***
Terkadang waktu tak selalu berpihak pada kita
Katakanlah sesuatu yang ingin kau katakan
Lakukanlah sesuatu yang ingin kau lakukan
Sebelum dia tak mampu lagi mendengar
Dan akhirnya menghilang...
~Abigail.A.N~
Kini Abi sudah bisa duduk disisi James yang masih setia terpejam di brankar rumah sakit. Abi tak pernah melepaskan genggaman tangannya pada sang kekasih sampai sekarang. Abi masih setia menunggu sang kekasih membuka matanya.
Ceklek...
“Bi... ayo pergi ke kantin, kamu belum makan semenjak pulang sekolah.” Tegur Dimas
“Abi ngga laper yah... ayah aja yang makan. Ayah pasti lapar. Abi akan makan setelah James sadar.” Ucap Abi tersenyum lembut
Dimas menghela nafas pelan
“Baiklah ayah pergi ke kantin rumah sakit dulu, kamu ingin ayah belikan sesuatu sayang?.”
“Mmmm... Abi mau susu pisang aja yah.”
“Oke.”
Setelahnya Dimas memilih meninggalkan Abi bersama James untuk pergi ke kantin rumah sakit guna mengisi perutnya. Rencananya malam ini Dimas akan makan malam di restoran bersama Abi namun kenyataannya sekarang dia harus makan di kantin rumah sakit karena perbuatan sadisnya pada kekasih putrinya sendiri.
Abi hanya diam menatap sang kekasih yang masih setia memejamkan matanya. Perlahan Abi mengelus kening James yang tertutup perban, tanpa bisa di cegah air mata Abi meluruh dengan bebasnya melewati pipi mulus gadis yang kini tengah mengigit bibir bawahnya untuk meredam isakan tangis yang sudah akan lolos dari bibir mungil merah cherynya.
Brakk...
“JAMES...”. Teriak seorang wanita paru baya yang terlihat sangat cantik dan modis
Wanita itu mendobrak pintu ruang inap James dengan tak santuynya dan berlari menghampiri james diikuti dengan lelaki paru baya yang masih terlihat gagah dengan wajah seperti kloningan dari james yang Abi sangat yakin sangat tampan saat mudanya. Dan jangan lupakan seorang perempuan yang tak kalah cantik dengan wanita paru baya yang kini masih setia menggoncang tubuh putranya dengan bar-bar yang masih Abi ingat bahwa itu adalah adik dari James yang pernah membantunya saat di bandara.
Abi yang kaget langsung bangun dari duduknya dan mengusap air matanya kasar.
“Oh...ya tuhan putra tampanku apa yang terjadi padamu hah? Kalo kamu frustasi dengan kejombloan lapukmu itu jangan gini nak. Mama janji ngga akan maksa kamu buat menikah lagi mamah insaf.” Hebohnya sambil terisak-isak
“Abi apa yang terjadi pada kakakku?.” Tanya Liora
“Bagaimana mungkin aku mengatakan bahwa James begini karena ditabrak ayah?.” batin Abi
“Siapa dia Ra?.” Tanya Bella dan memandang mereka berdua heran karena terlihat sudah saling mengenal
“Dia ini pacar jomblo lapuk anak mamah.” Santai Liora
“APA?!!!.” Heboh Bella
“Ngga usah teriak sayang ini rumah sakit.” Tegur Tuan Andre Handoko melihat ke bar-baran istri kesayangannya
“Oh... maaf heheh, ehm... kenalin sayang saya mamahnya James pria bangkotan yang berhasil ngepelet gadis secantik dan semanis kamu buat dijadiin mantu saya.” Antusias Bella
“Se-selamat malam tante aku Abigail tapi tante bisa manggil aku Abi”. Ucap Abi memperkenalkan diri dan menyalimi orang tua James secara bergantian.
