"Maafkan Ibu, Yoongi-ah. Dulu aku memang khilaf dan belum terima jika Jimin akan menyukai seorang lelaki. Bahkan ketika kalian dalam suatu hubungan aku masih mengancammu untuk tidak dekat dengan anakku."
Taeyeon menatap Yoongi yang di seberangnya sedang duduk di samping bersama Jimin dengan kedua anak mereka.
"Tapi semenjak aku melihat bagaimana Jimin begitu terpuruk ketika kehilanganmu. Dan ia tak pernah absen untuk menangisimu setiap malam."
"Ibu." Jimin menatap ibunya terkejut.
Taeyeon mengangguk dan tersenyum lemah. "Aku selalu mendengarmu menangis setiap malam. Tepatnya setelah Hyunmin dan Minhyun tertidur. Suara tangisanmu terdengar begitu keras di telingaku sembari memanggil nama Yoongi."
Yoongi menatap Jimin hanya bisa tersenyum canggung, sedangkan dirinya terharu betapa Jimin terlihat sangat mencintainya.
"Jadi apa ibu merestui kami?" tanya Jimin.
Ya, setelah beberapa hari setelah Sehun merestui mereka dan kejadian yang tak pernah di duga. Jimin segera memboyong Yoongi untuk kembali ke Seoul, sedangkan Taehyung dan Jungkook hanya menginap selama sehari sebelum kembali ke Seoul.
"Tentu saja." Taeyeon mengangguk senang. "Tapi apa kau tidak meminta restu dengan Ayahmu?"
"Bukankah Ayah masih satu bulan lagi di Jerman? Perusahaan baru harusnya masih banyak yang perlu dibutuhkan dan dipersiapkan dengan matang?"
"Hey, anakku seperti tidak senang jika Ayahnya pulang lebih cepat."
Tiba-tiba Siwon; ayah dari Jimin, turun dari lantai atas dengan pakaian rumahannya.
"Ah, ayah! Kenapa tak bilang jika sudah tiba di Seoul?" Jimin langsung berdiri dan menghampiri sang Ayah sebelum memeluknya dengan erat. Siwon sangat jarang dirumah, karena pekerjaannya yang banyak memakan waktu di luar negeri.
Siwon tertawa sembari menepuk punggung sang anak. "Kejutan!" serunya lalu beralih pada dua bocah kembar yang ternyata sudah antre di belakang Jimin.
"Rindu Grandpa, tidak?" tanya Siwon sembari merendahkan tubuhnya dan merentangkan kedua tangannya. Dengan terkikik khas anak kecil keduanya langsung berlari dan berhambur ke pelukan sang kakek.
Dibanding Taeyeon, keduanya memang lebih dekat dengan Siwon walau pria itu jarang di rumah. Karena Siwon akan dengan mudah mengabulkan semua yang di minta cucunya.
"Mini rindu Grandpa!" seru Minhyun dengan senang. "Apakah Grandpa membawa boneka yang Mini pesan?"
Siwon menghela napas jengkel. "Sudah kuduga, cucu Grandpa hanya meminta hadiah."
"Hyun tidak seperti Mini, kok. Hyun rindu Grandpa!" seru Hyunmin yang membuat Siwon tersenyum senang. "Tapi Grandpa jangan lupa belikan Hyun teman Iron Man, ya!"
Dan Siwon kembali cemberut membuat kedua bocah kembar itu terkikik. Namun setelahnya ia tersenyum karena ia tahu cucunya memang merindukannya.
"Halo, Yoongiee. Lama tak bertemu."
Yoongi tersenyum manis lalu bergantian dengan kedua anaknya memeluk Siwon.
"Senang bertemu lagi dengan, Ayah." katanya dengan menahan haru. Dia ingat hanya Siwon yang mendukung hubungannya dengan Jimin dulu kala semua orang berteriak menentang bahkan dengan terang-terangan mengancamnya."Akhirnya kau memang menjadi menantuku, hm. Karena selama pak tua ini berkeliling dunia tak pernah bertemu pria mungil, cantik dan baik hati sepertimu. Terlebih tak ada yang bisa memberikan dua jagoan kecil untuk si tua ini." Siwon pun ikut tersenyum dan menepuk punggung itu dengan pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEAUTIFUL BODYGUARD [MINYOON]
FanfictionCOMPLETED [ORIGINAL STORY BY ICHA__KIM] Berawal dari kejadian kaburnya ia dari rumah karena menolak perjodohan dari orang tuanya. Lalu berakhir menjadi pengawal pribadi seorang CEO muda yang temperamen dan dingin. Park Jimin, pengusaha muda yang ter...