Mata Yoongi melotot kaget lalu memekik dengan keras. "Mommy?!" lalu setelahnya pria cantik itu tertawa kecil tangannya ia letakkan di atas kepala Minhyun yang tengah menatapnya polos. Benar-benar menggemaskan. "Siapa namamu, cantik?"
"Minhyun, Mom!" si bungsu itu tersenyum lima jari menunjukkan deretan gigi susu miliknya yang rapih. "Tapi aku tidak cantik, Mom! Mimi tampan seperti Daddy!" pekiknya tak terima dengan wajahnya yang merajuk.
Yoongi tertawa kecil lalu melarikan tangannya di pipi Minhyun lalu mencubitnya gemas. "Baiklah, Minhyun yang tampan." dan wajah si bungsu kembali cerah ia bahkan terkekah sendiri. "Tapi aku bukan Mommy Mimi."
Tawanya terhenti dan berganti wajah murung, matanya berkaca-kaca kemudian mulutnya semakin mencebik. Dan detik berikutnya Minhyun menangis dengan keras, membuat Jimin mau tak mau membawa sang anak ke dalam gendongannya.
"Minhyun, berhentilah menangis. Hyung ini memang bukan Mommy kalian, jadi Daddy mohon untuk tidak memanggilnya Mommy." Jimin menjelaskan dengan lembut dan penuh pengertian. Melirik bergantian ke arah Minhyun dan Hyunmin yang mengekspresikan keadaan hati mereka dengan sangat berbeda.
Seperti saat ini, Minhyun lebih memilih mengeluarkan kesedihannya saat itu juga dimana memang dia ingin menangis. Tapi Hyunmin, si sulung akan hanya diam dan tak nau berbicara. Minhyun memang sangat susah untuk di bujuk agak tangisannya mereda, namun ia juga dengan cepat melupakan kesedihannya beberapa saat kemudian dan kembali ceria.
Beda lagi dengan Hyunmin, anak itu akan diam seribu bahasa. Mengabaikan ayahnya dan seluruh orang di rumah, Hyunmin akan mogok makan dan hanya berdiam diri dikamarnya. Lalu diam-diam si sulung akan menangis sendirian, ketika Minhyun sudah tertidur. Jimin sering sekali menemukan bekas air mata yang mengering ketika akan membangunkan kedua jagoannya.
"Tidak! Daddy bilang akan membawa Mommy kan?! Ini Mommy, wajahnya bahkan sama dengan di foto hanya saja rambutnya lebih panjang." Minhyun keukeuh menjawab jika Yoongi adalah ibunya di sela tangisannya.
Mereka yang masih berada di depan gedung pun menjadi pusat perhatian. Ada yang iba karena tahu bagaimana si kembar memang tak punya ibu sejak lahir, lalu ada yang menatapnya tak mengerti juga beberapa dari mereka mengabaikan itu.
Yoongi yang notobene-nya suka anak-anak, merasa tak tega pada Minhyun. Melihat Jimin yang sedikit kewalahan menangani si bungsu yang masih menangis dengan meronta-ronta di gendongan sang ayah.
"minnie~" Yoongi memanggil anak itu dengan panggilan yang manis. Minhyun yang memang tak pernah mendapat panggilan seperti itu, langsung meredakan tangisnya walau masih sesegukan.
"Mommy~" Minhyun merentangkan kedua tangannya berusaha untuk menggapai Yoongi yang masih terdiam di tempatnya.
"Minhyun! Jangan membuat hyung jadi kerepotan dengan tingkahmu!" Jimin tanpa sadar membentak membuat Minhyun terdiam namun tak lama kembali menangis, kali ini lebih keras. Anak itu bahkan berusaha memukul wajah Jimin yang langsung di tepis oleh pria itu.
"Tuan, biar saya yang menggendong Minhyun. Dia pasti ketakutan setelah di bentak tadi." Yoongi menatap Jimin yang masih diam, namun akhirnya pria tampan itu pasrah kala Minhyun yang semakin tak terkendali. Jimin segera menyerahkan Minhyun pada Yoongi.
Dan voila! Dalam sekejap tangis Minhyun sudah tak terdengar. Jimin bisa melihat bagaimana Minhyun yang langsung mendekap leher Yoongi dan menyembunyikan wajahnya yang basah karena air mata di sana. Yoongi pun nampaknya tak masalah, ia bahkan dengan senang hati menepuk pelan punggung yang masih bergetar itu.
Jimin lagi-lagi hanya bisa menghela nafas. "Baiklah jagoan. Ayo kita pulang." kali ini pria tampan itu membuka pintu mobil untuk Yoongi.
"Eh, aku bisa duduk di belakang!" Yoongi kaget kala Jimin membukakan pintu di samping kemudi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEAUTIFUL BODYGUARD [MINYOON]
FanficCOMPLETED [ORIGINAL STORY BY ICHA__KIM] Berawal dari kejadian kaburnya ia dari rumah karena menolak perjodohan dari orang tuanya. Lalu berakhir menjadi pengawal pribadi seorang CEO muda yang temperamen dan dingin. Park Jimin, pengusaha muda yang ter...