“Jadi bisa kamu jelaskan Bi sebenarnya pa yang terjadi pada anak saya?.” Tanya Andre lembut dengan suara yang tenang dan menyejukkan jiwa
Namun bagi Abi suara teduh Andre sudah seperti genderang pertanda kemtian tidak hanya untuknya, tapi juga untuk hubungan mereka berdua. Abi meremas ujung bajunya kuat menyembunyikan kegugupannya.
“Ma-maaf om... ini semua karena Abi.” Lirih Abi menunduk tak berani menatap kedua orang tua James
“Maksud kamu apa sayang? Memangnya apa yang kamu lakukan pada James?.” Bingung Bella
“J-James..,”
“Saya yang menabraknya.”
Tiba-tiba suara bariton yang penuh dengan ketegasan berhasil mengalihkan pandangan mereka semua dari Abi kepada pria paruh baya yang kini tengah berdiri tegap di depan pintu. Dengan penuh ketegasan Dimas memasuki ruang inap James dan berdiri merengkuh putrinya yang enagh gemetar ketakutan.
“Maaf sebelumnya, tapi yang terjadi pada james anak kalian adalah perbuatan saya.”
“Pasti anak saya ceroboh dan asal menyebrang sembarang.” Celetuk Bella
“Tidak... saya sengaja menabrak anak kalian.” Imbuh Dimas
“APA?!!!.” Syok Bella memelototkan matanya
“Tunggu... apa alasan anda sengaja menabrak putra saya?.” Andre mencoba bersikap tenang
“Karena dia berani mencintai dan tetap bersikeras ingin bersama putri saya padahal sudah jelas-jelas saya sudah memintanya untuk menjauh.” Jelas Dimas
Andre,Bella, dan juga Liora hanya bisa melongo. Jadi hanya karena James mencintai anaknya Dimas sampai tega menabrak seorang James Antonio Handoko? Luar biasa.
Luar biasa psikopatnya :’)“Saya memberikan tantangan padannya, jika dia bisa bertahan dan masih tetap sadar setelah saya tabrak. Maka saya akan mengizinkannya untuk kembai mendekati anak saya, tapi jika tidak... saya ngga akan segan-segan untuk membawa Abi pergi menjauh dari jangkauannya.” Santai Dimas
Bella dan Liora hanya bisa menjatuhkan rahangnya mendengar perkataan Dimas yang kelewat santuy. Namun berbeda dengan Andre yang malah tersenyum-senyum sendiri sambil membayangkan perjuangannya dulu untuk bisa bersama Bella yang sama beratnya seperti sang putra.
“Benar ternyata setiap perempuan cantik pasti galak bapaknya.” Kekeh Andre
“Tentu saja, jika tidak maka anak perempuan kita bisa menjadi korban pria-pria brengsek diluaran sana.” Imbuh Dimas
“Aku juga sama sepertimu mempunyai anak perempuan yang harus selalu kulindungi.” Balas Andre mulai santai berbincang-bincang dengan Dimas
“Ya...jika perlu, kamu bisa meniru caraku.” Kekeh Dimas
Selanjutnya mereka tergelak bersama. Apa-apaan ini? Tidak ada aksi baku hantam dan jotos-jotosan layaknya IP Man? Kayak di pelem-pelem gitu yang orang tuanya ngga terima anaknya di tabrak dan berujung sang bapak yang adu jotos di rumah sakit dan berakhir sang anak yang dipaksa mengakhiri hubungan mereka. Ternyata tidak, mereka justru berdamai dan malah asik berbincang-bincang duduk di sofa. Huhu...penonton kecewa.
***
Se kecewa author saat mendengar bang chen mau nikah huhu... :')
KAMU SEDANG MEMBACA
Damnation Love(END)
Humor"Abi ingin begini... Abi ingin begitu... ingin ini... ingin itu banyak sekal Aaaaa.......". Srakkk.... Brukkk.... Takdir tidak bisa di tebak bukan? Berawal dari tabrakan yang tak di sengaja membawa dua anak manusia berbeda jenis harus merelakan dind...