***
Kehadiranmu disampingku
Adalah satu-satunya
Ketenangan dalam hidupku
~James.A.H~James terbangun dari tidurnya lalu meraba tempat disampingnya dan langsung terduduk kaget dan mengedarkan pandangannya kesekeliling mencari sosok yang dia peluk saat tertidur tadi. Namun nihil, kamar inapnya kosong tak ada siapapun. Tubuhnya mulai bergetar hebat karena gejala gangguan kecemasannya mulai menyerangnya kembali. James berusaha turun dari brankar namun langsung terjatuh terduduk dilantai dengan tubuh yang semakin bergetar.
Abi yang baru masuk pun terkejut dan melemparkan barang bawaannya dan berlari menghampiri kekasihnya yang tak berdaya terduduk dilantai kamar inapnya.
"James are you okey?." panik Abi
"Bi.. Ka-kamu p-pergi, a-aku takut." ucap James terbata-bata dengan tubuh bergetar hebat
Abi yang melihat itu langsung mendekap tubuh sang kekasih dan berusaha menenangkannya. Abi merasa bersalah karena meninggalkan James sendiri saat kondisinya tidak baik-baik saja sekarang. Abi mengusap surai hitam legam lembut James dan menepuk pelan punggung lebar tegap sang kekasih berusaha memberinya ketenangan.
"Hey... Aku disini sayang, aku tidak akan kemana-mana. I'm stay with you dear." bisik Abi
James balas memeluk tubuh mungil Abi erat, benar-benar erat. Abi merasakan jika ceruk lehernya basah yang artinya Jamesnya menangis.
Pintu ruang inap terbuka dan memperlihatkan orang tua James yang tergopoh-gopoh masuk dan menanyakan apa yang terjadi pada anaknya.
"Abi... James kenapa?." panik Bella
"Maafin Abi tante hiks... Tadi Abi tinggal James sendiri buat ke kantin beli makan, pas Abi balik lagi hiks... James udah terduduk dilantai kaya gini." jelas Abi sambil terisak karena merasa bersalah
"Ini bukan salah kamu Bi, kondisi James memang sedang tidak stabil. Justru om seharusnya minta maaf karena udah ngrepotin kamu." Andre menengkan Abi yang terus menyalahlan dirinya sendiri karena kondisi James
"Iya sayang ini semua bukan salah kamu, dan James sangat takut kehilangan kamu. Dan yang terjadi itu hanya salah paham, James udah cerita semunya sama tante, om termasuk ayah kamu. Tante mohon jangan pernah tinggalin James anak tante ya sayang."mohon Bella
"Iya tante, maaf Abi ngga dengerin penjelasan James dulu. Dan Abi janji ngga akan ninggalin James lagi." yakin Abi
Abi mengurai dekapannya pada James dan membantunya kembali ke brankar dibantu Andre sementara Bella memanggil dokter.
Sekarang kondisi James mulai sedikit membaik dan Abi sedang berkumpul dengan Andre, Bella, Liora, dan Dimas ayahnya dengan James yang ikut tidur disopa dengan paha Abi yang dijadikan bantalannya. Dimas memang sudah tahu bahwa Abi tidak jadi pergi ke Jerman karena Andre yang memberitahunya dan Dimas juga sudah memperkirakan bahwa ini akan terjadi.
Mereka saling bercerita dan sesekali tertawa satu sama lain, hati Dimas menghangat saat Bella menyuapi putrinya makanan karena tangan Abi dipeluk dan satunya lagi dipakai untuk mengusap rambut James yang tertidur dipahanya. Dimas bersyukur James bisa bermanja-manja pada Bella sebagai bentuk kerinduannya pada ibunya. Apalagi Andre dan Liora juga begitu perhatian pada putri cantiknya itu. Dimas kadang merasa bersalah karena dulu pernah menentang bahkan mencelakai James karena ke posessivannya.
"Eh... Kebo bangkotan bangun napa bangun. Enak banget ya nemplok mulu sama si Abi." siapa? Ya Liora
"Berisik." ketus James dan memilih menenggelamkan wajahnya pada perut rata Abi
"Dih... dih... Malah ndusel-ndusel, liat tuh om Dimas si Perjaka tua grepe-grepein Abi om." Adu Liora
"Biarin aja, nanti om tinggal tolak aja lamarannya." santai Dimas
James yang mendengar itu langsung bangkit dan terduduk memasang wajah memelas pada Dimas yang membuat semua orang disana tertawa, apalagi Liora yang kini sudah tertawa terpingkal-pingkal melihat ekspresi takut kakaknya.
"Om... Kok gitu si? Jangan dengerin nenek lampir itu om. Om seharusnya lebih percaya sama calon mantu om." bujuk James
Liora yang mendengar itu langsung melotot dan bergelayut manja di lengan Dimas.
"Om aku dikatain nenek lampir sama si bandot tua." adu Liora lagi
Andre dan Bella hanya menggelengkan kepalanya pusing melihat kedua anaknya yang sedang asik berebut perhatian Dimas di depannya. Sementara Dimas hanya terkekeh melihat kakak beradik yang berebut perhatiannya.
"STOPPP... apaansi ko malah pada ribut gini." lerai Bella
"Si kulkas tu mah." tunjuk Liora ke arah James
"Dasar adik laknat". Desis James dan bersiap melemparkan sandalnya namun ditahan Abi
Abi menepuk pelan pahanya mengisyaratkan pada James agar kembali tidur untuk menghentikan aksi tawuran kakak beradik berbeda gender itu. James memilih menurut dan berbaring kembali dan menyembunyikan wajahnya keperut Abi.
"Yeuuuu bayi babon manjanya." kekeh Liora
"Apa kamu bilang? Kalo James bayi babon berarti mamah ibu babonnya gitu?." sewot Bella
"Bukan aku loh ya yang ngomong." dan setelah itu Liora langsung bersembunyi di belakang Andre untuk menghidari amukan ibu negara.
Abi mah lagi anteng nidurin bayi besarnya ini agar beristirahat dengan tenang ditengah ributnya keadaan dengan terus mengelus rambut James lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Damnation Love(END)
Humor"Abi ingin begini... Abi ingin begitu... ingin ini... ingin itu banyak sekal Aaaaa.......". Srakkk.... Brukkk.... Takdir tidak bisa di tebak bukan? Berawal dari tabrakan yang tak di sengaja membawa dua anak manusia berbeda jenis harus merelakan dind...