Yoongi terus berlari dengan sesekali menoleh ke belakang dimana para suruhan ayahnya tengah berlari mengejarnya. Berkali-kali ia membenarkan topi dan kacamata yang membuat penyamarannya benar-benar gagal total. Mereka tetap bisa mengenalinya.
Mulutnya tak berhenti berkomat-kamit meminta pertolongan pada sang pencipta alam agar pria-pria berbadan besar itu tak bisa menangkapnya. Di sela doanya ia juga merutuki bagaimana kakinya yang tak lebih panjang dari mereka, membuat Yoongi mau tidak mau harus melangkah lebih lebar ketika berlari.
"Tuan Muda, berhenti!" teriak salah satu suruhan ayahnya itu.
Namun bukannya menurut, Yoongi malah mengejek dengan menjulurkan lidahnya lalu menunjukkan seringai kemenangan.
"Kejarlah kalau bisa!" balasnya teriak lalu kembali melaju dengan kencang.
Merasa lelah, Yoongi bersembunyi di sebuah dinding sebuah rumah besar. Kepalanya sesekali melongok sedikit, melihat apakah pria-pria itu masih mengikutinya? Dan akan kembali bersembunyi kala pria-pria itu menatap curiga ke arah tempat persembunyiannya.
"Tuan Muda!"
Oh, shit! Dia ketahuan!
Baru saja Yoongi akan melangkah pergi, tangannya tiba-tiba ditarik oleh seseorang. Matanya melebar dan akan melempar protes saat seseorang yang sudah seenaknya menggeret dirinya, walaupun ia bersyukur dijauhkan oleh para suruhan ayahnya.
Lagi-lagi belum sempat ia protes. Pria yang lebih tinggi darinya ini malah mendorongnya dan membuatnya berlutut di hadapan seorang pria yang sedikit rendah dengan raut wajah yang menahan amarah.
"Ini untuk pertama dan terakhir kalinya kau merekrut seseorang yang tidak bisa tepat waktu! Sebentar lagi aku harus menghadiri meeting penting!" sembur pria yang sepertinya atasan dari pria yang menarik Yoongi.
"Saya minta maaf, Tuan." pria itu membungkuk. Kakinya menyenggol Yoongi yang masih berlutut, membuat pria imut itu mendelik tajam.
Tiba-tiba sebuah bohlam bersinar terang di atas kepalanya. Ia bisa mencerna sedikit demi sedikit ucapan dari kedua pria ini. Mereka pikir Yoongi adalah seseorang yang di rekrut sebagai pengawal pria ini. Diam-diam ia tersenyum senang, namun dirinya terkesiap kala teriakan pria itu kembali menggema.
"Berhenti tersenyum seperti orang bodoh, kalau kau ingin melawak tidak usah melamar sebagai pengawal pribadi. Aku tak butuh seseorang untuk memberi guyonan, aku butuh seorang pengawal!"
Lagi-lagi Yoongi mendelik tajam, namun hanya sebentar karena ia berusaha untuk menjiwai aktingnya. Tarik nafas-buang. Pria ini benar-benar sangat cerewet dengan mulut pedasnya.
"Kau masih mau berlutut seperti itu hingga besok?! Cepat bangun dan segera laksanakan tugasmu!" teriak pria itu lagi, membuat Yoongi harus menekan emosinya dan segera berdiri.
Semoga saja pria itu bisa di ajak bekerja sama atau ia akan mencekiknya agar mulut cerewetnya tak lagi bersuara.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
BEAUTIFUL BODYGUARD [MINYOON]
FanfictionCOMPLETED [ORIGINAL STORY BY ICHA__KIM] Berawal dari kejadian kaburnya ia dari rumah karena menolak perjodohan dari orang tuanya. Lalu berakhir menjadi pengawal pribadi seorang CEO muda yang temperamen dan dingin. Park Jimin, pengusaha muda yang ter...