cerita " My Possesive Love " WARNING baca " My Possesive Love " terlebih dahulu agar tidak membingungkan!! " My Possesive Love " versi lengkap ada di aplikasi baca " DREAM...